Free Gift

Pendapatan Susut, Laba Bersih Adhi Karya Anjlok 94% pada Kuartal III

Emiten kontraktor pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,42 miliar hingga kuartal ketiga 2025. Torehan tersebut anjlok 93,62% dibandingkan dengan laba bersih ADHI pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 69,32 miliar.

Merujuk laporan keuangan kuartal ketiga yang disampaikan perseroan, turunnya laba bersih ADHI searah dengan berkurangnya pendapatan yang perusahaan peroleh sepanjang periode Januari – September 2025. Pendapatan ADHI susut menjadi Rp 5,65 triliun dari Rp 9,16 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

Lebih jauh, pendapatan ADHI masih didominasi dari usaha konstruksi. Adapun nilai pendapatan ADHI dari segmen bisnis ini hingga September 2025 sebesar Rp 4,63 triliun, turun 35,69% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 7,20 triliun.

Kemudian pendapatan dari usaha properti dan pelayanan sebesar Rp 256,65 miliar, usaha manufaktur sebesar Rp 552,53 miliar, usaha investasi dan konsesi sebesar Rp 211,84 miliar.

Seiring dengan turunnya pendapatan ADHI, beban pokok pendapatan juga menipis hampir separuh dari sebelumnya, menjadi Rp 4,82 triliun dari Rp 8,29 triliun secara year-on-year.

Garap Tol Bogor–Serpong via Parung 

Sebelumnya, ADHI bersama mitra konsorsium resmi menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol atau PPJT Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres untuk proyek jalan Tol Bogor–Serpong via Parung senilai Rp 12,35 triliun. 

Penandatanganan dilakukan melalui perusahaan patungan Badan Usaha Jalan Tol alias BUJT bernama PT Bogor Serpong Infra Selaras atau BSIS. BSIS dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang, yang terdiri atas gabungan perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan swasta.

Dalam struktur kepemilikan, PT Persada Utama Infra (PUI) memegang saham mayoritas 52%. Diikuti PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 26%, Adhi Karya 12%, dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) 10%. 

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan proyek jalan Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan bentuk sinergi BUMN dengan swasta dalam memperkuat jaringan transportasi di kawasan Jabodetabek, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi nasional. 

Dia mengatakan, Tol Bogor–Serpong via Parung bertujuan menghubungkan kawasan permukiman di Bogor dengan kawasan komersial di Tangerang, sekaligus mendukung pengembangan wilayah Jabodetabek yang lebih terintegrasi.

Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 dengan panjang total 32,03 kilometer. Tol ini terdiri dari 27,83 kilometer di Provinsi Jawa Barat dan 4,2 kilometer di Provinsi Banten. Pembangunan proyek tol itu akan dilakukan dalam empat seksi. 

“ADHI berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan infrastruktur nasional,” ujar Entus dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Senin (13/10).

Nilai investasi proyek Tol Bogor–Serpong via Parung Rp 12,35 triliun. Pendanaannya menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU dengan masa konsesi selama 40 tahun. Proses pengadaan lahan ditargetkan dimulai pada 2026. 

Pembangunan konstruksi dijadwalkan pada Oktober 2026. Pembangunan Tol Bogor–Serpong via Parung diharapkan rampung pada Agustus 2028, dan mulai beroperasi pada akhir tahun yang sama.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar