Sabo.PRMN – Kabar terbaru datang dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait proses penetapan Nomor Induk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (NIP3K) Paruh Waktu tahun 2025. Saat ini, tahapan tersebut telah memasuki fase krusial dan menjadi sorotan ribuan pelamar di seluruh Indonesia.
Banyak pelamar yang mulai cemas setelah menemukan status BTS (Berkas Tidak Sesuai) di akun Mola BKN mereka. Status ini menimbulkan banyak pertanyaan: apakah berarti gagal menjadi ASN Paruh Waktu, atau hanya kendala teknis yang masih bisa diperbaiki?
Padahal, menurut penjelasan resmi BKN, status BTS bukanlah vonis kegagalan, melainkan tanda bahwa dokumen pelamar belum memenuhi standar administratif yang ditetapkan. Dengan langkah yang tepat, pelamar masih memiliki peluang besar untuk memperbaiki data dan melanjutkan proses menuju penetapan NIP3K.
Tahap Akhir Penetapan NIP3K Paruh Waktu 2025
Seleksi P3K Paruh Waktu menjadi bagian penting dari kebijakan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja fleksibel di sektor publik. Setelah melewati seleksi administrasi, ujian kompetensi, dan pemberkasan digital, kini pelamar menanti tahap terakhir: penetapan NIP3K.
Nomor Induk Pegawai (NIP) bukan sekadar angka administratif. Ia menjadi identitas resmi seorang ASN dan mencerminkan data penting seperti tahun pengangkatan, tanggal lahir, hingga urutan kepegawaian. Karena itu, BKN menekankan pentingnya ketelitian dalam proses verifikasi agar tidak ada kesalahan yang berakibat fatal di kemudian hari.
Mengenal Arti dan Status di Mola BKN: MS, TMS, dan BTS
Platform Mola BKN memudahkan pelamar memantau perkembangan administrasi secara mandiri. Ada tiga status utama yang kerap muncul:
-
MS (Memenuhi Syarat) – artinya seluruh dokumen telah valid dan siap menuju tahap penerbitan NIP.
-
TMS (Tidak Memenuhi Syarat) – menunjukkan berkas tidak lengkap atau data tidak valid sehingga tidak dapat diproses lebih lanjut.
-
BTS (Berkas Tidak Sesuai) – menjadi status paling banyak muncul dan sering disalahartikan.
Status BTS bukan tanda gagal, melainkan sinyal bahwa terdapat ketidaksesuaian antara data dan dokumen yang diunggah. Misalnya perbedaan nama di KTP dan ijazah, format file yang tidak sesuai, atau kesalahan input data oleh instansi pengusul.
Penyebab Umum Munculnya Status BTS
Ada beberapa penyebab utama mengapa pelamar mendapat status BTS:
-
Perbedaan identitas antar dokumen. Nama, tanggal lahir, atau NIK berbeda antara ijazah, KTP, dan DRH.
-
Status perkawinan tidak sinkron antara data kependudukan dan sistem kepegawaian.
-
Riwayat pekerjaan tidak linier dengan jabatan yang dilamar.
-
File rusak atau format salah, misalnya dokumen tidak terbuka atau bukan PDF.
-
Kesalahan input instansi pengusul, seperti data tidak diverifikasi dengan benar.
Setiap penyebab ini secara otomatis terdeteksi oleh sistem Mola BKN, dan berkas akan dikembalikan ke instansi pengusul untuk diperbaiki.
Dampak Status BTS bagi Pelamar NIP3K
Pelamar yang statusnya BTS tidak perlu panik. Status ini tidak berarti gagal total, namun menandakan bahwa verifikasi administrasi belum tuntas.
Instansi asal (BKD atau instansi pengusul) akan menerima notifikasi pengembalian berkas dari BKN untuk diperbaiki. Setelah diperbaiki dan dikirim ulang, data pelamar akan diverifikasi kembali. Jika sudah sesuai, status akan berubah menjadi MS (Memenuhi Syarat) dan lanjut ke tahap penerbitan NIP.
Langkah-Langkah Mengatasi Status BTS
Agar proses penetapan NIP tidak tertahan, pelamar disarankan melakukan langkah-langkah berikut:
-
Periksa ulang seluruh dokumen pribadi. Pastikan nama, NIK, tanggal lahir, dan data pendidikan sama di semua dokumen.
-
Hubungi instansi pengusul (BKD). Tanyakan penyebab spesifik status BTS dan dokumen apa yang perlu diperbaiki.
-
Perbaiki dan unggah ulang dokumen dalam format yang benar, biasanya PDF dengan ukuran maksimal tertentu.
-
Konfirmasi ke instansi setelah revisi. Pastikan dokumen dikirim ulang ke BKN untuk diverifikasi.
-
Pantau kembali di akun Mola BKN. Jika revisi disetujui, status akan berubah dari BTS menjadi MS.
Peran Penting Instansi Pengusul dan Pemerintah Daerah
BKN menegaskan bahwa instansi pengusul memegang peran vital dalam memastikan validitas data ASN Paruh Waktu. Kesalahan kecil dalam verifikasi bisa berdampak besar pada proses pengangkatan.
Kolaborasi antara pelamar, BKD, dan BKN menjadi kunci kelancaran penetapan NIP3K. Pemerintah daerah diimbau untuk mempercepat verifikasi berkas dan membantu pelamar memahami prosedur administratif dengan jelas.
Keakuratan data adalah kunci utama dalam sistem kepegawaian modern. Semakin teliti pelamar dan instansi, semakin cepat pula NIP diterbitkan dan status ASN Paruh Waktu dapat resmi disandang.***(Lisyah)
