Sabo.PRMN – Wacana pemekaran wilayah di Provinsi Riau kembali mengemuka. Kali ini, wilayah seluas 33.622,19 km² yang terdiri dari Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Siak mengajukan diri untuk memisahkan diri dan membentuk provinsi baru, yang sementara dikenal sebagai “Riau Pesisir.” Kota Dumai direncanakan menjadi ibu kota provinsi baru sekaligus pusat pemerintahan dan ekonomi.
Alasan pemekaran ini muncul dari kebutuhan untuk pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat. Kelima daerah ini sering kali mengalami keterlambatan dalam pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur karena jarak yang jauh dari ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Selain itu, potensi ekonomi lokal yang besar, mulai dari sektor perikanan, perkebunan, minyak bumi, hingga pariwisata, diyakini akan lebih optimal jika dikelola secara mandiri.
Meski wacana ini disambut antusias oleh masyarakat dan tokoh lokal, pemekaran juga menghadapi tantangan berat. Proses administrasi yang panjang, persetujuan pemerintah pusat, kesiapan anggaran, hingga SDM aparatur menjadi hal krusial. Namun, semangat untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup warga tetap menguat di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah.
Profil Singkat Lima Kabupaten/Kota Calon Provinsi Baru
Kota Dumai
Dengan luas 1.623,38 km² dan sekitar 280.000 penduduk, Dumai menjadi pusat perdagangan dan ekonomi di pesisir Riau. Kota ini memiliki pelabuhan internasional yang strategis di Selat Malaka, menjadikannya gerbang ekspor-impor penting. Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Kota menjadi wilayah inti dengan aktivitas perdagangan dan industri migas yang padat.
Kabupaten Bengkalis
Luas wilayah 6.973 km² dengan penduduk sekitar 671.725 jiwa. Bengkalis terkenal dengan kelapa sawit, perikanan, dan sektor energi. Kecamatan Bengkalis, Mandau, dan Pinggir merupakan pusat ekonomi lokal yang potensial. Lokasi strategis di pesisir timur Pulau Sumatera membuatnya menjadi jalur penting perdagangan dan transportasi laut.
Kabupaten Rokan Hilir
Dengan 8.881,59 km² dan penduduk sekitar 670.692, Rokan Hilir memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian. Kecamatan Bagansiapiapi dan Kubu menjadi sentra perikanan dan perdagangan lokal. Wilayah ini juga dikenal sebagai salah satu penghasil minyak bumi di Riau.
Kabupaten Rokan Hulu
Memiliki luas 7.588,13 km² dan penduduk sekitar 561.385 jiwa. Rokan Hulu fokus pada pertanian, perkebunan, dan sektor pariwisata alam. Kecamatan Rambah dan Ujung Batu menjadi pusat kegiatan ekonomi dan administrasi. Wilayah ini juga memiliki potensi wisata alam, seperti Bukit Suligi dan Danau Koto.
Kabupaten Siak
Dengan luas 8.556,09 km² dan penduduk sekitar 487.673 jiwa. Siak kaya akan sejarah dan budaya, dengan Istana Siak Sri Indrapura sebagai ikon. Kecamatan Tualang dan Mempura menjadi sentra pemerintahan dan ekonomi lokal. Potensi pertanian dan pariwisata di Siak diyakini akan lebih berkembang dengan pemekaran.
Alasan Pemekaran dan Potensi Keuntungan
Pemekaran wilayah menjadi kebutuhan strategis untuk lima daerah ini. Jarak jauh ke Pekanbaru menyebabkan pelayanan publik lambat, sehingga masyarakat sering menghadapi kesulitan administratif. Dengan provinsi baru, pelayanan publik bisa lebih cepat dan terfokus.
Secara ekonomi, pemekaran membuka peluang besar. Sektor perikanan, kelapa sawit, minyak bumi, perkebunan, dan pariwisata memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara mandiri. Provinsi baru akan lebih fleksibel dalam menarik investor, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan asli daerah.
Tantangan dan Proses Pemekaran
Pemekaran provinsi tidaklah mudah. Diperlukan persetujuan pemerintah pusat, kesiapan infrastruktur, dan aparatur yang memadai. Pembentukan provinsi baru membutuhkan anggaran besar untuk fasilitas pemerintahan, transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
Meski tantangan besar, koordinasi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas sangat penting. Dukungan politik dan sosial menjadi kunci keberhasilan agar provinsi baru bisa segera berfungsi secara optimal.***(Lisyah)