Free Gift

Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Setahun Pemerintahan, Sebut Kemiskinan Turun ke 8,47%

KORAN-PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo menggelar Sidang Kabinet Paripurna tepat satu ta­hun pemerintahannya, Senin 20 Oktober 2025. Presiden Prabowo didam­pingi Wapres Gibran memasuki ruang utama Istana Negara, Jakarta, sekitar pukul 15.35. Presiden pun langsung menyalami para menteri dan wakil menteri, serta kepala lembaga Kabinet Merah Putih (KMP).

Berbeda dari biasanya, Presiden, Wapres, para menteri dan seluruh un­dangan mengenakan kemeja panjang bernuansa cokelat pada Sidang Kabinet Paripurna kali ini. Hal itu berbeda dari Sidang Kabinet Paripurna sebelumnya di mana para menteri mengenakan kemeja putih.

Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh jajaran kabinet yang telah bekerja keras, disiplin, dan penuh dedikasi dalam menja­lan­kan tugas negara.

Kepala Negara menggunakan perumpamaan tim sepak bola untuk menggambarkan dinamika kerja di kabinet. Prabowo memosisikan diri­nya sebagai pelatih yang mengatur strategi dan menempatkan para menteri sesuai kebutuhan.

“Kalau kita adalah tim sepak bola, ya saya boleh dianggap sebagai ma­na­jer coach. Ada dalam babak babak pertama ini, kita ada yang striker, ada yang bertahan, ada yang cadangan masih nunggu kapan diperankan secara maksimal,” katanya.

Presiden Prabowo Subianto menyatakan, keberhasilan pemerintahan selama setahun terakhir tidak lepas dari kerja kolektif para menteri yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda.

“Saya berterima kasih, saudara-saudara yang berasal dari berbagi sumber yang berbeda-beda, daerah yang berbeda-beda, suku dan agama berbeda-beda, dari partai politik yang berbeda-beda,” katanya.

Prabowo mengatakan, ka­bi­netnya diisi beragam men­teri dan wakil menteri, baik yang tergabung dalam koalisi pendukung pada era pilpres maupun yang sebelumnya berada di luar koalisi.

“Ada yang partai politik yang berjuang dalam koalisi kita di pemilu pilpres, ada juga yang tidak, tapi kemudian terpanggil bergabung,” ujar­nya.

Presiden RI Prabowo Su­bianto menyampaikan bahwa angka kemiskinan nasional menurun ke level 8,47% yang disebut sebagai capaian te­rendah sepanjang sejarah Republik Indonesia. Selain itu, penurunan juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka yang kini berada di kisaran 4,67%, angka terendah sejak krisis ekonomi 1998.

“Kita bersyukur juga angka kemiskinan turun ke 8,47%. Ini saya diberitahu catatan oleh para pakar ini angka te­rendah sepanjang sejarah RI. Kita bersyukur dan terima ka­sih walaupun kita tidak boleh puas. Tingkat pengangguran terbuka juga turun ke angka 4,67 persen ini adalah terendah sejak krisis 1998,” kata Prabowo pada pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

Meski mencatat hasil positif, Prabowo mengatakan, angka tersebut tetap menjadi perhatian karena masih me­representasikan jutaan warga yang membutuhkan pekerja­an. Presiden menekankan pemerintah terus bekerja keras untuk memperluas lapangan kerja dan menjaga daya serap tenaga kerja di tengah perubahan dunia yang cepat.

“Kita paham bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yg sa­ngat butuh pekerjaan, kita paham karena itu kita bekerja keras. Tetapi ini masalah du­nia apa lagi dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat terjadi disrupsi dalam produksi dan industri,” ujar Prabowo seperti dikutip Kantor Berita Antara.

Kepala Negara menyinggung mengenai tantangan ke­tenagakerjaan ke depan yang tidak hanya bersumber dari kondisi ekonomi, tetapi juga dari dampak perkembangan teknologi. Perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan robotik disebut telah menyebabkan disrupsi besar, yang mengubah kebutuhan tenaga kerja secara signifikan.

Presiden mencontohkan, perubahan tersebut pada industri otomotif di Jerman. Pabrik yang sebelumnya mempekerjakan ribuan orang kini sebagian besar diganti­kan oleh sistem robotik.

“Munculnya AI, ini membuat sekarang faktor riset, fak­tor penelitian lebih cepat luar biasa. Dan mungkin tidak membutuhkan lebih banyak pekerjaan di bidang itu. Munculnya robotik harus kita catat, di Jerman pabrik Volkswagen yang 5.000-6.000 pekerja sekarang ha­nya 30 orang, sisanya robot. Ini ha­rus kita kerjakan,” kata Pra­bowo.

Prabowo juga menyampaikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) te­lah mencapai posisi tertinggi dalam sejarah Indonesia de­ngan nilai di kisaran Rp 8.000. Kenaikan tersebut disebut terjadi di luar perkiraan dan merupakan hasil dari ker­­ja keras para menteri di bidang ekonomi yang terus menjaga kepercayaan inves­tor serta stabilitas pasar.

“Indeks Harga Saham Ga­bungan (IHSG) telah tumbuh Rp 8.000, tertinggi sepanjang sejarah republik kita, ini juga di luar dugaan,” kata Pra­bowo.

Presiden menilai, pergerak­an positif IHSG juga mencerminkan optimisme investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah. Meski demikian, Prabowo mengingatkan pentingnya menjaga kekuatan fundamental ekonomi nasional.

“Kita telah mencapai tingkat yang tertinggi, walaupun saya selalu ingatkan kita ja­ngan terlalu takut dengan harga-harga saham, yang pen­ting fundamental ekonomi kita harus kuat dan fundamental ekonomi,” kata Presiden.

Sebut Jokowi 

Kepala Negara pun menyebut, kemampuan Indonesia menjaga inflasi di kisaran 2% tidak lepas dari teknik pe­ngen­dalian yang telah dirintis oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

“Kita punya teknik teknik memantau dan mengendalikan inflasi saya kira yang kurang diajarkan di fakultas-fa­kultas ekonomi dunia. Ini saya harus katakan salah satu teknik mengendalikan inflasi yang dirintis oleh pendahulu saya, Presiden Joko Widodo,” kata Prabowo dalam pidato pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna, kemarin.

Menurut Prabowo, kemampuan Jokowi dalam mengendalikan inflasi tidak le­pas dari pengalaman saat menjadi Wali Kota Solo sehingga dia dengan teliti bisa menemukan cara memantau dan mengendalikan inflasi. Prabowo menilai, keberhasilan menjaga inflasi tidak da­pat dipandang remeh karena banyak negara besar yang justru mengalami inflasi tinggi meski memiliki industri kuat.

Presiden lalu menyinggung Argentina sebagai contoh negara yang sempat optimistis dalam pertumbuhan ekonomi, namun kini menghadapi kesulitan akibat inflasi yang sulit dikendalikan.

“Banyak negara hebat pertumbuhannya, inflasinya sa­ngat luar biasa. Industrinya bagus, inflasinya sangat tinggi. Argentina saya kira yang begitu optimistis satu dua­ ­ta­hun lalu, kondisinya seka­rang juga tidak bagus. Dan banyak negara yang inflasi ma­sih sulit untuk dikendalikan,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di kisaran 5%, termasuk yang tertinggi di antara negara-negara anggota G20.

“Ini juga berkat hasil kerja keras kita semua,” ucap Kepala Negara.***

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar