Free Gift

Polantas Menyapa Hadir di Dieng Culture Festival 2025, Korlantas Kampanyekan Kesadaran Keselamatan Lalu Lintas

PR JABAR – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menghadirkan program inovatif bertajuk ‘Polantas Menyapa’ di tengah kemeriahan Dieng Culture Festival (DCF) 2025 yang digelar hari ini, Sabtu, 23 Agustus 2025.

Melalui ‘Polantas Menyapa’, kampanye keselamatan lalu lintas diwujudkan dalam format dialog yang santai dan kreatif di tengah pusat keramaian.

Program ini secara spesifik menerjemahkan salah satu pilar utama Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK), yaitu ‘Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan’, yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan kepatuhan pengguna jalan melalui program edukasi dan penegakan hukum.

Kakorlantas Polri, Irjen. Pol. Agus Suryonugroho, mengapresiasi program ‘Polantas Menyapa’ di DCF 2025. Menurutnya, edukasi tidak harus selalu bersifat formal.

“Dengan hadir di festival budaya seperti DCF, kami ingin menunjukkan bahwa tertib lalu lintas bisa menjadi bagian dari gaya hidup dan kebanggaan masyarakat,” kata Agus.

DCF rata-rata dihadiri lebih dari 75.000 pengunjung, dipilih sebagai medium kampanye karena menjadi titik temu masyarakat lintas usia, profesi, dan latar belakang budaya. Melalui DCF, pesan keselamatan dapat disampaikan secara lebih masif dan inklusif.

AA1L4FJk

Pemilihan Dieng Culture Festival sebagai lokasi kampanye untuk menumbuhkan kesadaran lalu lintas yang berkeselamatan didasarkan pada tiga alasan strategis.

Pertama, titik temu masyarakat sangat luas. Di mana, DCF yang dihadiri puluhan ribu pengunjung dari berbagai latar belakang menjadi medium yang efektif untuk menyebarkan pesan keselamatan secara masif dan merata.

Alasan kedua, yakni soal integrasi budaya dan keselamatan. Korlantas Polri meyakini, sama seperti budaya yang perlu dirawat dan diwariskan, keselamatan juga harus menjadi kebiasaan yang dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan alasan ketiga, yakni pendekatan kreatif dan humanis. Korlantas menilai, melalui festival, pesan keselamatan yang sering dianggap kaku disampaikan dengan cara yang lebih segar, menyenangkan, dan mudah diterima, khususnya bagi generasi muda.

“Dari Dieng, kita kirim pesan ke seluruh Indonesia bahwa keselamatan adalah budaya. Mari bersama-sama menumbuhkan kesadaran dan melipatgandakan ikhtiar keselamatan, agar setiap orang bisa Selamat di Jalan, Selamat di Rumah,” pungkas Kakorlantas.

Sentuhan yang menyenangkan

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kombes Pol. M. Pratama Adhyasastra, S.I.K., S.H., M.H., menyempatkan diri untuk hadir di booth Polantas menyapa.

Pratama menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu edukasi keselamatan berkendara yang kreatif dan menyenangkan dengan mendekatkan diri di tengah masyarakat.

“Dengan program Polantas Menyapa ini pesan keselamatan berkendara sampai secara langsung kepada masyarakat. Harapannya budaya tertib berlalu lintas mulai tumbuh sehingga keselamatan di jalan semakin meningkat,” tuturnya.

“Kami tidak bangga melakukan penindakan, jika pengguna jalan tertib, saling menghormati tidak saling menyalip maka kelancaran dan keselamatan berkendara akan meningkat,” lanjut Dirlantas.

Selama festival berlangsung, program ‘Polantas Menyapa’ menampilkan anggota Polantas yang tidak hanya bertugas mengatur lalu lintas, tetapi juga aktif berdialog secara konstruktif dengan pengunjung DCF, di mana Polantas mendengarkan aspirasi sekaligus memotivasi masyarakat agar tumbuh kesadaran berlalu lintas yang berkeselamatan.

Selain itu, duta keselamatan lalu lintas yang dihadirkan di DCF melakukan kegiatan berbagi coklat dan merchandise yang berisi pesan-pesan keselamatan, sebagai cara kreatif untuk menumbuhkan kesadaran dengan sentuhan yang menyenangkan.

Hasilnya, ratusan pengunjung meninggalkan pesan berkendara yang berkeselamatan yang ditujukan kepada masyarakat luas.

Dari both ‘Polantas Menyapa’, banyak masyarakat yang menyapa polantas. Mereka datang ke booth dan bertanya banyak hal, mulai dari SIM, etle, proses klaim asuransi jika terjadi kecelakaan, menyampaikan keluh kesah karena mulai banyak anak anak yang naik sepeda Listrik/motor listrik di jalan raya dan booth cukup menjadi tempat informatif.***

Want a free donation?

Click Here