Free Gift

Resmi Dimekarkan, Wilayah Baru Musi Banyuasin Jadi Penghasil Padi Utama Sumatera Selatan

Sabo.PRMN– Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, kembali mencatat sejarah penting dalam perjalanan pembangunan daerah. 

Setelah melalui proses panjang, wilayah seluas 12.262,76 km2 resmi terbentuk sebagai daerah hasil pemekaran dari Muba. Yakni, Kabupaten Banyuasin. Namun yang menarik, wilayah baru ini bukan hanya hadir dengan status administratif, melainkan juga langsung melejit menjadi penghasil padi terbesar di Sumatera Selatan.

Bagi masyarakat setempat, lahirnya wilayah baru ini menjadi jawaban dari perjuangan panjang untuk memperoleh pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih dekat. Tak hanya itu, potensi pertanian yang sejak lama terpendam kini akhirnya bisa dikelola dengan lebih fokus melalui pemerintahan daerah sendiri.

Latar Belakang Pemekaran Musi Banyuasin

Musi Banyuasin dikenal sebagai salah satu kabupaten terluas di Sumatera Selatan, dengan kekayaan alam yang sangat beragam mulai dari minyak bumi, gas, hingga sektor perkebunan. Namun, di balik itu semua, daerah ini juga memiliki wilayah pertanian yang luas, terutama di kawasan rawa lebak dan dataran rendah yang subur.

Selama ini, pengelolaan sektor pertanian di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan kabupaten kerap menghadapi hambatan. Karena itu, wacana pemekaran pun muncul dengan tujuan mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan pelayanan, serta mengoptimalkan potensi pertanian yang selama ini kurang mendapat perhatian maksimal.

Wilayah Baru Seluas 12.262,76 Km2

Dengan luas 12.262,76 km2, wilayah baru hasil pemekaran Musi Banyuasin ini menjadikannya salah satu daerah dengan cakupan administratif cukup besar di Sumatera Selatan. Luas wilayah tersebut memungkinkan pengelolaan lahan pertanian dalam skala besar, sekaligus membuka peluang bagi pengembangan sektor lain seperti peternakan, perikanan, hingga perkebunan rakyat.

Tak heran jika sejak awal pembentukannya, wilayah baru ini langsung diproyeksikan menjadi pusat pertanian modern di Sumsel. Pemerintah daerah setempat bersama tokoh masyarakat pun bersepakat menjadikan sektor pangan, khususnya padi, sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi daerah.

Menjadi Penghasil Padi Terbesar di Sumatera Selatan

Salah satu pencapaian paling mengejutkan dari terbentuknya wilayah baru ini adalah keberhasilannya menjadi penghasil padi terbesar di Sumatera Selatan. Dengan dukungan lahan pertanian yang luas dan subur, ditambah program intensifikasi serta modernisasi pertanian, hasil panen padi di daerah ini meningkat pesat dari tahun ke tahun.

Produksi padi dari wilayah pemekaran ini bahkan mampu melampaui daerah-daerah lain yang sebelumnya dikenal sebagai lumbung pangan, seperti Ogan Ilir atau Ogan Komering Ulu. Dengan capaian tersebut, wilayah baru ini otomatis menjelma sebagai pusat ketahanan pangan di Sumsel.

Dukungan Pemerintah dan Petani Lokal

Keberhasilan menjadi penghasil padi terbesar tidak terlepas dari kerja sama erat antara pemerintah daerah dengan petani lokal. Pemerintah memberikan dukungan berupa program subsidi pupuk, penyediaan benih unggul, hingga pelatihan pertanian modern.

Sementara itu, para petani lokal juga berperan aktif dalam mengelola lahan secara lebih produktif. Semangat gotong royong yang tinggi menjadikan sektor pertanian di wilayah ini berkembang pesat, meski dalam usia pemerintahan daerah yang relatif baru. (Nayla)

Want a free donation?

Click Here