Kejaksaan Agung atau Kejagung kembali memeriksa Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas Djoko Siswanto pada Senin (25/8). Hal ini terkait dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama atau KKKS periode 2018 – 2023.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto diperiksa sebagai saksi. Ia diperiksa dalam kapasitasnya selaku mantan Direktur Jenderal Migas pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM pada 2018.
“Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus memeriksa delapan orang saksi,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Anang Supriatna dalam keterangan pers, Senin (25/8).
Daftar delapan saksi yang diperiksa penyidik Jampidsus Kejagung pada Senin (25/8) di antaranya:
- DS selaku Kepala SKK Migas, Mantan Dirjen Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian ESDM
- HSR selaku PNS/Analis Harga dan Subsidi di Dirjen Migas Kementerian ESDM periode 2005 – September 2014
- LH selaku Junior Officer Gas Operation I PT Pertamina International Shipping
- SAP selaku Asisten Manajer Crude Trading ISC PT Pertamina (Persero) periode Oktober 2017 – Januari 2018
- TN selaku Corporate Sevodary PT Pertamina pada 2020
- YS selaku SVP IT PT Pertamina
- TK selaku SVP Sjared Services PT Pertamina
- ES selaku Dirjen Migas Kementerian ESDM pada 2017
Anang menyebut delapan saksi itu diperiksa atas nama tersangka Hasto Wibowo, VP Integrated Supply Chain 2019–2020. “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” katanya.
Kejagung telah menetapkan 18 tersangka dalam perkara itu, yakni:
- Alfian Nasution, Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina periode 2011 – 2015 dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga periode 2021 – 2023
- Hanung Budya Yuktyanta, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina pada 2014
- Toto Nugroho, VP Integrated Supply Chain PT Pertamina periode 2017 – 2018
- Dwi Sudarsono, VP Crude and Trading ISC PT Pertamina periode 2019 – 2020
- Arief Sukmara, Direktur Gas Petrochemical dan New Business Pertamina International Shipping
- Hasto Wibowo, VP Integrated Supply Chain periode 2018 – 2020
- Martin Haendra, Business Development Manager PT Trafigura periode 2019 – 2021
- Indra Putra, Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi
- Mohammad Riza Chalid, Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak
- Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga pada 2023
- Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Yoki Firnandi, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwono, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne, VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
- Muhammad Kerry Andrianto Riza, Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo, Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto pernah diperiksa Kejagung dalam perkara serupa pada awal Maret. Saat itu, ia diperiksa atas nama tersangka Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.









