Sweater adalah solusi ideal untuk menghangatkan tubuh di cuaca dingin maupun saat kedinginan di ruangan ber-AC. Selain fungsinya yang menghangatkan, sweater kini juga merupakan item yang penting buat outfit modis untuk gaya kasual maupun rapi.
Level kehangatan hingga kenyamanan sweater sangat dipengaruhi oleh pemilihan bahan. Apalagi untuk Indonesia dengan iklim tropis. Tentunya mau tampil modis tanpa kepanasan, bukan? Berikut ini adalah deretan bahan terbaik untuk membuat sweater.
1. Katun (Cotton)
Di cuaca panas apalagi negara tropis, katun cocok banget jadi solusi tampil modis pakai sweater. Bahan ini terbuat dari tanaman kapas yang merupakan serat alami sehingga memiliki daya serap yang baik membuatnya tetap sejuk saat dipakai.
Bahan ini memang tidak sehangat wol, tetapi nyaman di kulit, mudah dicuci, dan aman untuk kulit sensitif. Supaya lebih tahan lama, hindari mencuci dengan air panas yang bisa menyebabkan katun mudah melar. Beberapa bahan katun yang digemari untuk jadi sweater adalah Baby Terry dan French Terry.
2. Fleece
Fleece awal mulanya diciptakan pada tahun 1970-an sebagai pengganti dari wol yang lebih ringan. Umumnya, bahan ini terbuat dari polyester yang melalui proses penyikatan menghasilkan bahan yang berbulu, hangat, dan lembut di kulit.
Dibandingkan dengan wol, bahan fleece lebih tidak tahan terhadap angin, tetapi tergolong hangat untuk dikenakan menjadi luaran di cuaca dingin. Pada musim dingin yang ekstrem, fleece berfungsi sebagai lapisan dalam sebelum mengenakan mantel atau windbreaker jacket.
3. Wol (Wool)
Wol adalah pilihan yang tepat saat kamu membutuhkan sweater yang bisa menghangatkan tubuh di cuaca sangat dingin. Bahan ini punya kemampuan mempertahankan panas tubuh yang baik dan tetap memiliki sirkulasi udara.
Bahan wol merupakan serat alami yang terbuat dari bulu hewan. Umumnya, bulu yang dipakai adalah bulu kambing atau domba, tetapi bulu alpaka, unta, dan kelinci juga bisa menjadi bahan ini.
Beberapa sweater wol dengan serat yang tebal sering terasa gatal dipakai. Meskipun begitu, bahan wol tetap menjadi salah satu yang terbaik untuk memberikan kehangatan dan sudah banyak juga jenis yang nyaman dipakai. Perawatan wol perlu diperhatikan seperti tidak bisa menggunakan mesin pengering agar tidak menyusut.
4. Kasmir (Cashmere)
Terkenal dengan tampilannya yang elegan, bahan kasmir juga memiliki harga yang lebih mahal dari wol sebab proses pembuatannya lebih rumit. Bahan dasarnya, yakni bulu kambing kasmir atau pashmina juga tersedia terbatas. Cashmere punya karakter lebih dingin dan lembut di kulit. Selain itu, bahan kasmir mampu memberikan kehangatan yang lebih dari wol.
5. Bahan Campuran (Blended Fabric)
Kini, proses produksi tekstil nggak jarang mencampur serat sintetis dengan serat alami untuk memperoleh keunggulannya masing-masing. Serat sintetis, seperti polyester dan acrylic punya sifat yang kuat, tahan lama, dengan harga lebih terjangkau.
Pada label pakaian, bahan campuran seringkali ditulis seperti cotton-blend atau wool-blend. Perhatikan detail komposisi masing-masing. Jika kamu memerlukan kehangatan maksimal, sebaiknya hindari bahan campuran sebab serat sintetis tidak punya kemampuan menghangatkan sebaik wol atau kasmir.
Selain itu, pada cuaca panas, serat sintetis kurang bisa menyerap keringat dengan baik. Jadi, pilihlah sweater yang punya komposisi serat alami yang lebih banyak untuk kenyamanan maksimal.
5 Perbedaan Serat Alami dan Sintetis pada Pakaian, Wajib Simak! Kenali Perbedaan Combed dan Carded, Bahan Katun Favorit untuk Kaos Apa Itu Ecoprint pada Kain? Teknik Ramah Lingkungan yang Unik










