MANTRA SUKABUMI – Houston Dynamo akan menjamu San Jose Earthquakes pada lanjutan Major League Soccer (MLS) di Stadion BBVA Compass, Minggu 24 Agustus 2025 pukul 07.30 WIB atau Sabtu malam waktu setempat.
Pertandingan ini menghadirkan dua tim yang sama-sama berada di Wilayah Barat dengan kondisi berbeda, di mana Houston berusaha mempertahankan posisi di papan tengah atas.
Sementara San Jose masih mencari konsistensi setelah performa naik turun sepanjang musim. BBVA Compass Stadium yang dikenal angker bagi tim tamu akan menjadi panggung penting bagi Dynamo untuk terus mendekatkan diri ke zona aman play-off.
Secara sejarah pertemuan, Houston dan San Jose punya catatan yang relatif berimbang, meski Dynamo lebih sering unggul ketika bermain di kandang.
Sejak MLS 2020, Houston mampu mengamankan sejumlah kemenangan meyakinkan atas Earthquakes di BBVA Compass, bahkan beberapa kali dengan skor besar.
Sebaliknya, San Jose kerap kesulitan mencuri poin di Houston, terutama karena lini belakang mereka sering kali tidak mampu meredam serangan agresif yang dibangun lewat kecepatan sayap dan pressing tinggi khas Dynamo.
Tren itu membuat publik tuan rumah optimis, meskipun San Jose datang dengan ambisi besar untuk menghentikan rentetan hasil buruk mereka di markas Houston.
Kondisi tim jelang laga juga menarik untuk dicermati. Houston Dynamo yang kini dilatih Ben Olsen, masih mengandalkan struktur permainan rapat dengan transisi cepat.
Nama Héctor Herrera menjadi motor utama di lini tengah dengan visi dan distribusi bolanya, sementara di lini depan, Amine Bassi serta Sebastian Ferreira menjadi andalan untuk menuntaskan peluang.
Dukungan dari sayap cepat seperti Nelson Quiñónes menambah variasi serangan. Dari sisi kesehatan skuad, Houston relatif tidak banyak kehilangan pemain inti, meski rotasi tetap diperlukan karena padatnya jadwal MLS dan turnamen domestik.
San Jose Earthquakes di sisi lain sedang menjalani musim yang berat. Mereka beberapa kali kehilangan poin akibat rapuhnya lini belakang dan inkonsistensi kiper dalam mengantisipasi serangan lawan.
Meski begitu, Earthquakes masih punya senjata berbahaya lewat pemain seperti Cristian Espinoza yang konsisten menjadi ancaman utama di sektor sayap, serta Jeremy Ebobisse yang menjadi target man berbahaya di kotak penalti.
Kreativitas di lini tengah mereka pun bertumpu pada Jamiro Monteiro, meskipun performa tim secara kolektif seringkali tidak stabil. Faktor ini membuat pelatih San Jose dituntut mencari formula paling efektif agar mampu bersaing di markas Dynamo.
Dari segi gaya bermain, Houston unggul dalam hal kedalaman skuad dan kedisiplinan bertahan. Mereka mampu menekan tinggi tetapi juga cepat turun ketika kehilangan bola.
San Jose lebih mengandalkan serangan balik dengan memaksimalkan kecepatan Espinoza, namun kelemahan di lini belakang sering membuat mereka mudah ditembus.
Statistik beberapa pekan terakhir menunjukkan Houston lebih produktif dengan catatan rata-rata dua gol per laga, sementara San Jose kerap kesulitan menjaga clean sheet, kebobolan rata-rata lebih dari satu gol per pertandingan.
Tren ini bisa menjadi gambaran jalannya pertandingan, di mana Houston akan mendominasi penguasaan bola sementara San Jose menunggu kesempatan lewat transisi cepat.
Atmosfer panas di BBVA Compass Stadium akan semakin menekan Earthquakes, yang memang memiliki rekor tandang buruk melawan Dynamo.
Para suporter tuan rumah diperkirakan akan menjadi faktor tambahan yang membuat Houston semakin bersemangat. Dengan semua kondisi itu, peluang besar berada di pihak Dynamo.
Kualitas pemain kunci, kestabilan permainan, serta dukungan kandang membuat mereka favorit dalam laga ini. Prediksi realistisnya, Houston Dynamo berpotensi meraih kemenangan dengan skor 2-0, menjaga tren positif di kandang sekaligus menambah beban bagi San Jose yang masih harus berjuang keras untuk keluar dari tren negatif.***
