Sabo Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 membuat banyak pihak angkat bicara. Salah satu yang cukup menarik perhatian publik datang dari Alex Pastoor, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia.
Dalam pernyataannya, Pastoor menilai target Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 terlalu berat. Ia menyebut, dengan posisi peringkat FIFA yang masih jauh di bawah, peluang Indonesia untuk menembus ajang bergengsi tersebut nyaris mustahil.
Pernyataan itu pun langsung menjadi bahan perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. Ada yang menganggap komentarnya realistis, namun tak sedikit pula yang menilai ucapannya terkesan pesimis terhadap perkembangan tim nasional.
Meski begitu, komentar Pastoor tetap memunculkan diskusi menarik soal kesiapan dan arah pembinaan sepak bola Indonesia ke depan.
Alex Pastoor Nilai Target Indonesia Terlalu Ambisius
Alex Pastoor menjelaskan bahwa sejak awal, target lolos ke Piala Dunia bukanlah hal yang logis. Ia menilai lawan-lawan seperti Arab Saudi dan Irak memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi, sehingga peluang Indonesia sangat kecil.
Dengan peringkat di posisi 119 dunia, Indonesia memang masih tertinggal dibanding negara-negara kuat di Asia. Secara kualitas dan pengalaman bermain di level tinggi, tim Garuda masih perlu banyak pembenahan.
Pastoor juga menilai PSSI terlalu cepat menetapkan target besar tanpa fondasi yang cukup kuat. Ia berpendapat, tim nasional seharusnya fokus memperkuat sistem pembinaan pemain muda dan kompetisi domestik lebih dulu.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan sepak bola nasional tak bisa diraih secara instan, melainkan lewat proses panjang dan konsisten.
Butuh Proyek Jangka Panjang untuk Sepak Bola Indonesia
Dalam komentarnya, Pastoor mengaku tidak kaget ketika kerja samanya bersama tim pelatih dihentikan usai kegagalan di babak kualifikasi. Ia menyebut, seluruh staf pelatih telah bekerja maksimal mempersiapkan pemain, meski hasilnya belum sesuai harapan.
Menurutnya, sepak bola Indonesia memerlukan pendekatan jangka panjang yang realistis. Fokus utama seharusnya bukan hanya pada target Piala Dunia, melainkan pada peningkatan kualitas pemain, pelatih, dan infrastruktur sepak bola nasional.
Pastoor menekankan pentingnya kesinambungan program pembinaan usia muda agar generasi berikutnya bisa lebih siap menghadapi level internasional.
Jika pondasi sepak bola nasional sudah kuat, barulah mimpi tampil di Piala Dunia menjadi sesuatu yang masuk akal dan bisa diwujudkan.
Ucapan Alex Pastoor mungkin terasa menyakitkan bagi sebagian penggemar, namun di sisi lain, pernyataannya bisa menjadi cermin bagi sepak bola Indonesia. Target besar seperti Piala Dunia memang indah, tapi dibutuhkan strategi realistis dan pembangunan berkelanjutan agar impian itu bukan sekadar wacana.***






