Free Gift

Sederet Klaim Keberhasilan Prabowo Setahun Pimpin RI

Sabo,JAKARTA — Satu tahun memimpin Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengklaim ekonomi Indonesia tetap tangguh di tengah guncangan geopolitik global.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/10/2025), Prabowo menegaskan bahwa perekonomian nasional masih stabil meskipun dunia dilanda konflik geopolitik maupun geoekonomi.

Di tengah kondisi tersebut, Prabowo menyebut mata rantai komoditas-komoditas strategis dipastikan terpengaruh oleh keadaan geopolitik dunia yang tidak menentu. Khususnya, energi dan pangan yang dinilainya sangat rawan terdampak oleh ketidakpastian. 

Akan tetapi, Presiden ke-8 itu menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia yang masih tinggi. Apabila berdasarkan data kuartal II/2025, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% (YoY). 

Prabowo menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap tinggi apabila dibandingkan dengan seluruh negara-negara anggota G20. 

Adapun dari sisi inflasi juga terjaga di sekitar 2%. Teranyar pada September 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi secara bulanan 0,21% (month-to-month/mtm) atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 185,1 pada Agustus 2025, menjadi 187,4 pada September 2025. 

Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 2,65% (year on year/YoY) dan secara tahun kalender 1,82% (year to date/YtD). 

Kepala Negara juga menyebut tingkat inflasi itu berada di bawah negara-negara G20. Menurut Prabowo, Indonesia memiliki teknik pengendalian inflasi yang diwariskan dari pendahulunya, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

“Harus kita akui mungkin pengalaman beliau sebagai wali kota sehingga beliau dengan teliti bisa menemukan bagaimana memantau dan mengendalikan inflasi,” paparnya. 

Capaian Indonesia dalam mengendalikan inflasi, terang Prabowo, perlu dibandingkan dengan negara-negara lain. Misalnya, ada negara yang pertumbuhan ekonomi dan industrinya bagus, namun tingkat inflasinya sangat tinggi. 

Adapun pada sisi pengelolaan fiskal, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga sesumbar defisit APBN masih bisa dikelola di bawah batas 3% terhadap PDB. Sampai dengan September 2025, defisit APBN tercatat sebesar 1,56% dari outlook 2,78% terhadap PDB. 

“Defisit APBN kita jaga di bawah batas 3% dari PDB, juga salah satu terendah di antara G20. Mungkin terendah di dunia,” lanjutnya. 

Indikator perekonomian lain yang disinggung Prabowo di antaranya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sempat mencetak rekor yakni di atas 8.000. 

“Selalu kita ditakut-takuti bahwa indeks harga saham gabungan itu mencerminkan kepercayaan investor, kepercayaan pasar kepada kita, ternyata kan. Kita telah mencapai tingkat yang tertinggi walaupun saya ingatkan jangan kita terlalu takut takut dengan harga-harga saham, yang penting fundamental ekonomi kita harus kuat,” pesan Prabowo. 

Menurut Prabowo, fundamental ekonomi setiap bangsa yang paling penting adalah pangan, energi dan air. Dia menyebut pemerintahannya akan fokus mengelola energi, pangan dan air. 

Presiden berlatar belakang bekas Pangkostrad itu mengaku Indonesia masih kurang dalam mengelola air, yang sebenarnya merupakan kunci pengelolaan pangan. Dia telah berpesan kepada Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi untuk mempelajari apabila perguruan tinggi di Indonesia sudah cukup mempelajari sektor air.

“Mata uang, harga saham bisa fluktuasi, tapi yang paling pokok kita harus jamin produksi pangan, distribusi pangan, dan energi serta pengelolaan air,” tutur Prabowo.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar