Free Gift

Pemerintah Klaim Dana Riset Naik Tiga Kali Lipat

Sabo, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat peningkatan signifikan terhadap dana riset hingga 3 kali lipat, lebh tepatnya 218 persen.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie mengungkapkan, dana riset nasional tahun ini melonjak 218 persen dibandingkan periode sebelumnya, mencerminkan komitmen kuat pemerintah untuk memperkuat fondasi sains dan teknologi Indonesia.

“Dana riset tidak satu sen pun dipotong, bahkan bertambah 218 persen. Dan ini dibagikan bagi ribuan peneliti serta dosen yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Stella usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, di Istana Negara, Senin (20/10/2025) malam.

Dalam sidang tersebut, Presiden Prabowo menyinggung pentingnya penguatan riset di bidang pengelolaan air dan energi terbarukan, termasuk pemanfaatan limbah menjadi energi (waste-to-energy). Stella menjelaskan, Kemendikti Saintek telah mengembangkan dashboard nasional riset yang memetakan ribuan penelitian di berbagai bidang strategis.

“Di dashboard itu, kita bisa langsung lihat riset mengenai air, energi, limbah, atau ketahanan pangan dilakukan oleh siapa, di mana, dan dalam konteks apa. Data ini kita kumpulkan dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.

Dia  menambahkan, keberadaan universitas di berbagai daerah membuat riset menjadi lebih kontekstual dengan kebutuhan lokal.

“Perguruan tinggi di pelosok adalah yang paling mengerti kondisi daerahnya—jenis airnya, tantangan lingkungan, dan solusi yang dibutuhkan. Karena itu, kebijakan pemerintah akan jauh lebih efisien jika berbasis pada riset dan data dari mereka,” jelasnya.

Dalam rapat kabinet, Presiden Prabowo juga memberi arahan agar Rp13 triliun dana negara dialihkan ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memperkuat program dana abadi pendidikan dan riset. Stella menyebut, Kemendikti Saintek akan segera melakukan pemetaan bersama LPDP agar penyalurannya lebih tepat sasaran.

“Tindak lanjutnya, kami akan langsung memetakan bersama LPDP karena selama ini sudah bekerja sama erat. LPDP punya dana abadi yang diperuntukkan untuk pendidikan tinggi dan penelitian,” jelasnya.

Dia menegaskan, peningkatan dana riset 218 persen tahun ini sebagian besar juga berasal dari dukungan LPDP yang memperluas skema hibah penelitian dan beasiswa ilmiah.

“Dana LPDP tidak hanya untuk mahasiswa S1 atau S2, tapi juga untuk dosen dan peneliti agar bisa meningkatkan kompetensinya. Bahkan dana abadi riset di bawah LPDP sudah menyalurkan hasil pengembangannya (yield) langsung ke universitas melalui Kemendikti Saintek,” kata Stella.

Pemerintah kini memfokuskan arah riset nasional pada bidang-bidang strategis, termasuk ketahanan energi, pangan, dan teknologi inovatif. Menurut Stella, Kemendikti Saintek sedang menyusun peta kebutuhan riset nasional agar pendanaan bisa diarahkan sesuai prioritas negara.

“Misalnya kalau bidang teknologi masih kurang, kita bisa buat program beasiswa tambahan. Lalu di bidang energi atau pangan, risetnya harus ditingkatkan. Karena kita ingin sumber daya manusia unggul di bidang sains dan teknologi, tapi juga relevan dengan kebutuhan bangsa,” tandas Stella.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar