Sabo – Calvin Verdonk menjadi salah satu pemain Lille yang menonjol meski timnya harus menelan kekalahan 3-4 dari PAOK Salonika dalam laga fase grup Europa League yang digelar di Decathlon Arena-Stade Pierre-Mauroy, Lille, Prancis, Jumat (24/10) dini hari.
Bek asal Indonesia itu berperan penting dengan mencatatkan satu asist untuk gol pertama Lille yang dicetak Benjamin Andre pada menit ke-57. Umpan silang akurat dari Verdonk disambut Andre dengan tandukan ke pojok kiri atas gawang, memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3 setelah Lille tertinggal jauh di babak pertama.
Pertandingan berlangsung sengit sejak awal. PAOK unggul cepat melalui gol Soualiho Meite pada menit ke-18, disusul gol Andrija Zivkovic di menit ke-23, dan Giannis Konstantelias di menit ke-42. Lille tertinggal 0–3 saat turun minum.
Tim tuan rumah bangkit di babak kedua lewat perubahan taktik. Dua pemain pengganti, Thomas Meunier dan Chancel Mbemba, masuk untuk menambah daya serang. Upaya itu membuahkan hasil ketika Andre mencetak gol pertama Lille dari umpan Verdonk di menit ke-57.
Lille sempat kembali menipiskan jarak melalui gol Hamza Igamane pada menit ke-68, namun PAOK merespons cepat lewat gol kedua Zivkovic di menit ke-74 yang membawa skor menjadi 4-2. Igamane kemudian kembali mencetak gol keduanya pada menit ke-78, membuat kedudukan 3-4.
Drama sempat terjadi di masa tambahan waktu ketika gol Benjamin Andre dianulir oleh VAR karena offside, membuat Lille gagal menyamakan kedudukan. Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 3-4 untuk kemenangan PAOK tak berubah.
Dalam pertandingan ini, Lille tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 64,8 persen serta 22 percobaan tembakan, 11 di antaranya tepat sasaran. Namun efisiensi PAOK menjadi pembeda, dengan tujuh tembakan mengarah ke gawang yang menghasilkan empat gol.
Calvin Verdonk menunjukkan kontribusi aktif dalam fase serangan, baik dari sisi pertahanan maupun dalam membangun peluang. Selain mencatat satu asist, ia juga terlibat dalam beberapa situasi bola mati yang berpotensi menciptakan peluang tambahan bagi timnya.
Laga ini juga diwarnai beberapa keputusan penting dari wasit Nikola Dabanovic. PAOK menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain setelah Tomasz Kedziora menerima kartu kuning kedua di menit ke-90+9.
Kekalahan ini membuat Lille gagal memanfaatkan keunggulan kandang mereka dan harus segera memperbaiki performa untuk menjaga peluang lolos dari fase grup. Sebaliknya, hasil ini menjadi kemenangan berharga bagi PAOK yang mampu tampil disiplin dan efisien di bawah tekanan.
Dengan performa individu seperti yang ditunjukkan Verdonk, Lille memiliki modal untuk memperbaiki hasil di laga-laga berikutnya. Namun efektivitas penyelesaian akhir tetap menjadi pekerjaan rumah utama bagi tim asuhan pelatih mereka setelah gagal memaksimalkan dominasi di lapangan.






