Free Gift

Mengenal Fenomena Rojali dan Rohana di Pusat Belanja, Kok Bisa Viral?

Pernah nggak sih kamu lihat mall yang ramai banget, tapi pas diperhatiin, sebagian besar orang cuma jalan-jalan tanpa belanja? Nah, bisa jadi mereka termasuk dalam kaum “Rojali” dan “Rohana” nih!

Fenomena ini lagi ramai dibahas karena menggambarkan kebiasaan baru masyarakat saat berkunjung ke pusat belanja. Datang beramai-ramai, tapi jarang beli atau malah cuma tanya harga tanpa niat membeli.

Menariknya, tren ini bukan cuma soal gaya hidup, tapi juga mencerminkan kondisi ekonomi dan cara masyarakat berbelanja di era sekarang. Jadi, sebenarnya apa sih yang membuat fenomena ini bisa muncul dan ramai dibicarakan?

Untuk lebih jelasnya, Sabo akan mengulas fenomena Rojali dan Rohana di pusat belanja yang sedang jadi sorotan belakangan ini. Yuk, simak!

1. Arti dari Rojali dan Rohana

Istilah Rojali merupakan singkatan dari “rombongan jarang beli”, sementara Rohana berarti “rombongan hanya nanya”. Dua istilah ini menggambarkan perilaku pengunjung mall yang datang ramai-ramai, tapi jarang melakukan pembelian.

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, mengatakan bahwa fenomena ini bukan hal baru. Perilaku seperti ini sudah lama terjadi, namun kini lebih terlihat karena daya beli masyarakat melemah dan kebiasaan berbelanja menjadi lebih selektif.

2. Perubahan Pola Belanja Masyarakat

AA1P4XeA

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh sekitar 7,55% pada kuartal II 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin banyak beralih ke belanja online.

Akibatnya, banyak pengunjung datang ke toko fisik hanya untuk melihat langsung produk yang diincar, lalu membeli secara online karena harga lebih bersaing atau banyak promo. Hal inilah yang menjadi salah satu mall ramai tapi transaksi menurun.

3. Dampak bagi Pusat Perbelanjaan

AA1P4Kl1

Untuk mengatasi fenomena Rojali dan Rohana yang menjadi tantangan, banyak pusat perbelanjaan kini berfokus menambah tenant makanan, minuman, dan area hiburan keluarga, karena sektor ini masih jadi magnet utama pengunjung.

Selain itu, sejumlah mall juga rutin menggelar event tematik, konser kecil, dan pameran komunitas untuk menjaga traffic tetap tinggi. Strategi ini diharapkan bisa mengubah pengunjung yang hanya “jalan-jalan” menjadi pembeli potensial.

4. Cerminan Gaya Hidup Masyarakat Modern

AA1P4ZaB

Rojali dan Rohana bukan hanya soal daya beli, tapi juga soal pergeseran fungsi mall dalam kehidupan masyarakat urban. Kini, mall tak lagi sekadar tempat belanja, tapi juga ruang rekreasi, sosialisasi, dan hiburan.

Tren ini sejalan dengan gaya hidup masyarakat kota yang lebih menghargai pengalaman dan kenyamanan dibanding sekadar konsumsi barang. Meski transaksi tak selalu meningkat, mall tetap memiliki peran penting sebagai ruang sosial modern.

5. Tantangan bagi Pelaku Bisnis

AA1P4S6Z

Fenomena ini menjadi sinyal bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi. Nggak cukup hanya mengandalkan promo besar, tapi juga harus menghadirkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan relevan.

Mulai dari menghadirkan desain toko yang menarik, pelayanan interaktif, hingga spot foto estetik, semua ini bisa mendorong pengunjung agar tidak hanya datang, tapi juga membeli.

Fenomena Rojali dan Rohana bukan sekadar tren viral, tapi cerminan nyata dari perubahan perilaku konsumen di era digital. Maka, perlu adanya strategi dalam dunia bisnis.

Dengan strategi yang tepat, pelaku usaha tetap bisa menjadikan momen kunjungan sebagai peluang untuk menciptakan pengalaman belanja yang berkesan dan membangun loyalitas pelanggan.

Nah, itulah informasi mengenai fenomena Rojali dan Rohana di pusat belanja yang sedang jadi sorotan belakangan ini. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Mengenal Sejarah, Inilah Penemu Telepon di Dunia Mengenal Tren Sleep Tourism, Pilihan Recharge Fisik dan Mental Mengenal Anomali yang Viral di Gen Alpha, Lucu atau Perlu Diawasi?

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar