BERITA DIY – Dunia bisnis pelayaran nasional tengah menyoroti langkah besar PT Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) yang bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2025.
Perusahaan asal Samarinda, Kalimantan Timur ini dikenal sebagai pemain penting di sektor jasa angkutan laut dalam negeri, terutama untuk pengiriman alat berat dan kontainer.
Di balik kesuksesan dan ekspansi besar ini, muncul satu nama yang menjadi pusat perhatian: Hero Gozali, sosok pendiri sekaligus Komisaris Utama PJHB. Banyak yang penasaran, siapa sebenarnya Hero Gozali? Ia bukan hanya pengusaha berpengalaman, tetapi juga figur yang membesarkan perusahaan pelayaran ini dari skala lokal hingga siap go public.
Awal Berdirinya Pelayaran Jaya Hidup Baru
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru didirikan pada 9 Oktober 2008 di Samarinda. Sejak awal berdiri, perusahaan ini fokus pada jasa pelayaran dan pengangkutan laut, termasuk penyewaan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) kapal yang mampu membawa alat berat melintasi perairan dangkal.
Menurut prospektus resmi yang dirilis pada masa book building (22–27 Oktober 2025), PJHB memposisikan diri sebagai perusahaan yang menyediakan layanan angkutan laut dalam negeri untuk berbagai sektor, mulai dari migas, pertambangan, perkebunan, hingga konstruksi (Sumber: Prospektus PJHB, 22 Oktober 2025).
Kapal-kapal PJHB telah digunakan untuk mengangkut berbagai jenis muatan berat, seperti dump truck, excavator, bulldozer, derek, trafo, boiler, pipa, generator, hingga tanker. Jangkauan pelayanannya meliputi wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Profil Singkat Hero Gozali, Pendiri dan Komisaris Utama PJHB
Nama Hero Gozali sudah tidak asing di industri pelayaran Indonesia. Ia adalah pengusaha asal Samarinda yang mengawali karier di sektor maritim sejak tahun 1990-an. Berdasarkan data prospektus perusahaan, Hero Gozali saat ini berusia 69 tahun dan merupakan lulusan SMEA Katolik Samarinda (1978).
Sebelum menjadi Komisaris Utama di PJHB, ia berpengalaman panjang di bidang pemasaran kapal. Tercatat, antara 1996–2001, ia menjabat Kepala Divisi Pemasaran PT Pelayaran Bunga Nusa Mahakam, kemudian naik menjadi Direktur Pemasaran di perusahaan yang sama pada periode 2002–2007.
Pada 2008, ia mendirikan PT Pelayaran Jaya Hidup Baru, yang kini telah berkembang menjadi perusahaan dengan aset mencapai Rp 94,52 miliar dan ekuitas Rp 90,41 miliar (data November 2025).
“Kunci sukses di bisnis pelayaran adalah keandalan armada dan kepercayaan pelanggan,” ungkap Hero Gozali dalam prospektus perusahaan.
Struktur Kepemilikan Saham PJHB
Sebelum melaksanakan IPO, struktur kepemilikan saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru adalah sebagai berikut:
- Hero Gozali – 720 juta saham (50%)
- Go Sioe Bie – 144 juta saham (10%)
- Adelia Aryni Setyawan – 244,8 juta saham (17%)
- Nixen Samuel Gozali – 144 juta saham (10%)
- Nissien Immanuela Gozali – 144 juta saham (10%)
- Monica Chandrasa – 43,2 juta saham (3%)
Namun, setelah IPO nanti, struktur kepemilikan akan berubah menjadi:
- Hero Gozali – 37,5%
- Go Sioe Bie – 7,5%
- Adelia Aryni Setyawan – 12,75%
- Nixen Samuel Gozali – 7,5%
- Nissien Immanuela Gozali – 7,5%
- Monica Chandrasa – 2,25%
- Masyarakat umum – 25%
(Sumber: Prospektus Resmi PJHB, Oktober 2025)
Langkah ini menandakan terbukanya peluang bagi publik untuk memiliki saham perusahaan pelayaran nasional yang solid di sektor logistik laut.
Detail Rencana IPO Saham PJHB
Dalam tahap bookbuilding yang berlangsung dari 22–27 Oktober 2025, PJHB menawarkan 480 juta saham baru atau setara 25% dari modal disetor dengan kisaran harga Rp310–Rp330 per saham. Jika seluruh saham terserap, perusahaan berpotensi memperoleh dana segar hingga Rp158,4 miliar.
Selain saham baru, PJHB juga menerbitkan 240 juta Waran Seri I, setara 16,67% dari total saham, dengan rasio satu waran untuk setiap dua saham baru yang diterbitkan.
“Dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun tiga unit kapal baru jenis LCT,” tulis manajemen dalam prospektus (Sumber: e-IPO, 2025).
Ketiga kapal baru ini direncanakan untuk memperluas kapasitas armada yang saat ini telah beroperasi penuh. Dengan tambahan armada, perusahaan menargetkan peningkatan volume pengangkutan di sektor pertambangan dan migas yang sedang tumbuh pesat di Kalimantan dan Papua.
Kinerja Keuangan dan Armada Perusahaan
Secara finansial, PJHB menunjukkan performa stabil. Berdasarkan data keuangan terakhir, total aset perusahaan mencapai Rp94,52 miliar dan ekuitas Rp90,41 miliar. Meski laba bersih tahun 2024 mengalami sedikit penurunan sekitar 22,86% menjadi Rp17,23 miliar, namun tingkat utilisasi kapal tetap tinggi.
Hingga saat ini, PJHB mengoperasikan lima unit kapal aktif dengan kapasitas angkut antara 1.300–2.500 metrik ton per kapal. Kapal-kapal ini menjadi tulang punggung distribusi alat berat di Kalimantan Timur dan wilayah timur Indonesia.
Hero Gozali bukan hanya pengusaha biasa. Ia adalah sosok visioner yang mengembangkan PT Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) dari perusahaan lokal di Samarinda menjadi emiten nasional yang siap bersaing di pasar modal.***






