KARAWANG, Sabo – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Sales Operation Region II (SOR II) merelokasi jaringan pipa gas bumi berdiameter 16 inci di Jalan Gorowong, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat.
Proses relokasi ini dilakukan dengan cepat sehingga layanan gas bumi kepada pelanggan rumah tangga tidak terganggu.
Area Head PGN Karawang, Wuriana Irawati menjelaskan, relokasi ini merupakan bagian pembangunan Underpass Gorowong.
Proyek Strategis Nasional
Underpass ini merupakan proyek strategis Pemerintah Kabupaten Karawang yang bertujuan mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
“Jalur pipa gas bawah tanah yang terdampak proyek dipindahkan dengan perhitungan teknis presisi agar tetap menjaga keselamatan dan kontinuitas pasokan energi,” ungkap Wuriana dalam keterangan yang diterima Sabo, Kamis (23/10/2025).
Wuriana menambahkan, pekerjaan relokasi diselesaikan dalam waktu 60 jam, lebih cepat dari estimasi awal yang mencapai 80 jam.
“Semua tahapan dijalankan dengan perencanaan matang, pengawasan ketat, serta koordinasi yang solid antarinstansi,” tutur dia.
Selama proses pekerjaan berlangsung, aliran gas bumi kepada pelanggan rumah tangga tetap aman dan tidak terganggu.
PGN memastikan seluruh langkah antisipatif berjalan efektif berkat dukungan teknis yang kuat, komunikasi yang baik, serta sistem pengawasan ketat di lapangan.
Pelanggan di wilayah terdampak proyek, yang tetap menerima pasokan gas secara normal, mencakup 9.559 pelanggan Rumah Tangga (RT) dan 7 Pelanggan Kecil (PK/UMKM).
Untuk menjaga keandalan pasokan, PGN menyiapkan sistem back-up Compressed Natural Gas (CNG) yang disuplai oleh PT Gagas Energi Indonesia menggunakan Gas Transport Module (GTM) berkapasitas 10 Ft @800 m³.
Selama pekerjaan yang berlangsung antara 60 hingga 80 jam, kebutuhan gas back-up diperkirakan mencapai kurang lebih 10.000 m³, memastikan pasokan tetap stabil bagi seluruh pelanggan RTPK.
“Kami ingin pelanggan tetap merasa aman dan nyaman. Meskipun ada pembangunan besar di sekitar mereka, PGN memastikan layanan gas tetap berjalan normal. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai penyedia energi nasional,” tambah Wuriana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, PGN melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan terdampak untuk menjelaskan jadwal, durasi, serta langkah antisipasi selama proses relokasi.
PGN juga melakukan pemantauan harian atas progres pekerjaan untuk memastikan transparansi, efisiensi, dan keselamatan kerja tetap terjaga.
Seluruh proses relokasi dilakukan dengan standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) tertinggi.
Tim teknis PGN disiagakan 24 jam penuh selama pekerjaan berlangsung untuk memastikan tidak ada potensi gangguan maupun kebocoran pada jaringan gas.
Keberhasilan penyelesaian relokasi ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi lintas fungsi di lingkungan Subholding Gas Pertamina.
Pekerjaan di lapangan melibatkan sinergi erat antara Divisi OMM dan Tim PGN SOR II dengan dukungan penuh dari PT PGAS Solution dan PT Gagas Energi Indonesia.
Area II mencakup Area Karawang, RSCM, ROGM, dan RSS.






