Free Gift

Purbaya Yudhi Sadewa dan Jejak Nilai-nilai Sang Dokter Hewan

Sejak dilantik pada tanggal 8 September 2025 sebagai Menteri Keuangan ke-31 Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa menghadapi tugas besar, mengemban tanggung jawab sebagai bendahara negara di tengah dinamika ekonomi global yang berubah cepat. 

Ia bukan sosok yang tiba-tiba muncul di panggung politik nasional. 

Latar belakang akademik dan profesionalnya telah lama menyiapkan dirinya untuk memikul amanah besar ini.

Lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kemudian menempuh pendidikan pascasarjana hingga meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat. 

Sebelum duduk di kursi Menteri Keuangan, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. 

Ia juga pernah aktif di berbagai lembaga ekonomi dan pemerintahan, serta dikenal luas di kalangan analis kebijakan ekonomi.

Kini, sebagai Menteri Keuangan, Purbaya menampilkan pendekatan yang lebih berani dan progresif. 

Dalam beberapa pernyataannya, ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bukan sekadar target ambisius, melainkan sesuatu yang realistis bila dikelola dengan strategi yang tepat. 

Ia bahkan menilai angka pertumbuhan hingga 8 % bukan hal mustahil untuk dicapai. 

Kebijakan-kebijakan awalnya, seperti mendorong penempatan dana negara di bank-bank milik negara untuk memperkuat likuiditas dan menggerakkan ekonomi, menunjukkan gaya kepemimpinan yang aktif, solutif, dan fokus pada dampak nyata terhadap masyarakat.

Namun, di balik sosok teknokrat yang rasional dan berorientasi data itu, ada kisah yang lebih manusiawi tentang nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil oleh ibundanya, Prof. Dr. Drh Nawangsari Sugiri.

Almarhumah adalah seorang dokter hewan, dosen, dan guru besar di IPB University, Fakultas MIPA. 

Beliau dikenal sebagai sosok yang sabar, teliti, dan teguh, nilai-nilai yang juga terlihat kuat dalam diri Purbaya.

Prof. Nawangsari berpulang pada Kamis, 1 Januari 2009, pukul 14.00 WIB. IPB University melalui berbagai saluran resmi menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian beliau. 

Meski telah tiada, warisan moral dan intelektualnya tetap hidup dalam diri para mahasiswa yang pernah dibimbingnya, dan tentu dalam diri anaknya yang kini mengemban amanat besar bagi bangsa.

Menariknya, kisah keluarga ini bukan untuk menghubung-hubungkan profesi sang ibu dengan jabatan anaknya secara langsung. 

Namun, nilai-nilai yang ditanamkan oleh seorang akademisi yang juga dokter hewan, keuletan dalam penelitian, ketelitian dalam analisis, kesabaran dalam menghadapi proses, serta rasa ingin tahu yang besar, jelas membentuk karakter dasar Purbaya. 

Sejak kecil ia terbiasa belajar dengan tekun, berdiskusi, dan berpikir kritis. Sikap ilmiah dan semangat belajar itu menjadi bekal tak ternilai dalam setiap keputusan ekonominya hari ini.

Dalam konteks kepemimpinan publik, kisah Purbaya dan ibundanya memberi pelajaran penting, karakter sering kali lebih menentukan daripada sekadar kompetensi teknis. 

Seorang pemimpin yang lahir dari lingkungan akademis yang disiplin dan penuh rasa ingin tahu akan membawa nilai-nilai itu dalam praktik kebijakannya. 

Begitu pula dengan Purbaya, yang kini menghadirkan perpaduan antara ketelitian ilmuwan dan ketegasan pengambil kebijakan.

Ketika ia berbicara tentang reformasi fiskal, efisiensi belanja negara, atau dorongan terhadap sektor produktif, kita bisa melihat jejak pendidikan nilai dari keluarganya, kesabaran seorang ibu, ketelitian seorang peneliti, dan keteguhan seorang pendidik. 

Nilai-nilai inilah yang menumbuhkan seorang teknokrat yang tidak hanya mampu menghitung angka, tetapi juga memahami makna di balik setiap kebijakan publik yang diambil.

Akhirnya, penghormatan patut diberikan kepada Prof. Dr. Drh Nawangsari Sugiri. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan. 

Dari tangan dan hati seorang ibu seperti beliau, lahirlah generasi pemimpin seperti Purbaya Yudhi Sadewa, sosok yang membawa warisan karakter kuat, berpikir ilmiah, dan berkomitmen membangun negeri dengan hati dan akal yang jernih.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar