Tak terasa, waktu yang tersisa untuk penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri ORI028 tinggal 2 hari, sebelum ditutup pada 23 Oktober 2025.
Hingga hari ini, Selasa, 21 Oktober 2025 Pukul 07.30, berdasarkan data yang saya capture dari Bibit.Id, salah satu mitra distribusi terpercaya yang sudah bekerjasama dengan Kementerian Keuangan, nilai pemesanan ORI028 telah menembus Rp 11,92 triliun.
ORI028T3 yang menawarkan return 5,35 persen per tahun dengan tenor 3 tahun masih mendominasi pemesanan, dengan nilai mencapai, Rp9,36 triliun, hanya tersisa 6,3 persen dari total kuota awal yang sebesar Rp10 triliun.
Pada saat bersamaan, ORI028 yang bertenor lebih panjang, ORI028T6, yang menawarkan kupon lebih besar, 5,65 persen per tahun, pemesanannya baru sebesar Rp2,56 triliun, tersisa 48,7 persen dari kuota awal yang ditetapkan, sebesar Rp5 triliun.
Data menunjukkan dengan jelas, pemesanan ORI028 mulai bereskalasi secara cepat di masa-masa “injury time”, terutama untuk tenor pendek, hingga kuota nasional yang kini tinggal menghitung jam sebelum benar-benar habis.
Keunggulan utama ORI028 terletak pada kuponnya yang bersifat tetap (fixed rate). Return 5,35 persen per tahun (tenor 3 tahun) dan 5,65 persen per tahun (tenor 6 tahun) akan terus dinikmati secara pasti setiap bulannya, tidak peduli apa pun gejolak pasar atau fluktuasi suku bunga yang terjadi di masa depan.
Memastikan passive income yang teratur, dengan nilai yang jauh lebih superior dibandingkan bunga deposito, apalagi dengan pengenaan pajak yang lebih ringan pada instrumen SBN.
Keuntungan ORI028 ini menjadi jauh lebih menarik ketika kita membandingkannya dengan deposito bank.
Secara gross, return ORI028 sudah berada di atas rata-rata bunga deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang saat ini hanya berada di kisaran 3,5 persen per tahun.
Keunggulan lain datang dari aspek perpajakan. Pajak Penghasilan (PPh) final yang dikenakan atas kupon ORI028 hanyalah 10 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari PPh final yang dikenakan pada bunga deposito, yakni 20 persen.
Dengan adanya insentif pajak ini, imbal hasil bersih (net return) yang diterima investor ORI028 akan jauh melampaui deposito.
Sebagai gambaran, dengan kupon kotor 5,65 persen (ORI028T6), investor akan menerima kupon bersih sekitar 5,085 persen per tahun.
Bandingkan dengan deposito yang bunganya hanya dijamin LPS sebesar 3,5 persen, maka setelah dipotong pajak 20 persen, imbal hasil bersihnya hanya sekitar 2,80 persen per tahun.
Ini berarti, imbal hasil bersih ORI028 dapat 72 persen lebih tinggi dari deposito.
Selain urusan kupon dan keunggulan pajak, ORI028 juga menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Pasar saat ini dipenuhi dengan ekspektasi kuat bahwa suku bunga acuan Bank Indonesia berpotensi kembali diturunkan. Jika BI mengambil langkah tersebut, hal tersebut akan menjadi angin segar yang melipatgandakan potensi keuntungannya.
Penurunan suku bunga akan membuat harga ORI028, yang merupakan obligasi yang dapat diperdagangkan (tradable), melonjak di pasar sekunder.
Hal ini membuka peluang bagi investor untuk mendapatkan capital gain dari kenaikan harga, di samping menikmati kupon bulanan yang sudah pasti.
Meskipun ORI028T3 sudah nyaris tidak bersisa, ORI028T6, dengan kupon yang lebih besar dan tenor lebih panjang, masih menyisakan 49 persen dari kuota awalnya.
Ini adalah kesempatan berharga bagi investor dengan horizon investasi yang lebih panjang untuk mengunci return tinggi yang ditawarkan seri ini selama enam tahun penuh.
Nah, agar “tak ketinggalan kereta” segerakan saja mengamankan kuota ORI028, terutama ORI028T6, sebelum batas waktu penutupan pada 23 Oktober 2025 Pukul 10.00, tiba.






