Free Gift

Jawa Timur Pikat Investor Global, Fokus pada Investasi Hijau dan Inklusif di EJIF 2025

PR JATIM – Semangat investasi berkelanjutan kini menjadi arus utama pembangunan ekonomi Jawa Timur. Hal ini terlihat jelas dalam gelaran East Java Investment Forum (EJIF) 2025, yang berlangsung pada 21–22 Oktober 2025 di Surabaya.

Forum yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ini menegaskan komitmen daerah dalam menarik investasi hijau dan inklusif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan merata.

Mengusung tema “Boosting Investment for Inclusive and Sustainable Growth to Support East Java as Gerbang Baru Nusantara”, forum tersebut sukses menarik perhatian lebih dari 150 investor mancanegara, termasuk dari Australia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Tunisia.

Dari Green Economy hingga Digitalisasi: Arah Baru Investasi Jatim

Menurut Kepala Perwakilan BI Jatim, Ibrahim, fokus investasi di Jawa Timur kini bukan sekadar soal nilai ekonomi, tetapi juga nilai keberlanjutan.

“Kami ingin mendorong investasi yang bukan hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar Ibrahim.

EJIF 2025 menghadirkan 20 proyek siap tawar (Investment Project Ready to Offer/IPRO) dan 7 kawasan industri serta ekonomi khusus yang memprioritaskan industri hijau, energi terbarukan, agribisnis modern, dan manufaktur berteknologi bersih.

Total nilai proyek yang ditawarkan mencapai Rp76 triliun mencerminkan keyakinan Jawa Timur sebagai salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah Daerah Siapkan Ekosistem Investasi Ramah Usaha

Dalam forum yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa keberhasilan menarik investasi tidak lepas dari kesiapan daerah dalam menciptakan ekosistem bisnis yang aman dan efisien.

“Kami telah menyiapkan berbagai kemudahan perizinan dan fasilitas infrastruktur. Seluruh kepala daerah di Jawa Timur juga berkomitmen menjalankan gerakan anti premanisme agar investor merasa aman berusaha,” ungkap Emil.

Selain faktor keamanan, Pemprov Jatim juga memperkuat sinergi dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian PUPR untuk mempercepat pengembangan kawasan industri yang ramah lingkungan.

Investor Global Apresiasi Stabilitas Ekonomi Jawa Timur

Sejumlah investor asing yang hadir memuji stabilitas ekonomi dan kesiapan infrastruktur Jawa Timur. Mereka menilai, daerah ini menjadi lokasi strategis untuk pengembangan industri ekspor dan pusat logistik karena didukung Pelabuhan Tanjung Perak, kawasan Gresik–Manyar, dan akses tol Trans Jawa.

Dalam forum tersebut, dilakukan penandatanganan empat komitmen investasi baru di sektor industri pengolahan dan agribisnis berkelanjutan.

Kesepakatan ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru dan memperluas rantai pasok industri hijau di kawasan timur Indonesia.

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Selain sesi pameran proyek, EJIF 2025 juga menampilkan diskusi panel dengan topik arah kebijakan investasi nasional, hilirisasi industri, dan peluang ekonomi digital.

Forum ini turut memfasilitasi one-on-one meeting serta project visit bagi investor untuk mengenal langsung potensi daerah.

“Sinergi lintas sektor antara BI, pemerintah, dan dunia usaha akan terus kami perkuat. Jawa Timur siap menjadi Gerbang Baru Nusantara sekaligus contoh ekonomi hijau dan inklusif di Indonesia,” tutup Ibrahim.***

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar