Penyelidikan AFP menunjukkan sindikat penipuan merajalela di Myanmar. Mereka juga menggunakan perangkat Starlink dan merekrut Warga Negara Asing alias WNA.
Komplotan penipu online menjamur di perbatasan Myanmar yang dilanda perang dan tidak memiliki hukum sejak pandemi Corona yang mengakibatkan kasino-kasino tutup.
Otoritas Thailand, Cina, dan Myanmar baru melakukan tindakan keras pada Februari. Ribuan tersangka penipuan, yang sebagian WNA, dipulangkan.
Dikutip dari France24, beberapa ahli terkait kejahatan mengatakan beberapa orang dalam industri penipuan berpartisipasi secara sukarela karena tawaran gaji besar, sementara yang lain dipaksa oleh kelompok kriminal terorganisasi.
- Starlink Dipakai Sindikat Penipu Myanmar, Kongres AS Selidiki Bisnis Elon Musk
- 97 WNI Diduga Kabur dari Perusahaan Online Scam Kamboja
- Jumlah WNI yang Jadi Pekerja Penipuan Online di Kamboja Melonjak 263%
Banyak pekerja mengatakan mereka dipukuli dan dipaksa bekerja berjam-jam oleh bos penipu yang menargetkan korban di seluruh dunia melalui penipuan telepon, internet, dan media sosial, sebagaimana laporan The Guardian.
Penyelidikan AFP pada Oktober juga mengungkapkan komplotan baru penipuan online menggunakan perangkat Starlink.
Media pemerintah Global New Light of Myanmar mengatakan militer melakukan operasi di KK Park dekat perbatasan Myanmar – Thailand. Militer menyita 30 set perangkat Starlink dan aksesorinya.
Jumlah itu hanya sebagian kecil dari perangkat Starlink yang diidentifikasi AFP menggunakan citra satelit dan fotografi drone. Terlihat ada hampir 80 antena parabola internet hanya di salah satu atap gedung di KK Park.
Citra satelit menunjukkan gedung-gedung yang dipakai oleh sindikat penipuan di Myanmar ini mirip blok perkantoran dan asrama. Ada sekitar 27 pusat penipuan yang diperkirakan terletak di sepanjang aliran berkelok Sungai Moei di perbatasan Thailand – Myanmar.
Starlink tidak memiliki lisensi di Myanmar. Kajian militer Myanmar pada Februari pun menunjukkan tidak ada pengiriman data menggunakan layanan milik perusahaan Elon Musk ini.
Namun penyelidikan AFP pada Oktober menunjukkan Starlink menduduki peringkat teratas terkait pengiriman data setiap hari selama 3 Juli hingga 1 Oktober, menurut data dari lembaga pendaftar internet regional Asia, APNIC.
Perusahaan induk Starlink, SpaceX, belum berkomentar mengenai hal itu.
Penipuan Merajalela di Myanmar
Global New Light of Myanmar melaporkan pasukan junta telah menduduki sekitar 200 bangunan dan menemukan hampir 2.200 pekerja di KK Park.
Sebanyak 15 tersangka penipuan ditangkap, dan diketahui berasal dari Cina. Mereka juga terlibat dalam judi online atau judol, penipuan online dan kegiatan kriminal lainnya.
Transaksi penipuan di Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$ 37 miliar pada 2023, menurut laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.
Meskipun Myanmar telah muncul sebagai titik fokus pusat penipuan di Asia Tenggara. Penipuan juga telah berkembang di tempat lain di kawasan tersebut.
Minggu lalu, Kamboja mendeportasi 64 warga Korea Selatan yang ditahan karena dugaan keterlibatan dalam penipuan online di negara ini. Sebagian besar kini menghadapi surat perintah penangkapan di negara asal.
Pusat penipuan merupakan bagian penting dari ekonomi pasar gelap Myanmar di samping produksi dan penambangan narkoba, yang mengisi kas faksi-faksi yang berperang dalam perang saudara di negara itu yang dipicu oleh kudeta militer pada 2021.
“Pabrik penipuan’ di wilayah perbatasan biasanya dijalankan oleh sindikat kriminal Cina,” kata para analis dikutip dari France24, Senin (20/10) malam. Mereka diawasi oleh milisi Myanmar yang diberi dukungan diam-diam oleh junta Myanmar sebagai imbalan atas jaminan keamanan.
Akan tetapi, kesetiaan mereka telah bergeser seiring dengan meningkatnya tekanan internasional.
Cina memimpin desakan kepada pihak berwenang di Myanmar dan Thailand untuk mengambil tindakan tegas pada Februari setelah aktor Tiongkok Wang Xing mengatakan ia dipancing ke Thailand untuk mendapatkan casting palsu dan diperdagangkan ke pusat penipuan di Myanmar.
Beijing mengatakan minggu lalu, telah menangkap lebih dari 57 ribu warga negara Cina yang dicurigai melakukan penipuan dalam tindakan kerasnya terhadap kejahatan lintas-batas di Myanmar.
