Khalayak dunia disuguhi hujan meteor Perseid yang disebut-sebut para pengamat astronomi sebagai tontonan paling memukau di angkasa tahun ini.
Tontonan ini paling terlihat di belahan Bumi utara. Namun, beberapa meteor dapat dilihat juga dari belahan Bumi selatan.
Pengamat astronomi menyampaikan waktu terbaik menyaksikan hujan meteor ini adalah setelah bulan purnama.
Selain itu, faktor cuaca dan kondisi lingkungan juga akan berpengaruh pada terlihatnya hujan meteor.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Kapan dan di mana hujan meteor terlihat di Indonesia?
Menurut pengamat astronomi dari Komunitas Langit Selatan, Avivah Yamani, hujan meteor dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia mulai tengah malam sampai sebelum fajar.
“Perseus baru terbit pukul 00.14 WIB yang artinya masih rendah di ufuk. Puncaknya dari 12 Agustus dini hari sampai 13 Agustus. Untuk tanggal 14 Agustus masih bisa juga tapi mulai berkurang,” ucap Avivah kepada BBC News Indonesia.
Kendati demikian, hujan meteor di Indonesia ini masih terus berlangsung sampai 24 Agustus.
Waktu terbaik untuk mengamati dengan mata telanjang mulai jam 02.00 WIB ketika Perseus sudah mulai tinggi di langit. Lokasi terbaiknya ada pada area yang minim cahaya. Cuaca yang cerah juga berpengaruh.
“Jakarta itu bisa terlihat kalau cerah, tapi ada faktor polusi cahaya tinggi,” kata Avivah.
Apa yang dimaksud dengan hujan meteor Perseid?
Hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur orbit yang dipenuhi sisa debu dan puing-puing yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid.
Menurut Nasa, Perseid yang disebut-sebut sebagai hujan meteor terbaik tahun ini berasal dari komet Swift-Tuttle, yang mengorbit matahari setiap 133 tahun sekali.
Partikel debu komet ini memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 59 kilometer per detik.
Ketika partikel-partikel itu terbakar, menciptakan kilatan cahaya terang yang kita kenal sebagai meteor.
Perseid telah diamati selama hampir 2.000 tahun, dengan beberapa catatan paling awal dari zaman Tiongkok kuno.
Nama Perseid diambil dari rasi bintang Perseus, tempat meteor-meteor tersebut berasal.
Cara melihat ‘hujan meteor terbaik tahun ini’
Suguhan pemandangan menakjubkan ini terjadi tiap Juli dan Agustus. Namun, jarak pandang dapat dipengaruhi oleh cahaya bulan yang terang dari Bulan Sturgeon atau bulan purnama yang terjadi pada Agustus.
Tahun ini, puncaknya terjadi bertepatan dengan Bulan Sturgeon yang fase purnamanya terjadi pada tanggal 9 Agustus.
“Sayangnya, puncak tahun ini bertepatan dengan bulan purnama, yang berarti bahkan di area langit yang gelap sekalipun tidak mungkin untuk melihat 100 meteor per jam,” kata Finn Burridge, juru bicara Royal Observatory Greenwich, Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK).
“Namun, [Bulan Sturgeon] bukanlah alasan untuk tidak keluar dan menikmati hujan meteor karena Anda masih bisa melihat setidaknya satu atau dua bola api per jam, bahkan saat bulan purnama sekalipun,” ujar Burridge.
Meteor terang dan bergerak cepat yang sering dijuluki “bintang jatuh” ini dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun sekali lagi, cuaca setempat akan memainkan peran utama. Jadi, periksa ramalan cuaca setempat sebelum menyaksikan.
Selain itu, senter lampu merah juga bisa digunakan untuk membantu mata menyesuaikan diri dengan kegelapan.Hal ini juga akan memungkinkan untuk melihat garis-garis cahaya yang lebih redup.
Sebaiknya, hindari melihat layar ponsel ketika tengah berburu hujan meteor di tengah gelap, karena hal ini akan membuat mata kurang peka terhadap kegelapan.
Pemandangan ini paling jelas terlihat di belahan Bumi utara. Namun, sebagian meteor juga bisa dilihat dari belahan Bumi selatan.
“Tanggal yang lebih dekat dengan puncak hujan meteor menawarkan peluang terbaik, tapi saat ini bertepatan dengan bulan purnama,” kata Burridge.
“Setelah bulan purnama adalah waktu yang lebih baik untuk menyaksikannya, karena bulan akan terbit di malam hari, jadi saya merekomendasikan malam-malam puncak serta akhir pekan tanggal 16 dan 17 Agustus,” imbuhnya
Berikut sejumlah tips yang dibagikan Burridge untuk “memaksimalkan kesempatan melihat bintang jatuh”.
- Pastikan Anda bisa melihat langit seleluasa mungkin tanpa ada bangunan, pohon, atau bukit yang menghalangi pandangan.
- Berbaring telentang dan lihat ke atas, karena meteor bisa muncul di mana saja di langit.
- Saksikan hujan meteor di suatu tempat yang jauh dari lampu-lampu kota. Tapi pastikan Anda membawa air, ponsel yang terisi daya, dan telah memberi tahu orang lain ke mana Anda akan pergi.
- Bersabarlah. Semakin banyak waktu yang dihabiskan di luar, semakin besar kemungkinan melihat hujan meteor. Diperlukan setidaknya 20 menit dalam kondisi gelap agar mata dapat beradaptasi dengan kegelapan.
Reportase oleh Maddie Molloy, BBC News. Reportase tambahan oleh Andrew Webb, BBC World Service, dan Riana Afifah.