Free Gift

Saham ABMM Itu Apa dan Punya Siapa yang Dibeli 2,19 Juta Lembar Oleh Lo Kheng Hong

BERITA DIY – Saham ABMM tengah menarik perhatian publik setelah investor legendaris Lo Kheng Hong kembali menambah kepemilikannya di perusahaan energi terintegrasi PT ABM Investama Tbk.

Investor yang dikenal luas sebagai “Warren Buffett dari Indonesia,” itu kembali menunjukkan kepercayaannya terhadap prospek jangka panjang PT AMB Investama dengan membeli 2,19 juta lembar saham ABMM pada pekan kedua Oktober 2025.

Berdasarkan laporan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), transaksi pembelian tersebut terjadi pada 17 Oktober 2025.

Dengan penambahan tersebut, total kepemilikan Lo Kheng Hong kini mencapai 153.500.100 lembar saham, atau sekitar 5,58% dari total saham beredar.

Sebelumnya, ia tercatat menggenggam 151,3 juta saham ABMM (sekitar 5,50%) dan 151,18 juta saham pada akhir Juli 2025 dengan porsi 5,49%.

Artinya, dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, sang investor senior kembali memperkuat posisinya di salah satu perusahaan energi besar Indonesia ini.

Langkah Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham menegaskan keyakinannya terhadap fundamental kuat ABMM. Hal ini sejalan dengan prinsip value investing yang selalu ia terapkan yakni membeli perusahaan dengan nilai intrinsik tinggi ketika harga pasar masih undervalued.

Aksi Lo Kheng Hong memborong 2,19 juta lembar saham AHMM pun membuat publik penasaran dan mencari tahu saham AHMM itu apa dan punya siapa.

Profil Singkat PT AMB Investama TBK (ABMM)

PT ABM Investama Tbk, dengan kode saham ABMM, merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX).

Perusahaan ini berdiri pada 1 Juni 2006 dengan nama awal PT Adiratna Bani Makmur, sebelum berganti nama menjadi PT ABM Investama Tbk pada tahun 2009.

Kantor pusat ABMM berlokasi di Gedung TMT 1, Lantai 18, Suite 1802, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta Selatan.

Sejak awal berdirinya, ABMM berfokus pada bisnis energi dan pertambangan, dengan model bisnis terintegrasi yang menghubungkan rantai pasok industri energi dari hulu hingga hilir.

ABMM menjalankan sejumlah lini bisnis strategis yang saling mendukung satu sama lain, menciptakan ekosistem industri energi yang efisien dan berkelanjutan.

Beberapa unit bisnis utamanya meliputi:

1. Pertambangan dan Kontraktor Tambang

ABMM melalui anak usahanya mengelola aktivitas pertambangan batubara, jasa kontraktor tambang, serta kegiatan eksplorasi dan produksi energi.

2. Layanan Energi dan Logistik

Menyediakan jasa transportasi, logistik, pelabuhan, dan infrastruktur pendukung pertambangan yang terintegrasi dengan kegiatan produksi.

3. Rekayasa dan Manufaktur Alat Berat

ABMM juga memproduksi komponen dan peralatan pendukung industri tambang, menjadikannya bagian penting dalam rantai pasok energi nasional.

Perusahaan ini mengusung strategi “Mining Value Chain”, yaitu mengintegrasikan seluruh kegiatan bisnis agar saling melengkapi, efisien, dan berdaya saing tinggi di sektor energi Indonesia.

Berdasarkan data terkini, struktur pemegang saham ABMM adalah sebagai berikut:

  • PT Tiara Marga Trakindo (TMT) – Menguasai sekitar 53,56% saham. TMT merupakan grup besar milik keluarga Hamami, yang juga dikenal sebagai pemilik jaringan bisnis alat berat Trakindo.
  • Valle Verde Pte. Ltd. (Singapura) – Memiliki sekitar 25,51% saham ABMM.
  • Publik dan investor ritel – Memegang sekitar 15,17% saham.

Dengan total 2,75 miliar saham beredar, pengendali utama ABMM tetap dipegang oleh TMT Group, sementara kepemilikan Lo Kheng Hong kini menjadikannya salah satu pemegang saham individu terbesar di luar grup pengendali.

Mengapa Saham ABMM Diminati Lo Kheng Hong?

Sebagai investor jangka panjang, Lo Kheng Hong dikenal hanya berinvestasi di perusahaan yang memiliki fundamental kuat, valuasi menarik, dan tata kelola yang baik.

ABMM memenuhi tiga kriteria tersebut karena:

  1. Bisnis terintegrasi dan stabil di sektor energi.
  2. Pendapatan dan laba bersih yang tumbuh positif di tengah fluktuasi harga batubara global.
  3. Manajemen profesional dan transparan di bawah TMT Group.
  4. Kinerja keuangan solid yang memungkinkan pembagian dividen secara konsisten.

Penambahan kepemilikan saham oleh Lo bukan hanya sinyal kepercayaan pribadi, tetapi juga menjadi indikator sentimen positif bagi investor lain terhadap prospek jangka panjang ABMM.***

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar