Film garapan sutradara Ginanti Rona yang berjudul “Dasim” akan segera tayang di bioskop-bioskop tanah air mulai hari Kamis (15/5). Cerita film ini berkisar pada upaya pasangan suami isteri untuk menjaga hubungan pernikahan mereka tetap utuh. Salma diperankan oleh Zulfa Maharani sementara Omar Daniel menjadi tokoh Arman. Keduanya tengah merencanakan kedatangan buah hati pertamanya mereka.
Meskipun begitu, pasangan baru menikah tersebut mulai dihadapkan pada gangguan supernatural. Konflik dalam rumah tangga mereka semakin memburuk. Tidak hanya hubungannya dengan ibunya mertua yang tegang, tetapi ia juga curiga bahwa suaminya, Arman, sudah berselingkuh.
Ginanti menjelaskan bahwa Dasim adalah projek unik dibandingkan dengan karya-karyanya sebelumnya. Dalam film ini, ia mengeksplorasi lebih lanjut misteri-misteri bernuansa keagamaan dari perspektif Islam. Khususnya tentang tokoh Dasim, jin yang memang disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits.
“Dia (Dasim, Red) berlaku mulai saat pasangan suami istri menyampaikan ijab kabul hingga selama pernikahan kedua individu tersebut,” jelas Ginanti dalam pernyataan tertulis yang diterima
Jawa Pos
, kemarin (14/5).
Apalagi, Dasim bisa menyerupai apapun. Dalam hal ini, tidak hanya berwujud jin. Namun, juga bisa menjelma dalam bentuk lain seperti hewan hingga manusia. Dan itu diimplementasikan oleh Ginanti lewat tokoh-tokoh yang di sekeliling Salma dan Arman.
“Makanya di sini ada karakter-karakter yang menjadi kecurigaan yang akhirnya muncul. Yang membawa si Salma semakin merasa jauh dan ingin segera cerai dari Arman,” papar Ginanti. Lewat film tersebut, dia ingin meningkatkan tingkat kesadaran penonton terhadap keberadaan jin Dasim.
“Supaya penonton bisa mendapatkan sebuah refleksi. Kalau orang ketiga yang membuat hubungan kita jadi nggak baik dengan pasangan atau keluarga bisa dari orang-orang sekitar,” harap dia.
Ginanti menyebutkan bahwa pembangunan karakter merupakan tahap paling lama dalam proses produksinya. Ia memerlukan masa setahun lamanya untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang Jin Dasim serta mengokohkan berbagai karakter yang ada.
Kesulitannya ada di saat menulis saja. Kami membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk benar-benar yakin dengan cerita ini dan bahwa itu adalah apa yang ingin kami tampilkan. Saya mendapat banyak dukungan dari para pemeran,” ungkap Ginanti. Hal tersebut dikarenakan pengamatan yang mereka lakukan tidak hanya berdasarkan informasi dari internet atau buku semata.
Namun, juga perlu melibatkan ulama untuk memastikan bahwa cerita yang ditulis tidak menyimpang dariajaran Islam. “Saya bersama tim melakukan riset serta berdiskusi dengan para tokoh agama. Sebab, ceritanya pun harus cukup realistis dan dapat diterima oleh penonton,” jelas Ginanti.