Free Gift

Pelarian Samsudin Berakhir: Ayah yang Bunuh Kekasih Anak di Rejang Lebong Bengkulu Ditangkap Polisi

Ringkasan Berita:

  1. Pelaku pembunuhan di Rejang Lebong, Samsudin, ditangkap setelah buron dua pekan.
  2. Korban bernama Feri (40), kekasih dari anak kandung pelaku.
  3. Peristiwa terjadi di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, pada 7 Oktober 2025.
  4. Samsudin menusuk korban usai adu mulut karena hubungan asmara tak direstui.
  5. Korban ditemukan tewas di pinggir jalan, 50 meter dari rumah kekasihnya.

 

 

Laporan Wartawan Sabo, M. Rizki Wahyudi

Sabo, REJANG LEBONG – Setelah sempat buron selama dua pekan, pelarian Samsudin, warga Kelurahan Banyumas, Kecamatan Curup Tengah, akhirnya berakhir.

Lansia ini merupakan pelaku pembunuhan terhadap Feri (40), warga Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur, yang terjadi pada Selasa (7/10/2025) di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang.

Pelaku saat ini telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Rejang Lebong pada Rabu (23/10/2025).

Samsudin ditangkap di tempat persembunyiannya oleh Unit Opsnal Satreskrim Polres Rejang Lebong bersama Unit Reskrim Polsek Selupu Rejang.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan penangkapan tersebut.

Menurutnya, pelaku berhasil diamankan dan telah dibawa ke Mapolres Rejang Lebong untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Benar, untuk pelaku sudah berhasil kita amankan, saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif,” ungkap Sinar.

Kasus ini menyita perhatian publik karena korban merupakan kekasih dari anak kandung pelaku.

Terkait kronologi dan penyebab pasti kejadian tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman.

“Sekarang pelaku masih dimintai keterangan lebih lanjut,” lanjut Sinar.

Sebelumnya, diduga karena hubungan asmara yang tidak direstui, seorang pria di Kabupaten Rejang Lebong tewas mengenaskan.

Korban diketahui bernama Feri (40), warga Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur.

Pria ini tewas setelah ditikam oleh ayah kekasihnya sendiri pada Selasa (7/10/2025) malam.

Peristiwa berdarah ini terjadi di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian bermula sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu korban datang bertamu ke rumah kekasihnya, Helen (38).

Ketika itu di rumah hanya ada Helen dan saudarinya.

Sekitar pukul 21.30 WIB, suasana mendadak mencekam.

Samsudin, ayah kandung Helen, tiba-tiba datang ke rumah tersebut dan langsung menghampiri korban.

Antara keduanya sempat terjadi adu mulut cukup sengit.

Diduga karena emosi memuncak, pelaku kemudian menusuk dada korban menggunakan sebilah senjata tajam.

Korban yang terluka sempat diminta saksi untuk segera meninggalkan rumah.

Tak lama setelah korban keluar, pelaku juga terlihat meninggalkan rumah Helen.

Sekitar 20 menit kemudian, Helen bersama saksi memutuskan untuk mencari keberadaan korban di sekitar rumah.

Namun pencarian itu berakhir tragis.

Keduanya menemukan Feri sudah tergeletak di pinggir jalan berjarak sekitar 50 meter dari rumah dalam kondisi bersimbah darah.

Melihat hal itu, Helen dan saksi langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Warga sekitar kemudian membantu mengevakuasi korban dan membawanya ke RS An-Nissa Curup.

Namun sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tak berhasil diselamatkan.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka tusuk di bagian dada korban akibat tikaman senjata tajam.

Masih Istri Orang

Sementara itu, Kepala Dusun I Desa Air Meles Atas, Aprioni, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia mendapatkan informasi setelah dipanggil pihak kepolisian, kemudian mendatangi lokasi tempat kejadian.

Kondisi rumah tampak berantakan usai peristiwa itu. Diduga sempat terjadi keributan sebelum penikaman terjadi.

“Posisi rumahnya berantakan, ada bekas keributan, itu ada kaca meja pecah juga. Kami sendiri tidak terlalu kenal dengan korban,” ungkap Aprioni kepada Sabopada Rabu (8/10/2025).

Ia mengatakan Helen sudah cukup lama tinggal di desa tersebut.

Bahkan, sepengetahuannya, Helen masih berstatus istri orang. Namun, suaminya tidak lagi tinggal di sana sejak sakit parah sembilan bulan lalu.

“Helen sudah tinggal di sini sejak tahun 2015. Sepengetahuan kami, dia masih istri orang, tapi infonya memang sedang proses cerai. Suaminya sudah sembilan bulan ini sakit stroke,” lanjut Aprioni.

Menurut Aprioni, di rumah itu juga tinggal Santi, saudari Helen, yang baru sebulan terakhir menetap di sana.

Sementara itu, ayah Helen tidak tinggal di rumah tersebut. Ia sudah mengontrak dan tinggal sendiri hampir satu tahun terakhir.

“Kalau malam bapaknya nggak di situ, tapi pagi biasanya bapaknya datang ke rumah itu ambil gerobak jualan. Sorenya baru pulang lagi ke kontrakan usai menitipkan gerobak di sana lagi,” jelasnya.

Warga sekitar bernama Ucok mengaku cukup terkejut dengan kejadian tersebut.

Meski demikian, ia mengatakan sudah sering mendengar pertengkaran dari rumah itu sebelumnya.

Keributan yang sering terdengar biasanya terjadi antara ayah dan anaknya.

“Kalau ribut mulut itu udah biasa, sering banget kedengaran. Tapi pelaku memang nggak tinggal di situ. Kami tahunya pagi, waktu udah ada garis polisi,” ungkapnya.

Gabung grup Facebook Sabountuk informasi terkini

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar