Sabo– Pertarungan sengit di pentas Serie A Italia kembali tersaji pada Senin, 27 Oktober 2025 pukul 02.45 WIB, ketika Lazio menjamu Juventus di Stadion Olimpico, Roma.
Duel ini menjadi salah satu laga yang paling dinanti pada pekan kedelapan Serie A musim 2025/2026.
Selain karena sejarah panjang rivalitas kedua klub, pertandingan ini juga akan menjadi ajang pembuktian bagi dua pelatih—Maurizio Sarri (Lazio) dan Igor Tudor (Juventus)—yang sama-sama sedang mencari kestabilan performa timnya.
Awal Musim yang Kontras
Musim 2025/2026 berjalan tidak sepenuhnya mulus bagi kedua tim. Lazio, yang dikenal dengan julukan I Biancocelesti, tampil inkonsisten sejak awal musim.
Mereka sempat menelan dua kekalahan beruntun, namun perlahan mulai bangkit dengan hasil imbang 0-0 melawan Atalanta pada laga sebelumnya.
Pertahanan solid menjadi modal utama Lazio dalam laga itu, di mana mereka mampu menahan gempuran lawan meskipun hanya menguasai 42 persen penguasaan bola.
Di sisi lain, Juventus justru mengalami penurunan performa signifikan.
Klub asal Turin ini sudah mencatat empat pertandingan tanpa kemenangan di Serie A, termasuk kekalahan mengejutkan 0-2 dari Como pekan lalu.
Hasil tersebut menambah tekanan besar bagi pelatih Igor Tudor, yang ditunjuk untuk mengembalikan dominasi Juve di liga domestik.
Kondisi ini membuat laga melawan Lazio menjadi sangat penting bagi Juventus.
Dengan hanya tiga poin yang memisahkan lima besar klasemen Serie A, kemenangan di Roma bisa menjadi momentum kebangkitan mereka sekaligus menjaga peluang bersaing dalam perebutan gelar juara.
Tekanan untuk Juventus dan Pelatih Igor Tudor
Sejak awal musim, Igor Tudor menghadapi kritik tajam karena gaya bermain Juventus yang dinilai terlalu pasif dan mudah ditebak.
Statistik menunjukkan bahwa Juventus selalu kebobolan dalam lima dari enam pertandingan terakhir, dengan total 10 gol bersarang di gawang mereka.
Pertahanan yang dulu menjadi ciri khas “Si Nyonya Tua” kini tampak rapuh dan mudah ditembus.
Kekalahan dari Real Madrid di ajang Liga Champions juga menambah tekanan.
Dalam laga itu, Juventus hanya menguasai 34 persen bola dan kebobolan lewat gol Jude Bellingham di menit ke-57.
Hasil tersebut mempertegas masalah utama Juventus: kurangnya keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Selain itu, Juventus masih harus kehilangan beberapa pemain penting karena cedera, seperti Gleison Bremer, Milik, dan Johan Cabal.
Absennya pemain-pemain ini memaksa Tudor mengandalkan kombinasi pemain muda dan pelapis yang belum sepenuhnya padu.
Kondisi dan Strategi Lazio
Pelatih Maurizio Sarri boleh sedikit lebih tenang menjelang laga ini.
Skuad Lazio dalam kondisi relatif lengkap tanpa pemain yang mengalami cedera serius.
Satu-satunya catatan adalah absennya Matteo Cancellieri yang mengalami cedera pada laga sebelumnya, dan posisinya kemungkinan besar akan digantikan oleh Gustav Isaksen di lini depan.
Sarri diprediksi akan kembali menggunakan formasi andalannya 4-3-3, dengan Ivan Provedel di bawah mistar gawang.
Barisan pertahanan akan diisi oleh Adam Marušić, Mario Gila, Alessio Romagnoli, dan Nuno Tavares.
Sementara di lini tengah, ada kombinasi Matteo Guendouzi, Danilo Cataldi, dan Toma Bašić yang siap menopang serangan dari tiga penyerang utama: Isaksen, Boulaye Dia, dan Mattia Zaccagni.
Lazio memang dikenal sebagai tim yang kuat di kandang, namun dalam dua laga terakhir di Stadion Olimpico, mereka belum berhasil menang.
Meski demikian, hasil imbang melawan Atalanta memperlihatkan peningkatan di sektor pertahanan yang sebelumnya menjadi titik lemah mereka.
Strategi Juventus
Juventus kemungkinan besar akan turun dengan formasi 3-4-2-1, sistem yang diandalkan Tudor sejak awal musim.
Michele Di Gregorio akan kembali dipercaya sebagai kiper utama. Tiga bek sejajar diisi oleh Federico Gatti, Daniele Rugani, dan Lloyd Kelly.
Di lini tengah, ada Pierre Kalulu, Khéphren Thuram, Manuel Locatelli, dan Andrea Cambiaso.
Untuk sektor serangan, Tudor mengandalkan kecepatan Chico Conceição dan kreativitas Kenan Yıldız di belakang striker utama Jonathan David.
Sementara Dusan Vlahović, yang baru pulih dari cedera ringan, berpeluang tampil dari bangku cadangan jika dibutuhkan.
Catatan Pertemuan Langsung
Rekor pertemuan kedua tim menunjukkan persaingan yang cukup ketat.
Dalam enam laga terakhir sejak September 2023, Juventus menang tiga kali, Lazio menang dua kali, dan satu pertandingan berakhir imbang.
Total 13 gol tercipta dari enam laga itu—rata-rata 2,17 gol per pertandingan.
Pertemuan terakhir mereka terjadi pada 10 Mei 2025, berakhir imbang 1-1. Gol Juventus dicetak oleh Randal Kolo Muani, sementara Matías Vecino menyamakan kedudukan di menit ke-96 untuk Lazio.
Pertandingan tersebut memperlihatkan intensitas tinggi dan saling balas serangan hingga menit akhir, menegaskan bahwa duel ini jarang berjalan mudah bagi kedua tim.
Faktor Kunci Pertandingan
Beberapa faktor bisa menentukan hasil laga ini:
Pertahanan Juventus – dengan absennya Bremer, lini belakang Juventus harus benar-benar disiplin menghadapi trio cepat Lazio.
Peran Manuel Locatelli – sebagai pengatur tempo di lini tengah, Locatelli harus mampu menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang.
Efektivitas serangan Lazio – meskipun memiliki banyak peluang dalam beberapa laga terakhir, penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah bagi Maurizio Sarri.
Selain faktor teknis, dukungan publik Olimpico juga akan menjadi kekuatan tambahan bagi Lazio. Stadion berkapasitas lebih dari 70.000 penonton itu terkenal mampu memberikan tekanan besar bagi tim tamu.
Analisis dan Prediksi Skor
Jika melihat performa kedua tim dalam lima pertandingan terakhir, Lazio mencatat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan, sementara Juventus gagal menang dalam empat laga terakhirnya di Serie A.
Performa buruk Juve di lini depan—terutama ketergantungan pada Vlahović dan minimnya kontribusi dari pemain sayap—membuat mereka sulit mencetak gol.
Namun, Juventus tetap memiliki keunggulan dalam pengalaman dan kedalaman skuad. Igor Tudor diyakini akan lebih berhati-hati dengan menekankan transisi cepat dari pertahanan ke serangan balik.
Lazio yang tampil ofensif berpotensi terekspos jika kehilangan bola di lini tengah.
Meski Lazio diunggulkan karena bermain di kandang, Juventus memiliki peluang mencuri poin berkat efisiensi mereka dalam memanfaatkan peluang kecil.
Dengan kedua tim sama-sama membutuhkan hasil positif, pertandingan ini diprediksi berlangsung ketat dengan dominasi bola silih berganti.
Akan tetapi, jika melihat kelemahan Juventus di sektor pertahanan dan tren tanpa kemenangan mereka, Lazio berpotensi setidaknya mengamankan satu poin.
Prediksi akhir
Footballpredictions: Lazio 0 – 1 Juventus.
Kemenangan tipis Juventus kemungkinan besar akan diraih melalui serangan balik cepat atau situasi bola mati, dengan gol tunggal dicetak di babak kedua.
Susunan Pemain Prediksi
Lazio (4-3-3):
Ivan Provedel; Adam Marušić, Mario Gila, Alessio Romagnoli, Nuno Tavares; Matteo Guendouzi, Danilo Cataldi, Toma Bašić; Gustav Isaksen, Boulaye Dia, Mattia Zaccagni.
Pelatih: Maurizio Sarri.
Juventus (3-4-2-1):
Michele Di Gregorio; Federico Gatti, Daniele Rugani, Lloyd Kelly; Pierre Kalulu, Khéphren Thuram, Manuel Locatelli, Andrea Cambiaso; Chico Conceição, Kenan Yıldız; Jonathan David.
Pelatih: Igor Tudor.
Klasemen Liga Italia Sementara






