Free Gift

Seruan Anak-Remaja Kingmi Deiyai: Selamatkan Generasi dari Penyakit Sosial

Laporan Wartawan Sabo, Melky Dogopia

‎Sabo, DEIYAI-Perangi Penyakit Sosial di Kabupaten Deiyai kini datang dari Ratusan anak dan remaja Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (Kingmi).

‎Hal itu disampaikan Yan Pit Kotouki, Pengasuh dan Ketua PAR Sekolah Minggu Klasis Tigi kepada media ini, Minggu (19/10/2025) sore.

Kotouki membenarkan dampak penyakit sosial itu telah diserukan pada tanggal, 17 Oktober 2025 bahwa meraka tergabung dalam Persekutuan Anak Remaja (PAR) Koordinator Deiyai turun ke jalan menggelar Pawai mengelilingi Kota Waghetege, Kabupaten Deiyai.

‎”Pawai itu sebagai bentuk memperingati Hari Anak Kingmi yang ke-10 di Kabupaten Deiyai,” ujar mantan pengurus PMKRI Jayapura-Papua.

Kotouki menjelaskan pawai itu bukan sekadar perayaan, melainkan  sebuah seruan darurat sekaligus mengajak berbagai elemen masyarakat dan pemerintah bersinergi perangi penyakit sosial.

‎”Ini bukan sekadar pawai biasa tapi, ini sebagai bentuk seruan darurat mengajak semua pihak untuk menyelamatkan generasi muda Deiyai dari ancaman Minuman Keras (Miras), Ganja, dan Lem Aibon,” jelas Kotouki.

Ia mengaku bahwa saat pawai antusiasme anak-anak dan remaja sangat ramai dan bersemangat meski menempuh rute yang panjang.

‎”Karena semuanya bersemangat, Rute panjang itu kayak jalan singkat saja. Dimulai dari Gereja Antiokhia, melintasi Pasar Waghete I ke Pasar Waghete II, melewati RSUD, ke Perkantoran, Keliling Kantor Bupati,” ujarnya.

‎”Trus, kembali lagi ke titik awal di Gereja Antiokhia lewat belakang RSUD, menuju SMP N 1 Deiyai, turun ke Polsek Tigi, dan kembali di Pasar Waghete I trus tiba di Gereja Antiokhia, tambahnya.

Kotouki menyampaikan sepanjang perjalanan, anak-anak dan remaja lantang menyuarakan perangi penyakit sosial melalui yel-yel, dan menuliskan cita-cita di Kertas.

‎”Inti seruan ini adalah kepedulian mendalam terhadap kondisi generasi muda yang kian terperosok dalam pengaruh lingkungan negatif dan penyakit sosial yang meningkat,” ungkapnya.

‎Ia menegaskan yang paling mendesak dan harus diseriusi semua pihak adalah peningkatan peredaran Miras.

‎”Kami sudah lihat, maraknya peredaran Miras, ini secara perlahan telah membunuh generasi Papua. Pengaruh zat-zat adiktif sangat kuat dalam merusak fisik, mental, dan masa depan anak-anak, termasuk mengancam kelangsungan regenerasi kepemimpinan dan pembangunan di Deiyai,” tegasnya.

‎”Kami juga meminta kepada Pemerintah, TNI, dan POLRI untuk segera memberantas tuntas peredaran Miras di seluruh wilayah Deiyai,” tambah Kotouki dengan nada penuh harap.

Lebih gamblang seruan ini didasari keyakinan bahwa anak-anak generasi saat ini memegang masa depan cerah di Deiyai dan Papua pada umumnya.

‎Pasalnya, generasi muda di Deiyai adalah calon-calon pemimpin dan tokoh penting yang akan meneruskan pekerjaan pembangunan.

‎”Para generasi Deiyai punya masa depan. Mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin daerah, pemimpin agama, dan jurusan langkah, jadi guru, dosen, dan seterusnya. Jadi, marilah semua pihak kita berantas,” harap Pengasuh dan Ketua PAR Sekolah Minggu Klasis Tigi.

‎Pawai Damai ini menjadi momen peringatan bahwa keselamatan generasi adalah tanggung jawab bersama.(*)

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar