Sabo–Sikap empati tidak selalu terlihat secara jelas karena sering kali hadir melalui tindakan kecil yang dilakukan secara spontan tanpa disadari.
Dalam banyak kasus, empati muncul dalam bentuk perhatian sederhana yang menunjukkan kepedulian tulus terhadap orang lain.
Menurut pandangan psikologi, empati bukan sekadar sikap baik hati, melainkan cerminan kemampuan seseorang untuk terhubung secara emosional dan memahami perasaan orang di sekitarnya.
Bagi sebagian orang yang penasaran sejauh mana tingkat empatinya, ada sejumlah tanda tersembunyi yang dapat menjadi petunjuk.
Berikut 5 sikap yang menandakan bahwa seseorang memiliki jiwa empati tinggi, seperti dilansir dari laman Hack Spirit.
- Merasa lelah usai melakukan interaksi sosial
Orang yang berempati secara alami menyerap emosi orang-orang di sekitarnya. Baik itu kegembiraan, kesedihan, atau frustrasi, Anda tidak hanya mendengar apa yang dikatakan seseorang namun Anda dapat merasakannya dan hubungan emosional itu bisa melelahkan.
Psikolog menyebutnya penularan emosi di mana Anda secara tidak sadar mengambil alih perasaan orang lain. Itu bukan sesuatu yang Anda lakukan dengan sengaja itu terjadi begitu saja karena otak Anda terprogram untuk saling memahami dan terhubung secara mendalam.
Jika situasi sosial sering membuat Anda merasa tertekan secara emosional, ini bisa jadi berarti Anda lebih berempati daripada yang Anda sadari.
- Memperhatikan hal-hal kecil
Psikolog mengatakan peningkatan kesadaran akan perubahan emosi yang halus ini merupakan indikator kuat empati. Artinya, Anda peka terhadap perasaan orang lain, bahkan saat mereka mencoba menyembunyikannya.
Jika Anda sering bertanya pada diri sendiri, “Apakah kamu yakin kamu baik-baik saja?” karena Anda tahu ada yang tidak beres, itu pertanda bahwa empati Anda sangat dalam.
- Memiliki rasa kasihan saat orang lain merasa sakit
Ahli saraf menemukan bahwa saat kita melihat orang lain kesakitan, pusat nyeri di otak kita pun ikut aktif. Hal ini terjadi karena adanya neuron cermin, yang membantu kita memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain.
Bagi orang yang sangat berempati, hubungan ini bisa jadi lebih kuat. Anda tidak hanya bersimpati dengan ketidaknyamanan seseorang Anda merasakannya secara fisik. Jika Anda tersentak, tegang, atau bahkan tiba-tiba merasakan sakit ketika orang lain terluka, itu pertanda bahwa empati Anda tertanam kuat dalam cara otak Anda memproses dunia.
- Sulit memberikan batasan emosional
Memiliki empati yang tinggi berarti Anda mudah terhubung dengan emosi orang lain namun terkadang, hubungan itu menjadi luar biasa. Anda mungkin mendapati diri Anda menanggung beban masalah orang lain, merasakan stres mereka seolah-olah itu adalah masalah Anda sendiri.
Tanpa batasan emosional yang jelas, akan sulit untuk memisahkan perasaan mereka dari perasaan Anda, yang membuat Anda terkuras secara mental dan emosional. Psikolog menyebutnya sebagai penyerapan emosional, di mana individu yang berempati menerima lebih dari yang seharusnya.
Meskipun belas kasih merupakan suatu kekuatan, belajar untuk menetapkan batasan sangat penting untuk menghindari kejenuhan. Jika Anda sering merasa lelah secara emosional setelah mendukung orang lain, itu pertanda bahwa empati Anda sangat dalam dan Anda mungkin perlu melindungi energi Anda sendiri juga.
- Merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain
Ketika seseorang di sekitar Anda terluka hal itu bukan sekadar sesuatu yang Anda sadari, itu adalah sesuatu yang Anda rasakan secara mendalam. Anda tidak sekadar bersimpati Anda secara naluri ingin membantu, meringankan beban mereka, dan membuat keadaan menjadi lebih baik dengan cara apa pun yang Anda bisa.
Kepedulian sebesar ini adalah hal yang indah, tetapi juga bisa jadi berat. Anda mungkin merasa bersalah saat orang yang Anda kasihi sedang berjuang, meskipun rasa sakitnya bukan tanggung jawab Anda.
Anda mungkin memutar ulang percakapan di kepala Anda, bertanya-tanya apakah Anda mengatakan hal yang benar atau apakah Anda seharusnya bisa berbuat lebih banyak.
Empati pada tingkat ini muncul dari rasa keterhubungan yang mendalam keinginan agar orang-orang di sekitar Anda merasa diperhatikan, didengar, dan didukung.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun Anda dapat memberikan kenyamanan, penyembuhan adalah sesuatu yang harus dilakukan setiap orang untuk diri mereka sendiri. Jika Anda sering memikul beban emosi orang lain seolah-olah beban itu adalah beban emosi Anda sendiri, itu pertanda bahwa empati Anda kuat dan mendalam.






