Free Gift

Minyak Goreng Tak Layak Pakai, BPOM: Waspada Bisa Timbulkan Zat Berbahaya bagi Tubuh

CHANELSULSEL.COM – Penggunaan minyak goreng berulang kali sering dianggap hal biasa di dapur rumah tangga maupun usaha kuliner.

Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini justru dapat memicu berbagai penyakit berbahaya?

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali bisa mengalami perubahan fisik dan kimia yang berpotensi menghasilkan senyawa beracun bagi tubuh.

“Minyak goreng yang dipanaskan berulang kali dapat menghasilkan zat aldehida dan akrolein, yaitu senyawa yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker,” jelas BPOM dalam keterangan resminya di laman bpom.go.id.

Ciri-Ciri Minyak Goreng yang Sudah Tidak Layak Pakai

• Warna Menggelap

Minyak yang sehat umumnya berwarna kuning jernih. Jika warnanya berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman, itu tanda minyak sudah teroksidasi dan tidak layak digunakan lagi.

• Aroma Tengik atau Gosong

Bau tengik menandakan terjadinya kerusakan lemak akibat pemanasan berulang.

Minyak semacam ini bisa menimbulkan rasa tidak enak pada makanan sekaligus berbahaya bagi tubuh.

• Berbusa Saat Digunakan

Jika minyak mengeluarkan banyak busa saat digoreng, artinya sudah terdapat sisa bahan makanan atau air yang mempercepat proses kerusakan minyak.

• Tekstur Kental dan Lengket

Minyak yang terasa kental dan lengket menandakan terjadi polimerisasi, yaitu proses kimia akibat panas tinggi yang menurunkan kualitas minyak.

• Mudah Berasap

Titik asap minyak yang sudah rusak menjadi lebih rendah. Akibatnya, minyak cepat mengeluarkan asap meski suhu penggorengan belum terlalu tinggi

Bahaya Menggunakan Minyak Goreng Rusak

BPOM menegaskan bahwa penggunaan minyak goreng bekas dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.

“Minyak yang digunakan berulang kali dapat meningkatkan kadar lemak trans yang berdampak pada kesehatan jantung dan pembuluh darah,” tulis BPOM.

Berikut sejumlah dampak kesehatan akibat mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak tidak layak:

• Risiko Penyakit Jantung

Lemak trans mempercepat penumpukan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

• Potensi Kanker:

Senyawa karsinogen seperti akrolein terbentuk akibat proses pembakaran berulang.

• Gangguan Pencernaan

Toksin dari minyak rusak dapat memicu iritasi lambung dan usus.

• Peradangan Kronis

Lemak jenuh hasil oksidasi dapat memicu inflamasi dalam tubuh.

Tips Aman dari BPOM

BPOM juga memberikan panduan agar masyarakat bijak menggunakan minyak goreng:

• Gunakan minyak maksimal dua kali pemakaian.

• Saring minyak setelah digunakan untuk menghilangkan sisa makanan.

• Simpan dalam wadah tertutup dan hindari paparan cahaya langsung.

• Pilih minyak dengan titik asap tinggi, seperti minyak kelapa, kanola, atau zaitun ringan.

Minyak goreng yang sudah berubah warna, bau, dan tekstur merupakan tanda kuat bahwa minyak tersebut tidak layak pakai.

BPOM mengingatkan agar masyarakat tidak mengabaikan ciri-ciri tersebut karena dapat berdampak langsung terhadap kesehatan.

Mulailah bijak menggunakan minyak goreng agar tubuh tetap sehat, dan masakan pun tetap aman untuk dikonsumsi.***

 

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan bantuan AI Gemini/ChatGPT yang dimodifikasi oleh editor manusia untuk kenyamanan pembaca.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar