Sabo, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut hilirisasi terhadap sektor pertanian, termasuk kelapa melalui coconut milk hingga minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO) dapat menghasilkan nilai ekspor yang mencapai Rp2.400 triliun.
Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta untuk menggencarkan hilirisasi agar nilai ekspor yang dikantongi Indonesia lebih tinggi.
Amran menyebut, melalui proses hilirisasi ini, kelapa akan diolah dan dikemas sehingga menghasilkan harga yang lebih tinggi dari menjual kelapa mentah.
“Sekarang harga [kelapa] Rp1.350 per kilogram. Kalau ini dihilirisasi kita ekspor VCO. Dan air kelapa kita kemas dengan baik, itu sekarang ekspor Rp24 triliun, dan kalau ini kali 100, itu menjadi Rp2.400 triliun, itu baru kelapa,” kata Amran dalam konferensi pers Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih Sektor Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Selain itu, Amran menyebut saat ini harga kelapa juga menjulang hingga naik Rp10.000 per butir. Menurutnya, harga kelapa yang melambung ini lantaran ada pergeseran pola konsumsi, terutama negara China, India, dan Eropa.
Dia menuturkan, saat ini banyak negara yang beralih mengkonsumsi produk hilirisasi dari kelapa, seperti minyak kelapa murni hingga coconut milk.
“Itu coconut milk, VCO [virgin coconut oil]. Ada coconut milk, kemudian VCO. Ini dikonsumsi karena ini sehat. Dari dulunya susu bergeser ke coconut milk,” tuturnya.
Selain kelapa, Amran mengungkap komoditas di sektor pertanian lain juga bisa dihilirisasi, seperti coklat hingga mete.
“Nah, itulah mimpi-mimpi kita ke depan. Yang mana demand-nya tinggi tingkat dunia, itu yang kita hilirisasi sekarang. Itu bisa peningkatan ribuan triliun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani mengungkap pemerintah bakal mempercepat hilirisasi kelapa dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8%.
Rosan menyebut, saat ini pemerintah telah meneken kerja sama investasi dengan salah satu badan usaha mengenai hal tersebut. Di mana, nilai investasi dari hilirisasi kelapa diklaim memiliki jumlah yang signifikan.
“Kita akan menggiatkan hilirisasi di bidang kelapa dan alhamdulillah kita sudah berhasil, baru saja juga meng-confirm, akan terjadi hilirisasi kelapa yang cukup signifikan,” kata Rosan dalam agenda 1 Tahun Pemerintahan Prabowo – Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Terlebih, tambah Rosan, Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa terbesar di dunia. Dengan demikian, dia optimistis proses hilirisasi kelapa akan menjadi kunci utama yang bakal mendorong ekonomi nasional tumbuh signifikan.
Pada saat yang sama, Rosan juga menyebut bahwa proses hiliriasai kelapa itu turut membawa kesejahteraan bagi para petani.






