Free Gift

Pernikahan Berakhir Kacau,Pengantin Pria Emosi Tinggalkan Acara karena Diabaikan Mempelai Wanita

SaboPernikahan viral di China membuat heboh warganet setelah pengantin pria emosi dan meninggalkan acara usai diabaikan mempelai wanita.

Dikutip dari Sanook.com Rabu (27/8/2025), kejadian ini terjadi di Provinsi Guangdong, Tiongkok, dan terekam kamera hingga menjadi bahan perbincangan luas di media sosial.

Dugaan penyebabnya ternyata berhubungan dengan masalah mahar pernikahan yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Acara pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia berubah menjadi drama yang mengejutkan para tamu undangan.

Bertempat di sebuah hotel mewah dengan ratusan tamu memenuhi ruangan, pengantin pria berlutut sambil memegang buket bunga. Ia dengan penuh perasaan mengucapkan kata-kata manis, “Menikahlah denganku,” yang seharusnya diikuti jawaban romantis dari sang pengantin wanita.

Semua tamu menanti momen indah berupa jawaban “ya” dan ciuman mesra, tetapi yang terjadi justru di luar dugaan.

Pengantin wanita tidak memberikan jawaban apapun. Ia terdiam tanpa sepatah kata, tidak mengangguk, tidak menolak, hanya memasang wajah datar.

Meski pengantin pria mencoba menanyakan berulang kali, respons yang diharapkan tak kunjung muncul.

Ketegangan pun memuncak, hingga akhirnya pengantin pria kehilangan kesabaran. Dengan penuh emosi, ia melempar buket bunga ke lantai sebelum meninggalkan ruangan sendirian, membuat para tamu terdiam kebingungan.

Video momen tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial Tiongkok.

Ribuan komentar berdatangan, sebagian besar mengkritik sikap pengantin wanita yang dinilai tidak menghargai pasangan di hadapan publik.

“Kalau tidak mencintai, mengapa menerima pernikahan sejak awal?” tulis salah seorang warganet.

Ada pula yang berpendapat bahwa pengantin pria sudah terlalu emosional, tetapi tetap menilai sikap mempelai wanita tidak pantas.

Di balik kejadian memalukan itu, laporan media lokal menyebutkan penyebab sebenarnya adalah persoalan uang mahar atau “bride price” yang kerap menjadi tradisi dalam budaya pernikahan di Tiongkok.

Disebutkan bahwa pengantin pria sudah memberikan hadiah dan sejumlah uang kepada keluarga calon istrinya.

Namun, beberapa hari menjelang pernikahan, pihak keluarga mempelai wanita meminta tambahan sebesar 200.000 yuan, setara dengan Rp1 miliar.

Permintaan tersebut dianggap terlalu memberatkan dan akhirnya ditolak oleh pihak pengantin pria.

Penolakan inilah yang diduga membuat pengantin wanita merasa kecewa, hingga pada hari pernikahan ia menunjukkan sikap dingin di hadapan semua tamu undangan. Drama yang tersaji di pelaminan pun menjadi puncak dari perbedaan pendapat tersebut.

Fenomena tuntutan mahar tinggi bukanlah hal baru di Tiongkok. Banyak pria di sana mengeluhkan tingginya biaya pernikahan, mulai dari uang mahar, pesta mewah, hingga pembelian rumah untuk pasangan.

Tekanan sosial ini sering kali membuat kaum pria terbebani, bahkan ada yang memilih untuk tidak menikah sama sekali karena takut tidak mampu memenuhi ekspektasi keluarga pihak wanita.

Peristiwa di Guangdong ini akhirnya menjadi cermin masalah sosial yang lebih besar. Pernikahan yang seharusnya menjadi simbol cinta dan kebahagiaan justru berubah menjadi ajang transaksi finansial yang penuh tekanan.

Banyak warganet berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pasangan muda, khususnya agar tidak membiarkan uang dan tradisi membebani cinta yang sudah terjalin.

Sayangnya, bagi pasangan di Guangdong ini, pernikahan yang seharusnya menjadi awal kehidupan baru malah berakhir dengan luka, kekecewaan, dan menjadi tontonan publik di dunia maya.

(cr31/Sabo)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Want a free donation?

Click Here