Sabo – Kendaraan listrik (EV) sebagai kendaraan ramah lingkungan semakin populer di Indonesia. Bahkan, EV terus memberikan manfaat finansial yang besar.
Berdasarkan studi dari Atlas Public Policy, penggunaan EV bisa mengurangi biaya perawatan hingga 40 persen dan menekan pengeluaran bahan bakar sebesar 40 persen sampai 65 persen. Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi kendaraan ke arah ramah lingkungan.
Hal ini pula yang membuat layanan taksi asal Vietnam, Xanh SM, ingin memenuhi solusi ramah lingkungan sekaligus menghemat dan menekan penggunaan emisi karbon dalam penggunaannya. Sayangnya, saat ini masih banyak perusahaan yang bergantung pada kendaraan berbahan bakar konvensional lantaran keterbatasan pilihan transportasi yang terjangkau dan ramah lingkungan.
Unit taksi listrik yang digunakan Xanh SM sendiri adalah VinFast Limogreen atau VF e34. Kendaraan ini berbentuk SUV 5-penumpang dengan desain menyerupai MPV yang umum terlihat di jalanan Indonesia.
VinFast VF e34 sendiri dilengkapi motor penggerak bertenaga 147 dk dengan torsi 242 Nm. Dalam sekali pengisian daya penuh, baterainya mampu menempuh jarak hingga 318 kilometer.
Di samping itu, kendaraan konvensional terus mengonsumsi bahan bakar saat kondisi idle. Kondisi ini bisa meningkatkan biaya operasional.
Sebaliknya, biaya pengisian kendaraan listrik cenderung lebih stabil dan lebih hemat dibanding bahan bakar konvensional. Sebab, EV sendiri memiliki lebih sedikit komponen mekanis, sehingga membutuhkan perawatan yang lebih sedikit.
Efisiensi Biaya Optimal di Setiap Perjalanan
Xanh SM memiliki efisiensi operasional lantaran menggunakan armada listrik secara keseluruhan. Bahkan, pengemudi juga terlatih untuk menavigasi jalan yang membuat perjalanan lebih efisien dengan waktu tempuh lebih singkat.
Selain efisiensi operasional, menggunakan layanan juga membantu perusahaan mengelola pengeluaran lebih efektif. Dengan biaya operasional yang lebih rendah, perusahaan bisa mengalokasikan anggaran ke area lain, termasuk investasi dalam inisiatif ramah lingkungan yang lebih luas.
Menggunakan transportasi ramah lingkungan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat reputasi perusahaan di mata pelanggan, investor, dan mitra bisnis, sekaligus menegaskan komitmen terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
91 Persen Gen Z Condong ke Kendaraan Ramah Lingkungan
Secara global, semakin banyak konsumen yang memilih merek dengan komitmen pada keberlanjutan. Riset perilaku konsumen menunjukkan bahwa 91 persen Gen Z cenderung membeli merek yang ramah lingkungan.
Menurut laporan Deloitte, 64 persen Gen Z dan 63 persen milenial juga bersedia membayar lebih untuk produk maupun layanan berkelanjutan. Dengan demikian, penerapan transportasi hijau berpotensi besar meningkatkan daya saing perusahaan.
Strategi Bisnis yang Berkelanjutan
Keunggulan Xanh SM dalam efisiensi operasional, penguatan citra perusahaan, serta kontribusi terhadap keberlanjutan menjadikannya sebagai pilihan strategis bagi perusahaan di Indonesia yang ingin beralih menuju mobilitas hijau.
Penggunaan layanan transportasi listrik juga menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi regulasi serta tren menuju ekonomi hijau. Langkah ini tidak hanya mendorong efisiensi bisnis, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin yang berkomitmen pada kelestarian lingkungan.