Dalam psikologi, ketidaksukaan terhadap sentuhan sering kali berakar pada pengalaman masa kecil yang membentuk persepsi seseorang tentang keamanan, kasih sayang, dan batas tubuh.
Sentuhan fisik sejatinya merupakan bahasa pertama manusia.
Namun, ketika pengalaman masa kecil tidak memberi asosiasi positif terhadap sentuhan, seseorang bisa tumbuh dengan pola penghindaran terhadap kedekatan fisik.
Dilansir dari Geediting, terdapat tujuh pengalaman masa kecil yang menurut psikologi sering menjadi akar dari ketidaksukaan terhadap sentuhan.
Mereka yang mengalami hal ini sering kali tidak nyaman bahkan dengan pelukan hangat, karena tubuhnya merekam sentuhan sebagai ancaman, bukan kasih sayang.
2. Tumbuh di Keluarga yang Jarang Menunjukkan Afeksi Fisik
Tidak semua keluarga terbiasa dengan pelukan atau belaian.
Hasilnya, di usia dewasa, sistem saraf mereka bisa langsung bereaksi “melawan” ketika disentuh, bahkan jika konteksnya penuh kasih.
4. Tumbuh dalam Lingkungan yang Tidak Aman atau Penuh Kekerasan
Anak yang hidup di lingkungan penuh pertengkaran, ancaman, atau kekerasan akan selalu berada dalam mode “waspada”.
Kondisi ini dikenal dalam psikologi sebagai hypervigilance—keadaan di mana seseorang selalu siap melindungi diri, bahkan dari hal-hal yang sebenarnya aman.
5. Kurang Mendapat Sentuhan Hangat Saat Bayi
Penelitian neurologis menunjukkan bahwa sentuhan hangat di masa bayi berperan penting dalam perkembangan emosional dan rasa aman.
Mereka mungkin tumbuh menjadi pribadi yang tampak mandiri, tetapi di dalamnya ada jarak emosional yang sulit dijembatani lewat kontak fisik.
6. Pernah Diolok atau Dihina Saat Menunjukkan Kedekatan Fisik
Beberapa anak tumbuh di lingkungan yang mengejek bentuk kehangatan, misalnya dipermalukan karena memeluk orang tua di depan teman-temannya, atau disebut “manja” saat mencari kedekatan.
Saat dewasa, mereka bisa memilih untuk menahan diri dan menghindari sentuhan, karena takut tampak lemah atau berlebihan.
7. Belajar Menjaga Diri Secara Berlebihan Karena Kerap Dikhianati
Tidak semua ketidaksukaan terhadap sentuhan lahir dari trauma langsung.
Maka tubuh belajar menolak kedekatan sebagai bentuk kontrol diri.
Kesimpulan: Tubuh yang Pernah Tersakiti, Butuh Dipahami
Ketidaksukaan terhadap sentuhan bukan tanda seseorang dingin atau tidak mampu mencintai.
Melalui terapi, komunikasi yang lembut, dan hubungan yang aman, perlahan tubuh bisa belajar kembali bahwa sentuhan tidak selalu berarti ancaman.
Bagi siapa pun yang hidup bersama orang yang tidak suka disentuh, kuncinya adalah empati.






