Free Gift

Ini Tanda Kamu Terlalu Mandiri Akibat Trauma Masa Lalu, Hati-Hati! Bisa Berdampak Pada Kesehatan Mentalmu di Masa Depan

Sabo – Pernahkah kamu merasa harus selalu kuat dan tidak boleh bergantung pada siapa pun? Atau merasa tidak nyaman saat orang lain menawarkan bantuan, karena kamu yakin bisa mengatasinya sendiri? 

Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami hyper independence, yaitu kemandirian yang berlebihan yang ternyata bisa menjadi respons terhadap trauma masa lalu. 

Pada salah satu video di kanal Youtube psikologi populer yakni Psych2go dijelaskan bahwa, menurut psikolog Dr. Amy Marshall, hyper independence muncul sebagai mekanisme pertahanan diri untuk melindungi diri dari rasa sakit dan kekecewaan yang pernah dialami.

Sekilas, sifat mandiri memang terlihat positif. Namun, ketika seseorang terlalu menolak bantuan atau menutup diri dari hubungan emosional, hal ini justru bisa menyebabkan keterasingan dan kelelahan mental. 

Lalu apa saja tanda-tandanya, berikut penjelasannya. Yuk baca hingga akhir!

Ciri-Ciri atau Tanda Seseorang Mengalami Hyper Independence

1. Enggan minta tolong 

Mereka yang mengalami hyper independence biasanya enggan meminta pertolongan karena percaya bahwa mengandalkan orang lain berarti membuka peluang untuk disakiti kembali. Akibatnya, mereka terbiasa menanggung segalanya sendiri hingga merasa terisolasi secara emosional.

2. Sering menolak bantuan 

Ciri lainnya, penderita hyperindependence sering menolak bantuan meski sedang kesulitan. Mereka merasa tidak pantas menerimanya atau takut dianggap lemah. Padahal, memaksakan diri untuk selalu kuat justru bisa berujung pada burnout dan kehilangan koneksi emosional dengan diri sendiri. 

3. Tidak mau memperlihatkan sisi lemah

Selain itu, mereka juga sulit menunjukkan sisi lemah merek, karena pengalaman masa lalu, seperti pengkhianatan atau penolakan, membuat mereka takut terbuka. Akibatnya, emosi cenderung ditekan dan kebutuhan batin diabaikan, yang lama-kelamaan menimbulkan rasa hampa dan mati rasa secara emosional.

4. Takut menjalin kedekatan emosional

Tak jarang, hyper independence juga memunculkan ketakutan terhadap kedekatan emosional (intimacy). Mereka lebih nyaman menjaga jarak karena merasa hubungan yang terlalu dekat akan membuka peluang untuk disakiti. 

5. Ingin mengontrol hidupnya sepenuhnya

Di sisi lain, mereka memiliki keinginan kuat untuk mengontrol segala hal dalam hidupnya. Rasa takut kehilangan kendali membuat mereka sulit mempercayai orang lain, menolak masukan, dan enggan berkolaborasi.

Sebagai penutup, seperti dijelaskan Dr. Marshall, penyembuhan trauma dimulai ketika seseorang berani membuka diri dan menerima bantuan. Tidak ada yang salah dengan menjadi mandiri, tetapi kemandirian sejati justru tumbuh saat kamu bisa menyeimbangkan antara kekuatan diri dan kemampuan untuk mempercayai orang lain.

Ingatlah, kerentanan bukanlah kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk mengakui bahwa kamu manusia yang juga butuh dukungan. Dengan belajar membuka diri dan menerima kasih sayang dari orang lain, kamu sedang memberi kesempatan bagi dirimu untuk benar-benar sembuh dan tumbuh dari luka masa lalu.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar