Free Gift

Mengungkap 7 Hal yang Dilakukan Orang Minim Kesadaran Sosial Tanpa Mereka Sadari Sedikit Pun

SaboHampir semua orang memiliki kenalan yang baik dan mungkin sukses di bidangnya, tetapi entah mengapa tampak kesulitan dalam menavigasi situasi sosial.

Interaksi bersama mereka sering kali terasa janggal, seperti melihat seseorang mencoba memarkir mobil paralel sambil ditutup matanya, melansir dari Global English Editing Jumat (24/10).

Bagian yang paling menarik adalah individu-individu ini sama sekali tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah atau tidak pada tempatnya dalam interaksi tersebut.

Fenomena kurangnya kesadaran sosial ini rupanya lebih umum daripada yang dibayangkan, dan setiap orang mungkin pernah berada di posisi ini setidaknya satu di antara waktu yang telah berlalu.

Perbedaan utamanya terletak pada apakah kita menyadari kesalahan tersebut kemudian atau justru mengabaikannya tanpa ada rasa penyesalan.

Untuk membantu mengenali dan menghindarinya, berikut tujuh hal yang sering dilakukan oleh orang dengan kesadaran sosial yang rendah.

1. Memperlakukan Setiap Percakapan Bagaikan Podcast Pribadi

Individu seperti ini tidak tahu cara untuk berdialog, melainkan memilih untuk “menyiar” monolog pribadi kepada orang lain tanpa henti. Mereka menjadikan pertanyaan kasual apa pun sebagai kesempatan emas untuk menyampaikan presentasi panjang ala TED Talk yang hanya berfokus pada diri sendiri. Mereka gagal memahami bahwa percakapan yang baik seharusnya seperti bermain musik jazz dengan saling memberikan tanggapan, bukan sebagai pertunjukan solo yang membuat orang lain menjadi pendengar yang terjebak.

2. Mengumumkan Kepergian Seperti Pertunjukan Broadway

Orang ini akan mengucapkan, “Baiklah, saya harus segera pergi,” tetapi kemudian mereka malah memulai cerita panjang yang baru tentang masa kecilnya. Lima belas menit berlalu, lalu mereka akan mengulangi pernyataan yang sama, lalu kembali menanyakan rencana renovasi rumah Anda. Perilaku ini terus berlanjut hingga tuan rumah akhirnya harus mematikan lampu agar mereka berhenti dan benar-benar keluar dari rumah.

3. Berbagi Detail Medis Seperti Duta Merek WebMD

Ada orang-orang tertentu yang memperlakukan riwayat kesehatan pribadinya layaknya berita hangat yang sangat ingin didengar oleh semua orang, bahkan saat sedang menyantap makanan. Mereka bisa saja mengumumkan keberhasilan prosedur kolonoskopi kepada rekan kerja yang hanya ingin menikmati kopi bersama di pagi hari. Mereka menafsirkan rasa khawatir yang sopan dari orang lain sebagai ketertarikan yang tulus terhadap setiap gejala penyakitnya secara terperinci.

4. Menggunakan Kontak Fisik Seperti Tanda Baca

Mereka memiliki kecenderungan untuk sering menyentuh, seperti menepuk bahu, menarik lengan, atau menepuk punggung sebagai penekanan dalam setiap kalimat yang diucapkan. Mereka benar-benar tidak melihat bagaimana orang lain menarik diri secara halus atau tiba-tiba mengingat ada hal lain di seberang ruangan. Orang ini beroperasi tanpa menyadari batas tak terlihat dan ingin terlihat hangat, namun sentuhan mereka justru terasa seperti permainan kejar-kejaran yang tidak diinginkan.

5. Buta Warna Emosional Terhadap Suasana di Dalam Ruangan

Orang dengan kesadaran sosial rendah tidak bisa membaca termostat emosional di dalam ruangan, sehingga mereka selalu berada di saluran emosional yang salah. Mereka bisa saja menceritakan lelucon yang seharusnya lucu di pesta pemakaman, atau memaksa orang lain membicarakan trauma masa kecil saat suasana pesta sedang ramai. Mereka bukan bermaksud mengganggu, namun penerima emosional mereka seolah-olah rusak secara permanen dan tidak bisa menyinkronkan diri dengan emosi kelompok yang ada.

6. Menjelaskan Kehidupan Anda Sendiri Kepada Anda

Mereka akan menjelaskan pemasaran kepada seorang Chief Marketing Officer (CMO) yang telah menjabat selama sepuluh tahun, seolah-olah Anda baru bangun dari koma panjang. Puncak dari keanehan ini terjadi saat mereka menjelaskan kembali bidang keahlian Anda sendiri, seperti menjelaskan cara kerja operasi kepada seorang ahli bedah. Perilaku ini muncul dari antusiasme berlebihan, bukan dari niat merendahkan, namun mereka gagal mengukur informasi mana yang bernilai tambah atau justru terdengar meremehkan.

7. Mendokumentasikan Segalanya Bagaikan Fotografer National Geographic

Mereka adalah orang-orang yang mengeluarkan ponsel untuk mengambil swafoto bersama saat seseorang baru saja mengumumkan perceraian yang menyedihkan. Mereka menganggap setiap momen sosial, termasuk intervensi atau pemakaman, sebagai kesempatan untuk diunggah ke Instagram atau media sosial lainnya. Karena terlalu sibuk merangkai cerita digital pribadi, mereka lupa untuk benar-benar menghayati atau menghormati momen yang sedang terjadi di sekitarnya.

Fenomena ini menunjukkan sisi manusiawi yang rapuh, sebab orang-orang ini seringkali berusaha keras untuk terhubung secara sosial, namun gagal total. Kebutaan sosial mereka bukan disebabkan oleh niat buruk, melainkan adanya ketidakselarasan mendasar antara pengalaman batin dengan realitas yang ada di luar. Daripada menghindari mereka, mungkin kita perlu memberikan petunjuk yang lebih lembut, menetapkan batasan yang jelas, atau memberikan isyarat penuh kasih sayang. Mari kita akui, kita semua pernah menjadi teman yang tidak peka sosial dalam beberapa konteks tertentu di lingkungan pergaulan.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar