Free Gift

Ketua Panpel Persija Berharap Larangan Suporter Away Dihapuskan, Ini Alasannya

SaboKetua Panitia Pelaksana (Panpel) Persija Jakarta, Ferry Indrasjarief, berharap larangan suporter away ini bisa dihapuskan atau setidaknya ditinjau ulang.

Super League 2025/2026 ini memang telah memasuki pekan ketiga, tetapi berbagai kritik terus dilayangkan.

Apalagi perkara soal aturan suporter away yang sebenarnya sudah dituang dalam regulasi Super League 2025/2026.

Akan tetapi, kenyataannya tak sedikit suporter tim lawan yang masih datang ke stadion secara langsung.

Bahkan pada pekan pertama Super League musim ini, ada beberapa suporter away yang terlihat datang untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka langsung.

Madura United bahkan sampai melaporkan kepada I.League terkait adanya suporter Persis Solo yang hadir di Pamekasan dalam laga perdana pada Sabtu (9/8/2025) lalu.

Padahal sebenarnya panpel Madura United sudah menghimbau agar suporter tamu tak memaksa hadir di stadion.

Namun, suporter Persis tetap hadir sampai beberapa bus dan saat di stadion mereka pun melempari botol minum.

Situasi ini yang membuat Madura United melaporkan ke I.League.

Tak hanya mereka, dalam laga perdana Persija melawan Persita Tangerang di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Minggu (10/8/2025) tersebut juga dihadiri suporter tamu.

Suporter Persita yakni Viola datang langsung di JIS dan memberi dukungan tim kesayangannya.

Buntut kehadiran suporter away ini membuat Persija pun dikenai denda dari Komisi Disiplin.

Untuk itu, Ferry Indrasjarief berharap agar larangan suporter away ini bisa dihapuskan.

Ferry Indrasjarief mengatakan sebagai panitia pelaksana situasi ini memang sangat tidak mudah.

Ia mencontohkan apabila ada orang Surabaya yang sudah lama tinggal di Jakarta dan memiliki KPT Jakarta ini situasi yang tidak mudah.

Mereka bisa saja masuk dengan KTP Jakarta, tetapi bukan tak mungkin mereka mendukung Persebayam karana mereka memang aslinya orang Surabaya.

“Pertama saya berharap, regulasi (suporter away) dihilangkan supaya kita sebagai ketua panpel juga enak. Karena susah kita larang serapi mungkin, tetap saja yang namanya orang sering masuk,” ujar Ferry Indrasjarief kepada awak media termasuk Sabo, di JIS, Sabtu (23/8/2025).

“Orang Surabaya yang di Jakarta banyak, kalau mereka pakai KTP Jakarta, tapi mereka orang Surabaya, mereka datang dan kasih dukungan ke timnya, ya susah,” tegasnya.

Untuk itu, ia berharap soal regulasi suporter away ini bisa ditinjau ulang.

Walaupun apabila soal regulasi ini masih bakal tetap diterapkan Panpel tentu saja berusaha keras untuk menghimbau suporter agar tak hadir di stadion.

Namun, kejadian di lapangan tak semudah itu untuk diterapkan, sehingga pria yang akrab disapa Bung Ferry ini berharap aturan ini bisa ditinjau ulang.

“Jadi yang pertama saya berharap regulasi dulu ditinjau ulang,” kata Bung Ferry.

“Kalau regulasi masih berlaku, kita dari Panpel tetap akan mengoptimalkan kampanye untuk tidak hadir,” ucapnya.

Bung Ferry mengatakan regulasi ini harus ditinjau ulang karena saat suporter away yang datang pun ada perbedaan.

Situasi ini kadang membuatnya merasa bingung, karena saat The Jakmania datang ke Solo dan tidak memakai atribun apapun tetap di denda, dan saat ada suporter away Persita di JIS pun ada denda.

Bung Ferry berharap ada aturan jelasnya larangannya dan kriterianya seperti apa saja.

“Karena begini, lucunya, kemarin saya melihat di Solo anak The Jak banyak yang datang. Tapi mereka tidak ada yang pakai atribut dan tidak satu pun yang pasang spanduk,” kata Bung Ferry.

“Tapi ternyata jumlah dendanya sama dengan kalau kita lawan Persita, yang mana Persita pakai atribut dan pasang spanduk. Jadi kriteria suporter ini apa? Kriteria suporter seperti gimana, apa dari lagu-lagu? Tapi terutama itu,” ungkapnya.

Saat ini sebenarnya Panpel Persija pun sudah berusaha keras dan melakukan langkah-langkah konkret agar suporter away tak hadir sesuai dengan regulasi yang ada.

Salah satu langkah yang dilakukan tentu saja dengan memberi himbauan dan panpel Persija pun juga memperbanyak steward.

Ini yang selalu dilakukan Persija saat main di kandang, tetapi situasi ini tak selalu berjalan dengan baik.

Sudah ada contoh nyata yang terjadi saat Madura United menjamu Persis Solo.

“Yang pertama selain imbauan, kita perbanyak steward di tempat-tempat yang memang kita butuhkan. Jadi seperti tangga evakuasi, itu saya tarik,” tutur Bung Ferry.

“Jaraknya sekitar 1,5 meter dari tribun, jadi mereka tidak ada yang berdiri di situ. Otomatis mereka steward-nya tidak perlu berdiri di situ. Steward itu akan saya alihkan ke perbatassan,” jelasnya.

“Demikian pula saya berharap pengurus-pengurus Jakmania untuk lebih aktif lagi menghandle dan menangani massa-nya.”

“Jadi saya tarik sebagian steward yang ada di tribun Jakmania, utara, timur selatan untuk jaga di perbatasan barat-selatan dan barat-utara. Itu salah satu upaya,” tuturnya.

Want a free donation?

Click Here