Ringkasan Berita:
- Melda Safitri diceraikan jelang suaminya pelantikan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
- Diakui Safitri, suaminya itu jarang memberikan nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.
- Selama menikah, Safitri ikut membantu mencari nafkah dengan berjualan sayur dan cabai di pasar.
Sabo – Malang nasib Melda Safitri (33), wanita asal Aceh Singkil.
Melda Safitri diceraikan jelang suaminya dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dia pun kini harus pulang ke rumah orangtuanya.
Kondisi Melda Safitri pun dikabarkan sedang sakit.
Tak hanya Melda, sang buah hati pun dikabarkan juga jatuh sakit.
Bahkan anaknya harus mendapat penangan di rumah sakit.
Melda Safitri menceritakan awal mula dirinya diceraikan oleh sang suami.
Dia mengakui hal itu bermula dari pertengkaran kecil.
Katanya, saat pulang ke rumah, sang suami tidak menemukan lauk di meja makan.
Padahal diakui Safitri, suaminya itu jarang memberikan nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.
“Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah,” ujar Fitri dengan suara bergetar, kepada Serambinews.com, Selasa (21/10/2025).
Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.
Dengan perasaan penuh amarah, suami Fitri memilih pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.
Amarah suami Fitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.
Merasa tidak dihargai, Fitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar.
“Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. ‘Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?’ Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus,” ungkapnya.
Pasalnya, sebagai seorang istri, Safitri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melayani kebutuhan suami dan anak-anak ditengah keterbatasan ekonomi mereka.
Saat Fitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.
Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan talak cerai di hari itu juga.
“Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya,” ungkap Fitri.
Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.
Fitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.
“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.
Selama menikah, Safitri ikut membantu mencari nafkah dengan berjualan sayur dan cabai di pasar.
Hasil dari jualannya itu pun bahkan dibelikannya untuk keperluan dan atribut kopri suaminya menjelang akan dilantik sebagai PPPK.
Namun, lanjutnya, harapan itu justru pupus.
Setelah suami mendapat amanat menjadi PPPK, ia justru tega meninggalkan wanita yang telah menemaninya dari nol.
“Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa.
Di tengah keterbatasan itu, cinta dan kesetiaan yang ia miliki justru tak cukup untuk mempertahankan rumah tangganya.
Fitri diceraikan oleh suaminya menjelang pelantikan dan menerima SK PPPK pada Agustus 2025 lalu.
PPPK merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu, sesuai
Padahal, Fitri mengaku telah mendampingi suaminya dari belum memiliki pekerjaan hingga akhirnya dilantik menjadi PPPK.
Suami Melda Safitri tercatat sebagai PPPK anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Keduanya menikah pada tahun 2020.
Ia dan suami juga telah dikaruniai dua orang anak masih kecil-kecil dari pernikahan mereka.
Anak Jatuh Sakit
Kondisi anak Melda Safitri kini jatuh sakit.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Safitri lewat Facebook miliknya.
Dalam unggahannya, ia tampak menggendong salah satu anaknya di rumah sakit mengobati anaknya yang sakit.
Tak hanya itu, lewat unggahan itu juga Melda meminta doa agar anaknya segera diberikan kesembuhan.
Ia pun menegaskan siap menjalani mediasi untuk membuktikan siapa yang benar dan salah.
“Saat ini anak saya sedang sakit. Mohon maaf sekira saya lama merespon atau tidak membals komentar dan telepon. Tapi saya akan usahakan untuk merespon. SAYA MELDA SAFITRI siap kapan pun jika di adakan MEDIASI. Untuk membuktikan SIAPA SALAH DAN SIAPA BENAR. DOA kan anak saya cepat sembuh. Amin,” tulisnya, Rabu (22/10/2025).
Fitri kini tinggal di rumah orang tuanya di Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, bersama dua anaknya.
Hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.
Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.
Diketahui, Safitri mengaku diceraikan suami pada 15 Agustus 2025, sementara suaminya dilantik sebagai PPPK Satpol PP Aceh Singkil pada 17 Agustus 2025.
Padahal Safitri rela membelikan atribut korpri sang suami jelang pelantikan dari hasil jualannya, namun tak disangka ia justru diceraikan suami.
Pulang ke Rumah Orang Tua
Setelah ditalak suaminya, Fitri dan anak-anaknya kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Aceh Selatan.
Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.
Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.
Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya.
“Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi,” ungkap Fitri.
Kini Fitri mengaku sangat kecewa. Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.
Fitri menegaskan bahwa dirinya tak berniat membuka aib rumah tangga. Ia hanya ingin menyuarakan bagaimana perjuangan seorang istri yang selama ini ikut berjuang membangun rumah tangga.
“Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, saya cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” tuturnya.
Ia mengaku sudah melapor ke sejumlah pihak terkait untuk mencari keadilan, namun hingga kini belum mendapat solusi.
“Saya sudah ke sana kemari, tidak ada hasil. Cuma dipandang sebelah mata,” katanya.
Dikawal Germas PPA
Wakil Ketua Umum DPP, Rica Parlina, menyatakan pihaknya siap memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada Fitri dan anak-anaknya.
Rica menyebut akan membantu Safitri memperjuangkan hak untuk anak-anaknya.
Diberitakan sebelumnya, kasus yang menimpa Fitri, yang diceraikan suaminya jelang pelantikan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) viral di media sosial.
“Kita siap mendampingi, dan nanti Korwil Germas PPA Aceh akan menemui anda nantinya, kita berjuang bersama-sama untuk ibu Safitri memperjuangkan keadilan buat ibu dan anak-anak ibu, agar suaminya mendapat pelajaran,” kata Rika dilansir dari unggahan Facebooknya, Selasa (21/10/2025).
Rica menegaskan, Germas PPA menilai kasus seperti ini tidak hanya soal rumah tangga, tetapi juga menyangkut hak perempuan dan anak yang harus dilindungi oleh negara.
“Kami ingin memastikan Ibu Fitri dan anak-anaknya mendapatkan keadilan dan perlindungan. Tidak boleh ada lagi perempuan yang ditinggalkan setelah berjuang dari nol hanya karena pasangan merasa sudah mapan,” tambahnya.
Telah tayang di TribunSumsel.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.






