Free Gift

Statistik Cemerlang Harry Kane, Bayern Munchen Makin Dekat ke Ballon d’Or 2026?

Sabo – Performa luar biasa Harry Kane bersama Bayern Munchen musim ini semakin menegaskan statusnya sebagai salah satu penyerang paling produktif di dunia. Setelah membawa timnya meraih kemenangan 4-0 atas Club Brugge di Liga Champions, penyerang asal Inggris itu kini telah mencetak 20 gol dalam 12 pertandingan di semua kompetisi, dan membuka kembali pembicaraan soal peluangnya meraih Ballon d’Or 2026.

Kane, yang kini berusia 32 tahun, sebelumnya menutup musim lalu dengan trofi Bundesliga, gelar pertama dalam karier profesionalnya. Namun di tengah konsistensi mencetak gol yang belum menunjukkan tanda melambat, mantan kapten Tottenham Hotspur itu kembali menjadi pusat perhatian di Eropa.

Meskipun hanya finis di peringkat ke-13 dalam daftar Ballon d’Or 2025, performa awal musim 2025/26 menempatkannya di jalur untuk bersaing serius memperebutkan penghargaan individu tertinggi dunia sepak bola.

Statistik menunjukkan peningkatan signifikan dalam efisiensi Kane. Sejak bergabung dengan Bayern pada 2023, ia mencetak lebih dari 100 gol hanya dalam 108 pertandingan, menjadi pemain tercepat di abad ini yang mencapai rekor tersebut di salah satu dari lima liga top Eropa.

Ia kini memimpin daftar pencetak gol sementara Bundesliga dengan 12 gol dari tujuh laga, menempatkannya di jalur untuk menembus 58 gol dalam satu musim, yang akan melampaui rekor 41 gol milik Robert Lewandowski.

Di Liga Champions, performa Kane tidak kalah mencolok. Sejak debutnya di kompetisi tersebut bersama Bayern, ia telah mencetak 24 gol dan mencatat enam assist, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak dalam periode tersebut. Hanya Ruud van Nistelrooy yang memiliki catatan lebih baik dalam 60 pertandingan pertama di kompetisi itu.

Selain penyelesaian akhirnya, Kane juga mendapat pujian karena fleksibilitas dan kontribusinya dalam permainan tim. Legenda Jerman dan peraih Ballon d’Or 1990, Lothar Matthaus, menilai Kane telah menciptakan kembali peran penyerang tengah modern, dengan kombinasi kemampuan mencetak gol, visi umpan, dan kerja keras tanpa bola.

Pelatih Bayern, Vincent Kompany, memberi Kane kebebasan lebih besar di lini depan setelah kehilangan Jamal Musiala karena cedera panjang. Hasilnya, Kane menjadi poros utama serangan dan semakin sering terlibat dalam proses membangun peluang.

Kecerdasannya membaca ruang dan menghubungkan lini tengah dengan serangan membantu Bayern bangkit setelah start lambat di liga domestik.

Meski statistik Kane mengesankan, persaingan menuju Ballon d’Or 2026 tetap terbuka. Erling Haaland dari Manchester City telah mencetak 24 gol dalam 14 pertandingan untuk klub dan negaranya musim ini, sementara Kylian Mbappe tampil konsisten bersama Real Madrid dan timnas Prancis dengan 18 gol dari jumlah pertandingan yang sama.

Dengan masih panjangnya musim dan turnamen besar seperti Euro serta Piala Dunia antarklub di depan mata, performa dalam laga-laga krusial akan menjadi penentu utama. Namun, jika produktivitasnya bertahan hingga akhir musim, Kane berpotensi menjadi pemain Inggris pertama sejak Michael Owen (2001) yang meraih Ballon d’Or, dan mungkin, yang paling beralasan untuk melakukannya.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar