Sampai dengan suhu berapakah besi harus dipanaskan agar dapat meleleh? Inilah kunci jawaban IPA kelas 7 halaman 59 Kurikulum Merdeka.
Sabo– Inilah kunci jawaban IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka halaman 59, pada kegiatan Aktivitas 2.6.
Pembahasan kali ini berfokus pada Bab 2 yang berjudul Zat dan Perubahannya, khususnya soal tentang menghitung titik leleh dan titik didih suatu zat.
Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal IPA Kelas 7 SMP halaman 59 sesuai dengan buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam edisi 2021.
Ayo Latihan
Aktivitas 2.6
Dengan menggunakan Tabel 2.2 di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Besi adalah zat padat yang keras, sulit untuk dibengkokkan.
Kalian mungkin pernah melihat tukang las menyambungkan besi atau membengkokkannya.
Untuk itu ia harus mengubah besi menjadi zat cair dulu. Sampai dengan suhu berapakah besi harus dipanaskan agar dapat meleleh?
2. Apakah wujud air pada 15°C, pada 85°C dan pada 120°C?
3. Alumunium biasanya kita jumpai dalam wujud padat pada suhu ruangan. Apakah wujudnya pada suhu 400°C dan pada 700°C?
4. Di antara materi-materi di dalam Tabel 2.2, manakah yang membutuhkan suhu yang paling tinggi untuk berubah dari padatan menjadi cairan?
5. Apabila suhu terus didinginkan, tuliskan urutan materi berikut: air, nitrogen atau oksigen, dari yang paling dahulu membeku. Mengapa demikian?
Jawaban:
1. Besi harus dilelehkan sampai dalam titik leleh sekitar 1.535 derajat celcius baru setelah mencapai titik leleh tersebut besi dapat dibengkokkan.
2. Pada suhu 15 derajat celcius, air masih dalam wujud cair namun terasa cukup hangat. pada suhu 85 derajat celcius, air mulai mendidih namun belum mencapai titik didih sempurna.
Air mendidih pada suhu 100 derajat celcius, sedangkan pada suhu 120 derajat celcius, air mulai menguap.
3. Pada suhu 400 derajat celsius, aluminium masih dalam bentuk padat namun membawa kalor yang banyak sehingga sangat panas.
Namun pada suhu 700 derajat celcius, aluminium mulai meleleh karena berada di atas titik lelehnya yakni 660 derajat celcius.
4. Tabel 2.2, material yang membutuhkan suku yang tinggi untuk berubah menjadi cairan adalah permata.
5. Air menjadi elemen yang paling cepat membeku karena hanya membutuhkan suhu paling rendah yakni 0 derajat celcius.
Setelah itu baru nitrogen karena membutuhkan dingin lebih dari -210 derajat celcius.
Zat yang paling membutuhkan waktu lebih banyak dan suhu yang lebih dingin untuk dibekukan adalah oksigen karena memiliki titik leleh -218 derajat celcius.
Apa Itu Titik Leleh dan Titik Didih
Meleleh adalah proses perubahan dari zat padat menjadi zat cair yang membutuhkan energi.
Energi berupa panas digunakan untuk membuat partikel-partikel dalam es bergerak lebih cepat.
Panas juga diperlukan untuk melepaskan ikatan yang sangat kuat antara partikel-partikel dalam es sehingga memungkinkan adanya ruang antara partikel-partikel air.
Temperatur atau suhu pada saat suatu padatan berubah menjadi cairan disebut sebagai titik leleh.
Sementara suhu pada saat suatu cairan berubah menjadi padatan disebut sebagai titik beku. Titik leleh dan titik beku suatu zat adalah sama. Jadi titik leleh dan titik beku air adalah 0°C.
Ketika semua es telah berubah menjadi air, maka suhu di dalam cairan yang terus dipanaskan ini naik lagi sampai mencapai 100°C.
Suhu kemudian konstan atau tetap lagi pada 100°C saat air menguap membentuk uap air. Suhu yang tetap ini disebut sebagai titik didih.
Titik didih adalah suhu ketika cairan mengalami proses mendidih, dilepaskan ke udara dalam bentuk gas.
Misalnya titik didih air adalah 100°C, artinya pada suhu pemanasan itu cairan mulai berubah menjadi gas, dan suhu akan berubah sampai semua cairan sudah menguap.
Tidak semua materi memiliki titik didih atau titik leleh yang sama dengan air.
Setiap materi atau zat memiliki titik didih dan titik leleh masing masing, yang dapat membedakannya dengan materi atau zat yang lain.
Demikian kunci jawaban IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka halaman 59, kegiatan siswa Aktivitas 2.6 sesuai dengan buku Ilmu Pengetahuan Alam edisi tahun 2021.
Disclaimer
Kunci jawaban di atas bersifat sebagai alternatif, sehingga siswa tetap dapat mengeksplorasi jawaban lain sesuai pemikiran mereka.
Perlu diperhatikan, jawaban tersebut bisa berbeda tergantung pada pemahaman guru maupun siswa masing-masing.
(Sabo| Tribun-Bali.com | Andika Dinda Elfianti Hilda Daniela)
