
Pencurian koleksi perhiasan dari Museum Louvre pada Minggu (19/10) lalu mengejutkan banyak pihak. Tidak ada yang menyangka koleksi perhiasan dari museum yang paling banyak dikunjungi turis dunia itu bisa dicuri.
Namun, pencurian di Museum Louvre bukanlah yang pertama terjadi. Dalam catatan sejarah, pencurian pertama dan yang paling terkenal dilakukan pada 1911 atau 114 tahun yang lalu. Koleksi yang saat itu dicuri dari Museum Louvre adalah lukisan Mona Lisa atau La Gioconda karya pelukis Leonardo da Vinci.
Dikutip dari History, Selasa (21/10), pencurian Mona Lisa saat itu disebut sebagai “Pencurian Seni Abad Ini”.
Lukisan Mona Lisa dibawa oleh Da Vinci saat diundang ke Prancis oleh Raja Francis I pada 1516. Francis I kemudian membelinya dan lukisan itu ditempatkan di Louvre saat Revolusi Prancis. Napoleon Bonaparte kemudian mengambil lukisan itu untuk dipajang di kamarnya, tapi pada akhirnya dikembalikan lagi ke Louvre.
Pelaku pencurian lukisan Mona Lisa adalah Vincenzo Perugia. Dia adalah orang Italia yang pindah ke Paris pada 1908 dan sempat bekerja di Museum Louvre.

Pada Minggu, 20 Agustus 1911 malam, Perugia masuk ke Museum Louvre menuju Salon Carré, tempat lukisan Mona Lisa ditempatkan bersama lukisan-lukisan lain. Pengamanan museum yang lemah membuat Perugia dengan leluasa bersembunyi di lemari penyimpanan.
Perugia tetap bersembunyi di lemari penyimpanan hingga dia meyakini museum sudah tutup dan tidak ada lagi yang berjalan di sana. Sekitar pukul 07.15 keesokan pagi, dia keluar dari persembunyiannya mengenakan celemak putih, pakaian yang sama yang digunakan pegawai museum. Setelah mengecek keadaan aman, dia berjalan ke arah lukisan Mona Lisa, mengambilnya dari dinding dan membawanya ke tangga darurat terdekat, melepas kanvas lukisan dari bingkai kaca pelindung.
Satu-satunya kendala yang muncul dalam rencana pencuriannya adalah ketika hendak keluar museum. Karena pintu terkunci, dia meletakkan lukisan Mona Lisa yang dibungkus kain putih di lantai dan mencoba membuka kenop pintu.
Saat mencoba membuka kenop pintu, seorang tukang ledeng muncul. Tukang ledeng itu pun tak curiga dan malah membantunya membuka pintu. Usai mengucapkan “terima kasih” dengan ramah, Perugia keluar dari museum bersama Mona Lisa.

Selama satu hari penuh, tak satu pun pegawai Museum Louvre yang menyadari Mona Lisa telah hilang. Lukisan di museum itu memang sering dipindahkan dari dinding untuk dibersihkan atau difoto, sehingga orang yang lewat tidak begitu memperhatikan ruang kosong di dinding lukisan itu biasanya berada.
Sekitar tengah hari pada Selasa, seniman yang berkunjung meminta penjaga keamanan untuk melacak lukisan itu. Penjaga tidak bisa menemukan lukisan itu, dan akhirnya pihak museum memanggil polisi dan mulai melakukan pencarian. Mereka akhirnya menemukan bingkai kaca lukisan Mona Lisa ditemukan di tangga darurat.
Di malam itu juga, pihak museum membuat pengumuman ke seluruh dunia: “Mona Lisa hilang. Sejauh ini kami belum memiliki petunjuk siapa yang melakukan kejahatan ini”.
Detektif datang ke museum untuk mencari sidik jari dan menanyai para saksi. Mobil, penumpang kapal uap, dan pejalan kaki digeledah di pos pemeriksaan, dan polisi mengedarkan poster pencarian lukisan Mona Lisa.

Dua tahun berlalu tanpa ada petunjuk yang menjanjikan. Perugia yang saat itu menyebut dirinya sebagai Leonardo Vincenzo menulis surat kepada seorang pedagang seni di Florence bernama Alfredo Geri, menawarkan membawa lukisan ke Italia dengan imbalan 500 ribu lira. Dia pun pergi ke Florence dengan kereta pada Desember 1913, membawa Mona Lisa di dalam peti.
Setelah memesan kamar hotel dengan nama palsu, dia membawa Mona Lisa ke galeri milik Geri. Geri membujuknya untuk meninggalkan Mona Lisa untuk pemeriksaan ahli. Perugia pun ditangkap tak lama setelah itu.
Saat diperiksa, Perugia meyakini bahwa Mona Lisa dicuri dari Florence oleh Napoleon dan dia seharusnya diberi penghargaan atas tugas patriotiknya membawa kembali Mona Lisa ke Italia.
Perugia menjalani hukuman penjara, tapi hanya sebentar. Sementara Mona Lisa akhirnya dikembalikan ke Museum Louvre dan dipajang hingga kini dengan aman.






