Sabo, JAKARTA – Jika menyimak berbagai kalimat motivator, salah satu yang paling sering dikatakan adalah soal kegagalan. Bagaimana mereka tidak takut gagal, dan berani untuk terus mencoba sebelum akhirnya benar-benar mencapai kesuksesan.
Jika Anda sedang tertatih-tatih dalam menjalankan bisnis atau merasa impian bisnis Anda jauh tak terjangkau, ketahuilah bahwa banyak pengusaha paling sukses di dunia juga pernah mengalami beberapa kegagalan besar sebelum meraih kesuksesan.
Seperti yang dikatakan Tadashi Yanai, CEO Fast Retailing dan orang terkaya di Jepang, bahwa jika Anda belum gagal bahkan sampai 99 kali, anda belum akan sukses.
Oleh para pengusaha, kegagalan dinilai guru yang paling menantang, yang memaksa mereka melakukan perubahan drastis dan mengungkap realitas pasar sehingga mereka bisa membangun ketahanan yang diperlukan untuk menghadapi badai di masa depan.
Ketika seorang pengusaha gagal, mereka mengembangkan apa yang disebut para peneliti sebagai “pembelajaran kewirausahaan”, yaitu kemampuan untuk menguji asumsi dengan cepat, mengadaptasi strategi, dan mengenali peluang yang terlewatkan oleh orang lain.
Sebagai inspirasi untuk generasi pebisnis berikutnya, berikut ini beberapa pengusaha gigih yang mungkin terkenal saat ini, tetapi jauh dari kesuksesan instan.
Para pengusaha ini tidak mendulang hasil secara instan, dan bisa berhasil meskipun pernah mengalami kegagalan. Mereka berhasil karena kegagalan tersebut, dengan setiap kemunduran memberikan wawasan berharga yang membentuk terobosan mereka.
1. Bill Gates
Bill Gates dan beberapa temannya pernah meluncurkan Traf-O-Data pada tahun 1972. Sistemnya merekam informasi lalu lintas dan mengirimkannya kembali ke otoritas pemerintah, insinyur sipil, dan pihak lain yang membutuhkannya. Meskipun terdengar seperti ide bisnis yang bermanfaat, konsep tersebut akhirnya gagal total.
Meskipun Traf-O-Data gagal sebagai usaha bisnis, proyek tersebut memberi Gates dan Paul Allen pengalaman dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menciptakan lini produk perangkat lunak pertama Microsoft beberapa tahun kemudian. Dan 50 tahun kemudian, Microsoft berhasil menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dan Gates termasuk di antara orang terkaya di dunia.
2. Tadashi Yanai
Kini menjadi orang terkaya di Jepang, Tadashi Yanai yang menaungi merek baju Uniqlo, berhasil dari kegigihannya untuk terus bangkit kala bisnisnya diterpa badai meski harus ditempuh dalam waktu 40 tahun.
Meski sudah sukses di Jepang, Fast Retailing tidak sukses begitu saja ketika ingin ekspansi ke belahan dunia lainnya. Tadashi sempat masuk ke pasar Inggris, membuka banyak cabang hingga 21 toko tapi tak berhasil dan harus menutup sebagian besarnya, menyisakan hanya 5 gerai saja.
Dia bangkit lagi dan masuk ke pasar China, dan kembali gagal karena salah menentukan target pasar, menyediakan pakaian murah berkualitas rendah. Dia bangkit kembali, belajar dari kesalahan sebelumnya, dan memperbaiki semuanya. Kesuksesannya akhirnya baru datang pertama kali di luar negeri dimulai di Hong Kong.
“Kegagalan adalah guru yang hebat. Sebelum punya satu kesuksesan, saya harus mengalami 99 kali kegagalan. Jadi jika Anda belum gagal 99 kali, Anda tidak akan berhasil,” katanya.
3. Steve Jobs
Sebelum ada merek Apple yang terkenal seperti sekarang, ada brand Apple I atau Apple Lisa. Keduanya adalah produk Apple yang gagal total. Sayangnya bagi salah satu pendiri Apple, Steve Jobs, produk-produk yang dia dorong, dan menghabiskan jutaan dolar bagi perusahaan untuk pengembangannya itu justru membawa kerugian bagi perusahaan.
Pola keputusan produksi yang mahal pada dua produk tersebut menyebabkan Jobs dipecat dari Apple, perusahaan yang dia dirikan pada pertengahan 1980-an.
Namun, Jobs akhirnya kembali ke perusahaan pada tahun 1997, sebagian berkat bisnis lain yang dia dirikan saat itu, NeXT. Setelah Apple mengakuisisi NeXT, Jobs sendiri kembali menjadi komoditas berharga.
Dia kemudian mengambil alih kendali Apple dan memulai periode pertumbuhan dan inovasi yang pesat yang berlanjut hingga hari ini di bawah kepemimpinan Tim Cook.
4. Walt Disney
Jika kita fokus pada kegagalan Walt Disney, sungguh menakjubkan bahwa The Walt Disney Company bisa mencapai tingkat kesuksesan yang dinikmatinya saat ini.
Disney, pada suatu masa, pernah hidup dengan makan makanan anjing dan tidak mampu membayar sewa. Kemudian, selama perselisihan kontrak dengan Universal Pictures pada tahun 1920-an, dia kehilangan kendali kreatif atas karakter pertamanya, Oswald si Kelinci.
Selanjutnya, MGM juga pernah menolak karakter Mickey Mouse-nya karena studio tersebut percaya bahwa perempuan takut pada tikus.
Kemunduran seperti itu di awal kariernya mungkin saja membuat orang yang kurang gigih untuk berhenti. Namun Disney mengatasi kegagalan-kegagalan ini dan mengubah mereknya menjadi kerajaan global.
Mungkin yang terpenting, dia tidak pernah membiarkan berbagai kesulitannya menumpulkan imajinasinya. Hingga kini nama mendiang Disney masih begitu dikenal, dan dia bahkan menjadi pionir beberapa teknik animasi dan pembuatan film baru yang merevolusi industri ini.
5. Frederick W. Smith
Pada tahun 1965, Frederick W. Smith menerima nilai C dalam tugas ekonomi di mana dia menguraikan konsep dasar di balik apa yang kelak akan menjadi FedEx.
Dalam makalahnya, Smith mengusulkan pendekatan hub-and-spoke untuk mendistribusikan barang demi pengiriman yang lebih cepat. Tapi rupanya, profesornya di Yale tidak sependapat dengannya dan memberinya nilai buruk.
Namun, Smith tidak pernah melepaskan idenya. Pada tahun 1971, sekembalinya dari tugas di Perang Vietnam, dia menyusun strategi untuk mewujudkan idenya tentang bisnis transportasi dan pengiriman ekspres.
Dia menabung dan mengumpulkan jutaan dolar untuk memulai apa yang kini menjadi salah satu perusahaan paling terkenal di dunia. Perjalanan Smith menunjukkan kesuksesan yang dapat diraih ketika Anda menemukan investor dan mendisrupsi sebuah industri.
6. Nick Woodman
Pernahkah dengar tentang Funbug? Kemungkinan besar Anda belum pernah, kecuali Anda salah satu investor yang merugi jutaan dolar karenanya.
Funbug adalah perusahaan rintisan yang didirikan pada tahun 1999 oleh Nick Woodman, yang berusaha menggabungkan pemasaran dengan platform game. Namun, konsep tersebut gagal, dan perusahaan tersebut gulung tikar.
Karena takut mengulangi kesalahan yang dia lakukan di Funbug, pada tahun 2002, Woodman mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk menjadikan usahanya berikutnya, GoPro, sebuah perusahaan yang sukses dalam waktu empat tahun.
Dari kegagalannya, dia belajar menggunakan mesin jahit pinjaman dari ibunya untuk membuat tali pergelangan tangan kamera 35mm dan begadang untuk berbicara dengan produsen China tentang pembuatan komponen lainnya.
Satu dekade kemudian, Ernst & Young menobatkan Woodman sebagai Pengusaha Nasional EY Tahun Ini untuk produk ritel dan konsumen.
7. Jeff Bezos
Pendiri Amazon, Jeff Bezos, juga tak luput dari berbagai kisah kegagalan. Dia pernah membuat beberapa kesalahan yang mencengangkan saat merintis perusahaannya dan bahkan lebih banyak lagi setelah peluncurannya yang sukses.
Pertama, ketika Amazon diluncurkan pada pertengahan 1990-an, pelanggan memanfaatkan celah yang memungkinkan mereka membeli buku dalam jumlah negatif dan membuatnya menerima kredit dari perusahaan.
Kedua, pada akhir 1990-an, Bezos bersikeras mengubah model bisnis Amazon agar perusahaan dapat membeli, menyimpan, dan akhirnya menjual mainan senilai jutaan dolar. Mainan senilai lebih dari US$100 juta dibeli dan disimpan oleh Amazon untuk mengantisipasi musim belanja Natal.
Namun setelah liburan, mainan senilai US$50 juta tidak terjual, dan Amazon terpaksa menjual sebagian besar kelebihan stok karena ruang penyimpanan gudang yang tidak memadai.
Meskipun Bezos membuat beberapa kesalahan di tahun-tahun awal Amazon, dia tetap berhasil mengubah perusahaan menjadi situs web utama untuk belanja online dan menjadikan dirinya salah satu orang terkaya di dunia dalam prosesnya.






