Free Gift

Sering Merasa Diabaikan Pasangan Selama Pernikahan? Begini Cara Mengatasinya

SaboDalam sebuah pernikahan, diabaikan oleh pasangan bisa terasa seperti luka yang tak terlihat tapi sangat menyakitkan. Banyak orang merasa bingung ketika sudah berusaha berbicara dari hati ke hati, namun pasangan tetap tidak mendengarkan atau bahkan menyalahkan perasaan mereka.

Situasi ini membuat hubungan terasa dingin dan jauh, padahal dulu penuh cinta dan perhatian. Setiap orang dalam pernikahan ingin dipahami, diterima, dan dihargai apa adanya.

Namun ketika komunikasi berhenti dan salah satu pihak mulai menarik diri, jarak emosional bisa tumbuh tanpa disadari. Lalu, bagaimana cara mengatasi saat diabaikan pasangan agar pernikahan tidak berakhir dengan kehampaan?

Mengapa Seseorang Bisa Merasa Diabaikan dalam Pernikahan

Komunikasi yang buruk bisa membuat pasangan saling menjauh. Misalnya, sang istri ingin menyampaikan perasaannya, tetapi suami justru memotong pembicaraan dan menyalahkan perasaannya sendiri. Akibatnya, sang istri merasa tidak dilihat dan tidak dianggap penting dalam pernikahan mereka.

Situasi seperti ini sangat umum. Banyak pasangan berpikir bahwa mereka sudah mendengarkan, padahal yang terjadi hanyalah reaksi defensif terhadap kritik. Padahal, yang dibutuhkan bukan pembenaran, melainkan empati dan ruang aman untuk berbagi perasaan tanpa dihakimi. Jika pola ini dibiarkan, hubungan akan kehilangan keintiman emosional yang menjadi fondasi pernikahan.

Ketika seseorang merasa diabaikan, sebenarnya ada ketakutan yang tersembunyi di baliknya, ketakutan untuk benar-benar dilihat dan dipahami. Banyak dari kita tumbuh dengan pengalaman masa kecil yang membuat kita takut ditolak atau dikritik. Akibatnya, ketika pasangan tidak merespons seperti yang kita harapkan, luka lama itu muncul kembali.

Dalam pernikahan, ketakutan ini bisa berubah menjadi sikap defensif atau justru menarik diri. Padahal, semakin kita menutup diri, semakin sulit bagi pasangan untuk memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan.

Akibatnya, siklus saling diam dan saling salah paham pun berulang terus. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Jujur pada Diri Sendiri

Mengutip Marriage.com, Rabu (22/10/2025), cara terbaik untuk mengatasi rasa diabaikan dalam pernikahan adalah dengan memahami dulu apa yang benar-benar kamu rasakan. Apakah kamu marah karena pasangan tidak mendengarkan, atau sebenarnya kamu takut kehilangan perhatian dan kasih sayangnya?

 

Setelah itu, ungkapkan perasaanmu dengan jelas tanpa menyalahkan. Gunakan kalimat seperti “Aku merasa sedih saat kamu tidak menatapku ketika aku bicara,” bukan “Kamu selalu cuek dan tidak peduli.” Kalimat pertama mengajak pasangan memahami perasaanmu, sementara kalimat kedua justru membuatnya defensif.

Hindari Pelarian Negatif

Banyak orang mencoba melupakan rasa sakit karena dicuekin dengan cara yang salah, seperti marah, mencari perhatian di luar rumah, atau bahkan mendiamkan pasangan kembali. Padahal, pola ini hanya memperdalam jurang dalam pernikahan.

 

Daripada mencari cara balas dendam emosional, fokuslah pada penyembuhan diri. Kamu bisa menulis jurnal perasaan, berbicara dengan konselor pernikahan, atau sekadar mengambil waktu tenang untuk menenangkan pikiran. Menerima bahwa kamu terluka adalah langkah awal untuk memperbaiki hubungan.

Jangan Mulai dengan Tuduhan

Sering kali, pasangan yang diabaikan terus-menerus akhirnya meledak dan menuduh pasangannya tidak peduli. Namun, memulai percakapan dengan tuduhan hanya membuat pasangan semakin menjauh. Cobalah mulai dengan kejujuran dan rasa ingin memperbaiki, bukan dengan kemarahan.

Ingat, dalam pernikahan, komunikasi bukan soal siapa yang benar atau salah, tetapi tentang bagaimana dua orang bisa saling memahami. Ketika kamu berbicara dengan empati, pasangan pun lebih mudah membuka diri dan memperbaiki sikapnya.

Belajar Melepaskan Dilema

Salah satu kunci terbesar untuk mengatasi rasa diabaikan adalah dengan melepaskan dilema antara ingin diperhatikan tapi takut terlihat rentan. Membuka diri pada pasangan bukan tanda kelemahan, justru itu bentuk keberanian dalam pernikahan.

Ketika kamu bisa mengatasi rasa takut dan berani menunjukkan sisi emosionalmu, pasangan pun akan lebih mudah menanggapinya dengan empati. Dari sanalah kedekatan emosional bisa tumbuh kembali, dan cinta yang sempat pudar bisa kembali menghangat.

Setiap pernikahan pasti mengalami masa sulit. Tapi ketika salah satu pihak merasa diabaikan terus-menerus, itu tanda ada komunikasi yang perlu diperbaiki. Jangan biarkan rasa diabaikan berubah menjadi jarak permanen.

 

Dengan kejujuran, kesabaran, dan kemauan untuk saling memahami, hubungan bisa kembali sehat dan penuh cinta. Karena pada akhirnya, dalam sebuah pernikahan, yang paling kita butuhkan bukan hanya didengar, tapi juga benar-benar dipahami. (*)

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar