PR KUNINGAN — Warga Jakarta kembali disambut kabut polusi pada Selasa pagi (21/10/2025), saat kualitas udara ibu kota merosot tajam ke level tidak sehat dan menempatkan Jakarta di posisi keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Menurut data dari IQAir, situs pemantau kualitas udara global, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat berada di angka 163 pukul 06.08 WIB.
Angka ini menunjukkan konsentrasi polutan PM2.5 mencapai 71,5 mikrogram per meter kubik, jauh di atas ambang batas aman.
Kondisi tersebut dikategorikan “tidak sehat”, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan.
Paparan PM2.5 dalam kadar tinggi seperti ini berisiko menimbulkan gangguan kesehatan jangka pendek maupun panjang, bahkan bisa berdampak pada hewan dan tumbuhan sensitif.
IQAir menyarankan warga menghindari aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker, dan menutup jendela rumah untuk mencegah masuknya udara tercemar.
Jakarta Kalahkan Mumbai dan Tashkent
Berikut daftar 6 besar kota dengan udara terburuk pagi ini:
- Delhi (India) – AQI: 1111
- Lahore (Pakistan) – AQI: 254
- Kalkota (India) – AQI: 213
- Mumbai (India) – AQI: 187
- Tashkent (Uzbekistan) – AQI: 165
- Jakarta (Indonesia) – AQI: 163
Meski tidak setinggi Delhi yang mencatat AQI ekstrem, posisi Jakarta tetap mengkhawatirkan karena ini mencerminkan paparan polusi yang terus berulang.
DLH Jakarta Luncurkan Platform Pantau Polusi Real-Time
Untuk memonitor situasi secara lebih akurat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta kini telah meluncurkan platform pemantauan kualitas udara terbaru.
Sistem ini mengintegrasikan data dari 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
Platform ini menyempurnakan sistem sebelumnya dengan standar nasional yang lebih ketat, dan turut menggandeng berbagai lembaga seperti BMKG, WRI Indonesia, dan Vital Strategies untuk menyediakan data real-time yang bisa diakses publik.
Kategori Kualitas Udara: Apa Artinya?
Sebagai panduan, berikut rentang kategori AQI berdasarkan PM2.5:
- Baik (0–50): Aman bagi semua kelompok.
- Sedang (51–100): Aman bagi manusia, tapi dapat berdampak pada tumbuhan.
- Tidak Sehat (101–200): Merugikan kelompok sensitif.
- Sangat Tidak Sehat (201–299): Merugikan banyak kelompok populasi.
- Berbahaya (300–500): Dampak serius bagi kesehatan masyarakat umum.
Dengan kualitas udara yang terus memburuk, warga Jakarta diimbau tetap waspada dan aktif memantau kondisi polusi lewat platform resmi. Perlindungan diri, khususnya bagi anak-anak dan lansia, kini menjadi prioritas utama di tengah kota metropolitan yang makin tercekik asap.***






