bali.Sabo, DENPASAR – Aparat Polsek Denpasar Barat masih berusaha menyingkap misteri kematian mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Udayana (Unud) Timothy Anugrah Saputra alias TAS, 22.
Namun, berdasar penyelidikan awal, kecil kemungkinan korban Timothy tewas karena terpeleset dari lantai empat dan jatuh di halaman kampus FISIP Unud.
Menurut Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan, kondisi lantai empat tempat para saksi terakhir melihat korban masih hidup tidak memungkinkan adanya kejadian terpeleset.
“Kalau untuk jatuh terpeleset, tidak ya.
Karena kan di sana itu tempat duduk, kemudian ada pagar atau balkon.
Jadi, lebih memungkinkan korban itu naik, kemudian jatuh seperti itu.
Lebih ke unsur sengaja menjatuhkan diri seperti itu. Masalahnya, tidak ada saksi yang melihat seperti itu,” kata Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan dilansir dari Antara.
Timothy Anugrah Saputra ditemukan meninggal dunia pada Rabu (15/10) pagi setelah diduga melompat dari lantai empat gedung FISIP Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Timothy Anugrah Saputra diduga menjadi korban perundungan rekan sebaya di lingkungan kampus maupun melalui grup percakapan daring.
Korban Timothy Anugerah Saputra sempat dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar setelah ditemukan dalam keadaan luka parah.
Namun, tim medis RSUP Prof Ngoerah menyatakan nyawa korban tidak bisa tertolong.
Kompol Laksmi juga memastikan korban Timothy Anugrah Saputra jatuh dari lantai empat, bukan dari lantai dua.
Dugaan itu bukan saja diperoleh dari hasil olah TKP di Gedung FISIP Universitas Udayana Kampus Sudirman Denpasar, tetapi juga rekaman CCTV.
Menurut Kompol Laksmi, korban awalnya terekam kamera datang dan tiba di lobi kampus, kemudian menuju ke lantai empat.
Namun, tak ada rekaman video yang merekam korban saat sudah sampai di lantai empat lantaran kamera CCTV di lantai tersebut tidak berfungsi.
“Memang di lantai empat itu ada CCTV, tetapi CCTV-nya rusak.
Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kampus juga, rusaknya CCTV di lantai empat itu diperkirakan sejak 2023,” ujar Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan.
Kompol Laksmi juga menjelaskan ada tiga orang saksi yang melihat langsung korban Timothy Anugrah Saputra berada di lantai empat sebelum akhirnya terjatuh.
Saksi melihat saat korban keluar dari lift lantai empat.
Keluar dari lift, saksi melihat korban berjalan dan kemudian duduk di lokasi di mana terakhir ditemukan ada tas dan sepatu milik korban.
Kompol Laksmi menambahkan ketiga saksi yang telah diperiksa polisi mengaku melihat korban berada di sebuah bangku yang terletak di lantai empat.
Namun, karena tidak saling mengenal, para saksi tidak menghiraukan keberadaan korban.
Setelah 10-15 menit kemudian, saksi melihat lagi ke arah tempat duduk korban dan melihat hanya ada sepatu dan tas korban.
“Salah satu saksi menyampaikan, oh ya mungkin punya yang tadi, udah biarkan saja karena tidak kenal seperti itu.
Kemudian, ada juga saksi yang melihat pada saat korban melepas sepatu di lokasi tersebut.
Jadi, pada saat melihat korban melepas sepatu itu, saksi hanya sekedar melihat,” tutur Kompol Laksmi.
Para saksi kemudian masuk ke dalam kelas dan tidak mengetahui apa yang terjadi dengan korban hingga akhirnya korban dikabarkan sudah tergeletak di halaman kampus FISIP Unud. (lia/JPNN)






