
PIKIRAN RAKYAT – Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Kata ‘parfum’ berasal dari bahasa Latin ‘per’ yang berarti menyeluruh atau melalui dan ‘fumus’ yang berarti asap.
Salah satu parfum tertua adalah bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam ritual keagamaan, seringkali untuk aromatik gums, kemenyan, dan mur yang dikumpulkan dari pohon.
Di zaman modern, penggunaan parfum umumnya dengan cara disemprot atau dibaurkan, baik di atas pakaian ataupun langsung ke kulit. Parfum modern juga banyak dikenal dengan campuran ekstrak minyak esensial yang diencerkan dengan alkohol.
Alkohol berfungsi sebagai fiksatif, sehingga memberikan efek tahan lama pada wewangian dengan menunda penguapan. Kadar alkohol yang dicampur dengan minyak juga menentukan kategori parfum yang diproduksi.
Beberapa jenis yang terkenal adalah Extrait de Parfum, Eau de Parfum, Eau de Toilette, dan Eau de Cologne. Lantas, apa perbedaan dari keempat kategori parfum yang ada? Simak penjelasannya di bawah ini.
Perbedaan 4 Kategori Parfum
1. Extrait de Parfum
Kategori pertama umumnya mengandung 20 hingga 40 persen kandungan minyak wangi, menjadikannya kategori parfum paling pekat dibandingkan dengan Eau de Parfum atau Eau de Toilette.
Kategori ini sering dianggap sebagai tingkatan tertinggi dalam dunia parfum dan juga dipandang sebagai karya seni karena proses pembuatannya yang rumit dan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi.
Memiliki konsentrasi yang sangat pekat, Extrait de Parfum biasanya diaplikasikan dengan cara diteteskan lewat pipet atau disemprot.
Penggunaannya juga tidak membutuhkan banyak produk untuk memberikan aroma tahan lama. Hal ini yang membedakan Extrait de Parfum dari jenis parfum lainnya yang lebih ringan dan mudah menguap.
2. Eau de Parfum
Eau de parfum merupakan kategori parfum dengan konsentrasi minyak yang tinggi, dengan kadar mulai dari 15 hingga 20 persen minyak esensial atau ‘ekstrak parfum’ dalam campuran wewangiannya.
Pada umumnya, harga Eau de parfum lebih murah daripada extrait de parfum yang mengandung 20 hingga 40 persen ekstrak parfum.
Meskipun kandungan alkoholnya sedikit lebih tinggi, parfum ini tetap direkomendasikan untuk orang dengan kulit sensitif. Selain itu, Eau de Perfume juga memiliki ketahanan hingga enam hingga delapan jam, tergantung pada bahan dasar yang digunakan.
3. Eau de Toilette
Kategori parfum ini merupakan salah satu jenis wewangian yang paling populer dan banyak diperjualbelikan di pasaran. Eau de Toilette adalah wewangian dengan konsentrasi minyak esensial atau ‘ekstrak parfum’ antara lima hingga 15 persen, dengan formula yang ringan dan biasanya dikemas dalam botol semprot.
Namun, karena kombinasi minyak esensial yang rendah dan persentase alkohol yang tinggi, aromanya cenderung cepat hilang (umumnya bertahan sekitar 2-4 jam saja). Meski begitu, Eau de Toilette memiliki harga yang jauh lebih terjangkau ketimbang Eau de Parfum karena kandungan ekstrak parfumnya yang tidak terlalu banyak.
4. Eau de Cologne
Di antara kategori lain yang telah disebutkan, Eau de Cologne merupakan salah satu konsentrasi wewangian paling ringan dengan minyak esensial atau ‘ekstrak parfum’ antara 2 hingga 4 persen saja. Kategori ini sering dianggap sebagai formula maskulin, namun ada dengan formula feminin.
Eau de cologne banyak dijual dalam botol besar karena cenderung tidak bertahan lama (sekitar 2 jam saja) sehingga sebagian orang membutuhkannya lebih banyak dan perlu diaplikasikan secara teratur agar wanginya tetap menempel.
Meskipun begitu, Eau de Cologne memiliki harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan ketiga kategori parfum lainnya.*** (Najwa Aulia)






