BENGKULU, Sabo News
Sebuah kapal turis dengan muatan 104 orang tenggelam karena diterjang badai ketika perjalanan dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero, Bengkulu, pada hari Minggu (12/5/2025).
Tujuh orang penumpang dikabarkan meninggal dunia, sementara puluhan yang lain diantar ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva menginformasikan bahwa jumlah korban dari kapal yang tenggelam yang telah terdata oleh Basarnas sebanyak 104 orang penumpang.
“Terdapat 104 orang penumpang data yang telah kita kumpulkan. Angka tersebut cocok dengan informasi dari biro perjalanan,” jelas Mega melalui pesan tulis pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025.
Pada saat bersamaan, beberapa penumpang kapal yang terluka dan mengalami shock ditangani di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) di kota Bengkulu serta di rumah sakit Bhayangkara.
Wisatawan yang datang berasal dari Propinsi Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Rejang Lebong serta Kota Bengkulu.
Manajemen RSHD menyatakan bahwa terdapat 17 korban yang dibawa ke rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 15 orang berhasil diselamatkan, sementara dua individu lainnya dinyatakan telah meninggal dunia pada saat peristiwa itu terjadi.
RSHD sudah menangani secara intensif 15 individu itu, mereka berasal dari Lahat di Sumatra Selatan, Bengkulu, serta Curup (Rejang Lebong).
“Korban yang telah meninggal dunia sudah mendapatkan konfirmasi dari keluarganya dan prosesnya adalah untuk membawanya pulang, sebab mereka bukan penduduk asli kota Bengkulu,” terangkan Plh Direktur RSHD Meidi Faziri ketika dihubungi pada hari Minggu malam (11/5/2025).
Selanjutnya, Meidy juga menyatakan bahwa tim mereka akan berupaya maksimal dalam penanganan para korban yang berhasil diselamatkan.
“Sudah kami sampaikan bahwa apabila terdapat keluhan dari para korban, haraplaporkannya secara langsung kepada petugas,” tegasnya.
Wakil Gubernur Bengkulu mengunjungi para korban
Setelah bencana kapal tenggelam dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero di hari Minggu (11/5/2025) petang, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, segera mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Bengkulu untuk melakukan inspeksi.
Mian menjelaskan bahwa tinjauan tersebut mengikuti petunjuk dari Gubernur Helmi Hasan agar dipastikan jenazah para korban kecelakaan kapal wisata Pulau Tikus ditransportasikan dengan ambulance yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, saya menyampaikan rasa duka yang dalam terhadap bencana ini. Berdasarkan instruksi dari Gubernur Helmi Hasan, jenasah para korban tenggelam akan diangkut menggunakan ambulance milik kami menuju tempat pemulasaraan mayat. Kami bertanggung jawab penuh dan memastikan bahwa ada cukup ambulance untuk mengevakuasi tujuh jenazah itu,” ujar Mian.
Bencana tenggelamnya kapal wisata tersebut diperkirakan disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk pada hari Minggu petang, sehingga mengakibatkannya hilang keseimbangan ketika berusaha mencapai tepi Pantai Malabero.
Maka dari itu, Mian meminta para pelancong yang tengah menikmati masa liburan mereka untuk tetap berhati-hati dan menjauhi area pantai serta hutan ketika kondisi cuaca tidak baik.
“Cuaca yang seperti ini sulit untuk ditebak. Sejak awal kami telah menegaskan bahwa jika kondisi cuaca tidak mendukung, sebaiknya jauhkan diri dari area pesisir,” katanya.
Akhirnya, Mian pun menekankan kepada tim medis agar lebih meningkatkan kualitas layanan mereka bagi pasien yang tengah menjalani perawatan intensif.
“Musibah tersebut telah terjadi, kini pertanyaannya adalah bagaimana para tenaga medis dapat meningkatkan layanan bagi pasien yang masih dirawat secara intensif,” demikian katanya menutup pembicaraan.