Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Kamis, 23 Oktober 2025
Yohanes dr Kapestrano
Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53
Warna Liturgi Hijau
Mewartakan Yesus Dengan Setia
Perikop Injil hari ini terkesan bernuansa negatif. Yesus datang seolah membawa perbantahan bagi umat-Nya. Namun bukanlah demikian. Yesus bersabda, “Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi?
Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan” (Luk.12:51). Dalam terang iman, kita percaya bahwa Yesus adalah Sang Raja Damai, Allah yang Mahakasih, Raja adil.
Dia datang untuk menegakkan kerajaan-Nya yaitu menebarkan ajaran damai, kasih dan adil bagi semua orang. Ajaran ini sangat mengagumkan, tetapi tidak semua orang membuka hati padanya. Setiap hati yang menerima ajaran Yesus ini, akan mengubah pola pikir dan tentunya perbuatan.
Tidak semua orang mau merubah hidup sesuai ajaran kasih Yesus. Banyak orang memilih hidup sesuai dengan dorongan hatinya semata. Perikop ini mengajarkan kepada kita bahwa iman kepada Kristus memisahkan orang percaya dari orang berdosa dan dunia.
Pemberitaan Firman Allah dan kebenarannya akan mendatangkan perlawanan, perpecahan, dan penganiayaan. Kehidupan yang dijalani sesuai dengan standar kebenaran yang ditetapkan Kristus akan mendatangkan ejekan dan cemoohan.
Mempertahankan iman para Rasul sebagaimana kita terima dari Perjanjian Baru berhadapan dengan ajaran sesat mendatangkan perpecahan.
Para Rasul dan Martir dalam Gereja memberi kesaksian kepada kita akan hal ini. Mereka setia mewartakan ajaran Yesus ke berbagai penjuru dunia dengan berbagai tindakan mengagumkan antara lain mengajar iman,
amal kasih, solidaritas, berpihak pada kaum miskin dan lemah.
Namun apa yang terjadi? Mereka mengalami banyak tantangan. Pewartaan mereka mendapat tanggapan yang mengejutkan. Mereka dikejar-kejar, ditangkap, dianiaya, dipenjara bahkan dibunuh dengan cara yang sangat memprihatinkan.
Menerima Yesus dan hidup dalam ajaran kasih-Nya memang membutuhkan iman yang dewasa. Namun demikian, patut kita bersyukur karena walaupun para Rasul dan Martir dalam Gereja mengalami hal itu, Gereja terus bertumbuh dan berkembang dimanamana. Benih iman yang mereka taburkan berkembang dengan subur.
Hari ini, Yesus mengundang kita untuk mensyukuri anugerah iman dan mewartakan Yesus dengan setia. Jangan pernah lelah mewartakan Yesus.
Inti pewartaan ajaran Yesus adalah hidup benar (kebenaran) baik di hadapan sesama terutama Tuhan. Janganlah semangat kita kendor meskipun ada harga yang harus kita bayar demi hidup benar bagi Tuhan.
Paus Fransiskus pernah berkata, “Yesus mengingatkan betapa banyak orang telah, dan masih saja dianiaya, hanya karena mereka memperjuangkan keadilan, sebab mereka sungguh menghidupi komitmennya kepada Allah dan sesama.
Jikalau kita tidak ingin tenggelam dalam kekaburan sikap suam-suam kuku, janganlah kita mendambakan hidup nyaman, karena “barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, dia akan kehilangan nyawanya” (Mat 16:25).
Penganiayaan bukanlah kenyataan masa lalu. Zaman ini pun kita mengalaminya, baik dengan penumpahan darah seperti dialami para banyak martir maupun cara yang lebih halus, seperti fitnah dan kebohongan.
Yesus menyebut kita akan berbahagia ketika orangorang “memfitnahkan segala yang jahat kepadamu karena Aku” (Mat 5:11). Di saat lain, penganiayaan bisa berbentuk cemoohan yang mencoba menjelek-jelekkan iman kita dan membuat kita tampak konyol.
Akhirnya, mari kita sadari bahwa menerima jalan Injil setiap hari, meskipun mendatangkan banyak masalah bagi kita, itulah kekudusan.
Doa: Ya Tuhan, bantulah kami agar kami berani dan siap menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dalam beriman. Semoga karena iman kami tidak takut untuk bertahan. Kuatkan dan teguhkan hati kami Tuhan, agar kami tetap mampu memberikan kesaksian yang benar sebagai seorang Kristiani. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus….Amin. (Pastor John Lewar SVD)






