Free Gift

Rahasia Dekade Terbaik Setelah Usia 70 Tahun, 10 Kebiasaan Sederhana Ini Kunci Selalu Muda dan Bersyukur

SaboBanyak orang mengira usia 70-an hanya akan diisi dengan pengurangan dan kehilangan, padahal nyatanya dekade ini bisa terasa lebih ringan, tajam, dan penuh semangat yang baru.

Seorang penulis membagikan pengalaman pribadinya, di mana usia 70-an justru menjadi dekade terbaik dalam hidupnya.

Dikutip dari Global English Editing, ia menegaskan bahwa meskipun rasa sakit karena faktor usia tetap ada, hari-hari yang ia jalani kini terasa jauh lebih bermakna dibandingkan saat ia berusia 40-an.

Semangat baru ini ditopang oleh sepuluh kebiasaan yang ia sebut sebagai “perancah” di balik energi positif yang ia rasakan setiap hari.

1. Bergerak Dulu, Berpikir Kemudian

Penulis memilih untuk mulai bergerak sebelum otaknya sempat bernegosiasi atau mencari alasan untuk menunda olahraga harian yang penting. Kebiasaan ini bisa dimulai dengan jalan kaki 10 menit setelah bangun tidur atau melakukan peregangan kecil saat menunggu ketel air mendidih. Tujuan utamanya bukan memecahkan rekor, melainkan menciptakan rutinitas tak terelakkan yang membuat masalah terasa mengecil. Jika tidak ingin bergerak, ia melakukan “setengah kebiasaan” seperti lima menit saja, dan biasanya lima menit akan menjadi lima belas menit dengan sendirinya.

2. Mengangkat Apa yang Kehidupan Minta untuk Diangkat

Latihan kardio memang penting untuk stamina, namun latihan kekuatan sangat diperlukan untuk menjaga kemampuan fisik tetap optimal di usia senja. Dua kali seminggu ia rutin mengangkat benda berat, baik itu dumbbell atau tas belanjaan yang diklaim pasangannya tidak berat. Kekuatan di kaki membantunya menghadapi tangga tanpa rasa khawatir, sementara punggung yang kuat membuatnya dapat mengangkat cucu tanpa mengeluh sakit. Kekuatan fisik adalah asuransi yang memberikan kepercayaan diri yang terpancar bahkan melalui postur tubuh.

3. Melindungi Tidur Seperti Naga Menjaga Harta

Tidur adalah faktor pengganda yang membuat segalanya terasa mungkin saat berkualitas, sebaliknya keputusan kecil akan terasa sulit ketika kurang istirahat. Aturan tidurnya sangat sederhana: jam tidur yang sama setiap malam, kamar tidur yang dingin, dan tidak mengonsumsi kafein setelah waktu makan siang. Jika kekhawatiran datang di pukul 3 pagi, ia akan mencoba teknik bernapas perlahan sambil menghitung mundur dari angka 300. Tidur siang selama dua puluh menit juga ia anggap sebagai pemeliharaan, sebab tidur yang singkat dapat menyelesaikan banyak masalah.

4. Mengonsumsi Makanan Sederhana yang Dapat Diucapkan

Asupan makanan yang ia pilih sebagian besar adalah makanan nabati, protein yang cukup, dan air mineral yang diminum secara teratur. Sarapan biasanya terdiri dari telur atau yoghurt dengan buah-buahan, sementara makan siang adalah sup atau salad yang ditambahkan kacang atau ayam. Makanan manis diletakkan dalam porsi sekali saji karena ia tidak memercayai dirinya setelah jam 9 malam. Pertanyaan sederhananya adalah, “Apakah ini akan membantu saya di hari esok?” yang merupakan pemandu dalam memilih asupan.

5. Menjadwalkan Kegembiraan, Bukan Hanya Tugas

Masa pensiun berisiko mengubah hari-hari menjadi “suatu hari nanti” yang tidak pernah terjadi tanpa adanya rencana yang konkret. Ia memasukkan hal-hal yang menyenangkan ke dalam kalender harian agar benar-benar terlaksana dengan baik dan terwujud. Hal tersebut bisa berupa minum kopi bersama mantan rekan kerja, berkunjung ke museum, atau jadwal rutin berjalan kaki dengan pasangan di sore hari tanpa membawa ponsel. Jika suatu hal dianggap penting, maka harus ada baris di kalender agar benar-benar mendapatkan tempat di dalam kehidupannya.

6. Berteman Lintas Dekade

Lingkaran pertemanannya didesain tidak hanya diisi oleh orang-orang yang sebaya, dan ini adalah hal yang disengaja demi hidup yang kaya. Teman-teman yang lebih muda memberinya musik baru dan membuktikan bahwa rasa ingin tahu adalah pilihan, bukan cuma milik kaum muda. Satu di antara manfaatnya, teman yang lebih tua menjadi contoh bagaimana menjalani usia 80-an dengan tetap penuh kasih sayang dan pemahaman yang mendalam. Pertemuan dengan berbagai usia membuat percakapan terasa elastis dan menyuntikkan vitalitas dengan menghubungkannya ke masa kini.

7. Mengaudit Masukan

Apa yang ia konsumsi dari luar sangat memengaruhi mood-nya, sehingga ia rutin melakukan “audit masukan” triwulanan. Ia memeriksa berita, newsletter, dan feed media sosial mana yang membuatnya merasa jernih atau justru teragitasi. Ia menyimpan guru dan pendongeng yang membawa kejelasan, lalu menghapus para pedagang amarah yang hanya membuat hati gelisah. Ponsel ia biarkan tidur di dapur, dan berita utama ia batasi waktunya, lalu mengganti jam kebisingan dengan jam membuat sesuatu yang nyata. Sistem sarafnya berterima kasih karena ia menjadi tetangga yang lebih baik bagi dirinya sendiri.

8. Memilih Rasa Ingin Tahu Daripada Kompetensi (Dengan Sengaja)

Meskipun kompetensi dapat membayar tagihan, namun rasa ingin tahu yang dapat membayar perhatian terhadap hal baru. Setiap musim, ia memilih satu di antara hal yang ia rela gagal, seperti melukis cat air, memainkan harmonika, atau membuat sketsa burung di halaman belakang rumah. Pikiran seorang pemula mengembalikan kerendahan hati dan membangkitkan kegembiraan yang sempat hilang di tengah kesibukan yang kompetitif. Ia tidak mengincar kesempurnaan, tetapi hanya mencari pengalaman baru yang bisa membuatnya belajar dan bertanya, “Wah, lihat itu.”

9. Melakukan Perawatan Kecil Sebelum Perbaikan Besar

Tubuh, hubungan, dan rumah dapat bertahan lebih lama jika diberikan perawatan kecil dan konsisten secara rutin setiap waktu. Ia membuat jadwal check-up tahun depan sebelum meninggalkan kantor dokter dan menyimpan daftar “perbaikan mikro” di kulkasnya. Daftar perbaikan kecil itu termasuk mengencangkan engsel, mengganti ban yang sudah tipis, atau segera mengucapkan permintaan maaf yang tertunda. Krisis besar seringkali berbisik pelan terlebih dahulu, dan ia mencoba untuk mendengarkan bisikan itu sejak dini.

10. Membangun Warisan yang Dapat Disentuh Hari Ini

Warisan tidak harus terdengar muluk-muluk dan megah, sebab ia membangun warisan yang sederhana namun sangat bermakna. Ia menulis surat pendek untuk cucu-cucunya tentang momen sehari-hari, seperti lelucon yang buruk, makanan yang enak, atau momen kegagalan dan mencoba bangkit lagi. Ia juga memberi label pada foto-foto lama dengan nama dan cerita agar tidak menjadi misteri di masa depan, serta menyimpan folder berisi catatan tentang dasar-dasar keuangan. Tujuannya bukan untuk dikenang, melainkan untuk tetap berguna sekarang, dan ini adalah bantuan yang akan bergerak maju.

Penulis menyimpulkan bahwa usia 70-an dapat bekerja dengan baik karena ia memilih untuk menjalaninya dengan kesederhanaan. Ia bergerak di pagi hari, menjaga kekuatan fisiknya, melindungi waktu tidurnya, dan mengonsumsi makanan yang sederhana namun menyehatkan bagi tubuh. Selain itu, ia juga memasukkan kegembiraan di kalender, menjaga pertemanan lintas generasi, serta mempertahankan rasa ingin tahu akan hal-hal baru di sekitar. Konsistensi adalah tempat di mana masa muda bersembunyi di usia ini, bukan dalam penyangkalan, tetapi dalam pengisian ulang yang stabil.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar