DIREKTUR Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) Nixon LP Napitupulu mengungkapkan nama untuk bank hasil penggabungan BTN Syariah dengan PT Bank Victoria Syariah. Ia menyebut, nama untuk bank umum syariah (BUS) baru itu adalah Bank Syariah Nasional.
Ia berharap Bank Syariah Nasional bisa menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia setelah PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BSI). “Bank Syariah Nasional, kemarin RUPS-nya. Cuma karena dia bukan Tbk, sehingga enggak seterbuka seperti biasanya, kan non-Tbk,” ujarnya saat ditemui seusai rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Nixon menjelaskan, rapat umum pemegang saham kemarin menyepakati beberapa hal. Pertama, mengenai perubahan nama dari Bank Victoria Syariah menjadi Bank Syariah Nasional. Kemudian, terkait dengan beberapa perubahan pada anggaran dasar, menyesuaikan dengan anggaran dasar bank-bank pelat merah. “Jadi kami sesuaikan, karena ini ujungnya milik negara, bukan milik keluarga. Pasti anggaran dasarnya banyak yang di-adjust,” kata dia.
Namun, ujar Nixon, yang terpenting adalah terkait dengan perubahan pengurus. Pengurus untuk Bank Syariah Nasional baik direksi maupun komisaris sudah ditetapkan. “Dirutnya Pak Alex Sofjan Noor, orang BTN sih. Kemudian, Komutnya Bahrullah Akbar, bekas BPK dulunya,” kata Nixon.
Ia berharap seluruh proses spin off BTN Syariah bisa rampung setidaknya pada November tahun ini. “Tapi ekspektasi kami either Oktober atau November selambat-lambatnya, ini bisa spin off secara legal, tapi direksinya kan udah kerja.”
Sebelumnya, BTN resmi mengambil alih saham Bank Victoria Syariah senilai Rp 1,5 triliun, sebagai bagian dari proses pemisahan atau spin off BTN Syariah pada Kamis, 5 Juni 2025. Nixon mengatakan, proses spin off BTN Syariah direncanakan berlangsung sekitar Oktober hingga November tahun ini. Ia menargetkan bank baru ini bisa diresmikan dan beroperasi setidaknya sebelum 2025 berakhir.
Nixon menyebut, Presiden Prabowo Subianto akan menentukan nama bagi BUS gabungan BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah ini. “Nantinya akan memiliki nama baru yang ditentukan oleh Presiden Prabowo berdasarkan usulan BTN dan Menteri BUMN,” ujar Nixon dalam keterangan resmi BTN pada Juni 2025.
Ia menjelaskan alasan BTN memilih untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah dan menggabungkannya dengan BTN Syariah karena prosesnya yang lebih mudah dan lebih cepat ketimbang membangun bank baru. BTN berharap aksi korporasi ini dapat menjadikan BTN Syariah sebagai bank syariah nomor dua terbesar di Indonesia, sebagaimana yang sudah dijanjikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kami sudah berjanji kepada Menteri BUMN bahwa bank syariah baru ini ditargetkan untuk menjadi bank syariah terbesar kedua dalam kurun waktu yang tidak lama, dengan bisnis yang efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah,” kata Nixon.