Musim pancaroba di Indonesia menghadirkan tantangan baru bagi kesehatan kita.
Berbagai laporan menyebut bahwa kasus penyakit saluran pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan influenza makin meningkat.
Misalnya, di wilayah Jakarta hingga Oktober 2025 tercatat hampir dua juta kasus dengan gejala mirip penyakit seperti COVID19 yang dikutip dari Detik Health.
Kondisi ini bukan sekadar flu ringan, melainkan adanya penyebab dari perubahan cuaca yang begitu cepat, polusi udara yang memburuk akibat asap rokok dan pembakaran sampah, serta sistem imun yang sedang menurun juga menjadi pemicu utama.
Beberapa hari terakhir saya sendiri mengalami flu yang tidak seperti biasanya. Gejala flunya seperti tenggorokan terasa perih tertekan, demam, dan batuk “kodok” yang muncul tiba-tiba.
Sebab sudah tahu tren kasus makin banyak, saya pun memilih untuk mengambil langkah alami sebelum gejala jadi lebih parah.
Saya pun berusaha untuk minum ramuan hangat dengan bahan utama jahe dan rempah-rempah pekak, bunga lawang, kapulaga, dan kayu manis. Hanya dalam satu malam, radang tenggorokan mulai mereda dan keesokan paginya saya merasa jauh lebih pulih.
Ramuan Jahe & Rempah: Sahabat Alami di Musim Flu
Ramuan yang saya buat terdiri dari berbagai rempah yang masing-masing punya khasiat tersendiri.
Bahan utamanya tentu saja jahe, yang sejak lama dikenal sebagai antiinflamasi alami. Rasa pedas hangat dari jahe membantu meredakan nyeri sekaligus peradangan pada tenggorokan. Setiap kali menyeruputnya, ada sensasi lega yang perlahan membuat rasa sakit di tenggorokan berkurang.
Lalu ada kapulaga, rempah kecil beraroma khas yang ternyata sangat menenangkan saluran pernapasan. Kapulaga memberikan efek lega di tenggorokan dan membantu mengurangi rasa berat saat menelan.
Saya juga menambahkan pekak dan bunga lawang, duo rempah yang aromanya kuat dan hangat. Dalam tradisi pengobatan alami, keduanya dipercaya mampu menghangatkan tubuh dari dalam, mengurangi rasa kaku di dada, serta membantu meredakan batuk ringan.
Untuk menambah rasa hangat yang menyeluruh, saya memasukkan sedikit kayu manis. Selain aromanya yang menenangkan, kayu manis juga membantu melancarkan peredaran darah dan menambah sensasi nyaman saat diminum.
Semua bahan itu saya hancurkan menjadi potongan kecil agar sari rempahnya keluar sempurna, lalu saya rebus perlahan hingga airnya mendidih ringan dan beraroma wangi. Setelah disaring, saya tunggu sampai hangat suam kuku sebelum menambahkan satu sendok madu sebagai pemanis alami.
Rasanya? Hangat, pedas, tapi menenangkan. Efeknya bahkan lebih dari yang saya bayangkan.
Hanya dalam satu malam, radang tenggorokan yang sebelumnya cukup mengganggu mulai reda. Pagi harinya, badan terasa jauh lebih ringan dan segar, seolah tubuh saya baru saja mendapat energi baru dari ramuan sederhana itu.
Kenapa Kita Butuh “Sahabat” Rempah di Musim Penyakit?
Dengan lonjakan kasus ISPA dan influenza yang tercatat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan Provinsi, kita tak bisa hanya mengandalkan istirahat biasa saja.
Katakan saja “flu yang mirip COVID-19” mulai muncul dan menular melalui droplet atau partikel udara dengan mudah. Dalam kondisi seperti ini, ramuan alami sederhana seperti yang saya buat bisa menjadi pelengkap yang menenangkan tubuh sekaligus membantu memperkuat sistem imun secara ringan.
Namun penting juga diingat ramuan alami bukan pengganti obat medis bila infeksi sudah parah atau disertai gejala berat seperti demam tinggi, sesak napas, atau tenggorokan yang sangat membengkak. Untuk kondisi tersebut, sebaiknya segera konsultasi dengan tenaga medis.
Agar ramuan ini benar-benar menjadi “sahabat” di musim penyakit, minumlah ramuan tersebut ketika mulai ada sinyal di tubuh (tenggorokan mulai gatal, badan mulai dingin, atau batuk ringan muncul).
Pastikan air hangatnya cukup hangat, tetapi tidak panas agar tidak mengiritasi tenggorokan yang sudah mulai sensitif dan jangan lupa istirahat cukup serta konsumsi makanan bergizi agar sistem imun tubuh tetap kuat.
Dengan begitu, ramuan rempah ini tidak hanya membantu meredakan gejala tapi juga mempercepat proses pemulihan. Semoga membantu!






