Free Gift

Seleksi SMA Unggul Garuda di Belitung Timur Sangat Ketat,Tara Giat Belajar hingga Larut Malam

Ringkasan Berita:

  • SMA Unggul Garuda akan dibangun di Desa Mayang, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.
  • Bila seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, pembangunan fisik akan dimulai pada November 2025.
  • Kemendiktisaintek menargetkan tahun ajaran baru 2026 sudah dapat dimulai di SMA Unggul Garuda.
  • Wamendiktisaintek, Prof. Stella Christie, menjelaskan bahwa SMA Unggul Garuda akan memberikan kesempatan beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu.

 

Sabo, BELITUNG – Sore itu, suara tawa terdengar dari lapangan kosong di lingkungan sebuah pemukiman di Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Sekelompok anak berumur belasan tahun berlari dan saling mengejar layaknya tanpa beban. 

Namun, di balik tirai jendela rumahnya, Lentera Dipantara tetap fokus dengan buku pelajaran yang terbuka di hadapannya. 

Ia, seperti biasa, memilih untuk merangkai mimpi di dalam kesunyian, jauh dari keramaian teman-temannya.

Bocah berusia 13 tahun yang akrab disapa Tara ini, sedang menanti penuh harap. 

Di mata siswa SMPN 1 Manggar ini, ada tekad yang besar menjadi seorang tentara. 

Namun, untuk meraih mimpinya itu, ia tahu ada langkah besar yang harus ia ambil, yaitu memasuki SMA Unggul Garuda di Kecamatan Kelapa Kampit.

“Jika saya bisa masuk ke SMA Unggul Garuda, saya yakin saya akan lebih disiplin dan lebih siap. Di sana, saya bisa belajar banyak tentang mental dan kedisiplinan. Itu yang penting untuk menjadi tentara,” ujar Tara dengan suara penuh keyakinan.

Sejak mendengar kabar bahwa SMA Unggul Garuda akan segera dibangun, semangat Tara semakin menyala. 

Bagi banyak pelajar di Belitung Timur, sekolah ini bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi gerbang menuju masa depan yang lebih cerah.

“Saya ingin menjadi tentara, tapi untuk itu saya harus siap. SMA Unggul Garuda akan mengajarkan saya banyak hal yang tak hanya ada di buku pelajaran. Saya percaya, di sana saya bisa mendapatkan pelajaran hidup yang lebih berarti,” ujar Tara dengan tatapan penuh keyakinan.

Di hatinya, Tara merasa bahwa SMA Unggul Garuda adalah tempat yang tepat untuk mewujudkan impian besarnya. 

Tara tahu, untuk memasuki SMA Unggul Garuda, ia harus bersaing dengan banyak siswa lain dari seluruh daerah. 

Karenanya, sejak awal tahun, ia sudah mempersiapkan diri dengan tekun dan menambah jam belajar hingga larut malam. Rutin belajarnya terbilang ketat. 

Setelah pulang sekolah, Tara melanjutkan les di bimbingan belajar untuk memperdalam ilmu di bidang akademik hingga sore hari. 

Malam harinya, ia kembali mengulang materi dan mengerjakan soal-soal hingga larut malam.

Tak ketinggalan, Tara juga aktif berlatih taekwondo serta bermain bola untuk mengasah sisi nonakademiknya.

“Saya belajar keras, tidak hanya di sekolah tapi juga lewat les. Saya harus siap menghadapi seleksi yang pasti ketat,” kata Tara sambil tersenyum optimis.

Tiga Kriteria Utama

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, menjelaskan bahwa SMA Unggul Garuda akan memberikan kesempatan beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu.

Selain itu, seleksi masuk akan dilakukan secara ketat dengan mengutamakan tiga kriteria utama: prestasi akademik, latar belakang ekonomi, dan geografi.

“Setiap siswa akan dinilai berdasarkan kemampuan mereka di tiga mata pelajaran inti: Matematika, Bahasa Indonesia, dan satu mata pelajaran lainnya. Harapannya, siswa yang diterima adalah mereka yang tidak hanya cerdas, tetapi juga punya semangat dan komitmen yang tinggi,” ujar Stella Christie kepada Pos Belitung.

SMA Unggul Garuda sendiri menjanjikan kualitas pendidikan terbaik. 

Stella Christie menyebut dengan seleksi yang ketat berdasarkan prestasi akademik, latar belakang ekonomi, dan geografi, sekolah ini memberikan kesempatan emas bagi siswa-siswa yang berpotensi tinggi namun berasal dari keluarga kurang mampu.

Dampak ke Warga Sekitar

Kehadiran SMA Unggul Garuda bukan hanya dinanti Tara. Di Desa Mayang, yang terletak tidak jauh dari lokasi pembangunan, warga setempat juga merasakan gelora harapan. 

Komar, seorang pemilik warung kopi yang terletak di dekat lokasi pembangunan, mengungkapkan betapa besar dampak yang ia rasakan sejak pembangunan SMA Unggul Garuda diumumkan.

“Sejak ada kabar tentang sekolah ini, jalan-jalan di sekitar sini mulai ramai. Banyak orang yang datang untuk melihat proyek ini. Bagi kami, ini adalah peluang besar,” ujar Komar sambil meneguk secangkir kopi panas.

“SMA Unggul Garuda itu bukan hanya akan membawa perubahan di dunia pendidikan, tapi juga ekonomi. Saya yakin warung saya, dan usaha-usaha kecil lainnya, akan semakin ramai.” katanya.

Komar bercerita tentang harapannya agar pembangunan sekolah segera selesai, agar dampak positifnya bisa dirasakan oleh seluruh warga Desa Mayang.

“Kalau sekolah ini sudah beroperasi, banyak anak-anak dari sekitar sini yang bisa bersekolah di sana. Saya yakin ekonomi kita akan berkembang,” ujarnya dengan antusias.

Merasa Bangga

Fezzi Uktolseja, Ketua DPRD Belitung Timur, mengungkapkan rasa bangganya atas terwujudnya sekolah ini di tanah Belitung Timur.

“Ini adalah keberuntungan besar. SMA Unggul Garuda adalah bukti nyata bahwa pendidikan di daerah kita kini mendapat perhatian serius. Kami sudah berjuang keras untuk memastikan sekolah ini hadir di sini,” ujar Fezzi dengan semangat tinggi.

Fezzi mengenang bagaimana perjuangan untuk mengamankan lokasi pembangunan sempat menghadapi persaingan ketat antara beberapa daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Namun, berkat koordinasi yang cepat antara DPRD, pemerintah daerah, dan Forkopimda, proses pembangunan akhirnya dapat berjalan lancar.

“Begitu sekolah ini berdiri, masyarakat Belitung Timur akan merasakannya dalam berbagai aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi. Sekolah ini tidak hanya akan mengangkat kualitas pendidikan, tapi juga memicu pertumbuhan ekonomi di sekitar,” tambahnya. 

Rp200 Miliar Digelontorkan

Harapan masyarakat Belitung Timur untuk memiliki sekolah unggulan bertaraf nasional kian mendekati kenyataan. 

Pemerintah pusat melalui Kementerian terkait telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk pembangunan SMA Unggul Garuda yang berlokasi di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Belitung Timur, Ilfan Suryawan, menyampaikan bahwa proses pembangunan kini memasuki tahap akhir persiapan.

“Kemarin kami sempat ngobrol dengan pihak Kemendiktisaintek. Mereka sudah mem-budgeting sejumlah Rp200 miliar, dan saat ini sedang dalam proses lelang kontraktor,” kata Ilfan.

Hasil dari koordinasi terakhir melalui zoom meeting dengan Kemendiktisaintek, pihak kementerian disebut telah menyelesaikan proses administrasi dan pemberkasan untuk menentukan pemenang lelang proyek.

“Kemarin terakhir kami koordinasi lewat zoom dengan Diktisaintek. Mereka sudah memberkas berkaitan dengan proses lelang untuk mendapat pemenang kontraktor,” tambahnya.

Ia menegaskan, bila seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, pembangunan fisik akan dimulai pada November 2025.

Pemerintah daerah pun siap mendukung penuh agar proyek strategis ini segera terealisasi.

“Sekarang kita tinggal menunggu hasil lelangnya. Targetnya, November 2025 sudah mulai dibangun,” katanya.

Pembangunan tahap awal akan difokuskan pada fasilitas utama, seperti gedung sekolah, asrama, dan sarana pendukung lainnya, agar bisa segera digunakan.

“Prioritas kita membangun fasilitas utama dulu seperti bangunan sekolah, asrama, dan fasilitas dasar lainnya,” jelas Ilfan.

Jika tidak ada kendala berarti, Kemendiktisaintek menargetkan tahun ajaran baru 2026 sudah dapat dimulai di SMA Unggul Garuda tersebut.

Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, dengan senyuman menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Sekolah Garuda di Desa Mayang, Kecamatan Kelapa Kampit.

Dukungan tersebut diwujudkan melalui penyediaan lahan seluas 25 hektare, termasuk akses jalan masuk yang menjadikan total luas kawasan mencapai 30 hektare.

“Kami menyediakan tanah 25 hektare, termasuk jalan masuknya jadi 30 hektare, untuk lokasi SMA Unggul Garuda,” ujar Bupati Kamarudin.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendorong terwujudnya pembangunan sekolah tersebut, terutama Wakil Kemendiktisaintek RI dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) yang turut memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan di Belitung Timur.

“Terima kasih kepada Ibu Wamendiktisaintek dan KSP,  berarti harapan masyarakat Belitung Timur sudah semakin dekat,” tambahnya.

(yunita kharisma putri)

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar